Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mega sebut ada kaum oportunis, menunggu & menyalip di tikungan akhir

Mega sebut ada kaum oportunis, menunggu & menyalip di tikungan akhir HUT PDIP. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato politiknya dalam Kongres IV di Bali. Salah satu sorotan yang diangkat Megawati dalam pidatonya adalah kekuatan liberalisasi dan deparpolisasi di lingkaran Istana.

Megawati mengatakan, salah satu pekerjaan rumah yang harus dilakukan adalah mengatur mekanisme kerja pemerintah dan partai politik pengusung. Menurut Megawati, pemerintah Jokowi-JK tidak akan ada jika tidak didukung oleh kekuatan partai politik.

"Kehendak dan prinsip dalam demokrasi itu sendiri landasan konstitusionalnya pun sangat jelas UU Nomor 42 Tahun 2008, mengamanatkan bahwa presiden dan wakil presiden dicalonkan oleh parpol atau gabungan partai politik. Itulah mekanisme demokrasi, jadi bukan secara independen konflik internal yang kita kenal hukum demokrasi yang mengatur itu presiden dan wakil presiden sudah sewajarnya dan sangat wajar menjalankan garis kebijakan politik partai," kata Megawati sebelum membuka Kongres IV PDIP di Bali, Kamis (9/4).

Megawati menyindir orang-orang yang selalu mengatasnamakan independensi dan memiliki pandangan miring tentang partai politik. Padahal, lanjut dia, partai merupakan amanat rakyat.

"Mengingat ada pihak yang selalu mengatasnamankan independensi, selalu mengatakan partai beban demokrasi. Saya tidak menutup mata terhadap kelemahan partai politik, di sinilah kritik dan otokritik partai sebagai ornamen dan hanya sekedar alat kebijakan, sama saja mengkerdilkan makna kolektivitas partai berasal dari rakyat," terang Megawati.

Megawati juga menyebut ada gerakan deparpolisasi dan sangat sentimen dengan partai politik. Dia menyatakan, hal itu terjadi dan disuarakan oleh kaum liberal.

"Fenomena sangat jelas, sebuah gerakan deparpolisasi, sentimen parpol sangat lantang diteriakkan dalam kerumunan liberalisasi, saya yakin liberalisasi tidak berdiri sendiri. Mereka kaum oportunis, mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu dan menyalip di tikungan saudara-saudara," ucap Mega.

Namun demikian, Megawati merasa yakin jika deparpolisasi dan liberalisasi bakal kalah dengan kekuatan ideologi yang dijaga seluruh kader PDIP. "Karena itulah kembali saya tegaskan jalan ideologi adalah pilihan yang benar, jalan demokrasi dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat," pungkasnya.

Seperti diketahui, PDIP dan lingkaran Istana memiliki hubungan buruk. PDIP selalu menyuarakan bahwa ada orang-orang liberal di sekitar Presiden Joko Widodo. Kabar bahwa Jokowi di kelilingi orang-orang anti partai memang sudah berhembus sejak lama.

Politikus PDIP Masinto Pasaribu bahkan menyebut ada brutus-brutus di lingkaran Jokowi. Sementara Politikus PDIP Effendi Simbolon kerap mengecam menteri-menteri Jokowi seperti Rini Soemarno dan Andi Wijajanto sebagai liberal dan pengkhianat.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Spanduk yang Bikin Megawati Meradang hingga Sebut Ada yang Mau Acak-Acak PDIP
Ini Spanduk yang Bikin Megawati Meradang hingga Sebut Ada yang Mau Acak-Acak PDIP

Semua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.

Baca Selengkapnya
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP

Reaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP

Baca Selengkapnya
VIDEO: Rocky Gerung Baca Jokowi,
VIDEO: Rocky Gerung Baca Jokowi, "Taruh Tangannya di Semua Partai"

Rocky mengaku menangkap sinyal seperti ada kegelisahan.

Baca Selengkapnya
Begini Kata Politisi PDIP soal Kabar Jokowi Gabung Partai Golkar
Begini Kata Politisi PDIP soal Kabar Jokowi Gabung Partai Golkar

Andreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Urusan 2024 Ojo Kesusu: Atraksi Politiknya Masih Wara-Wir
Jokowi Minta Urusan 2024 Ojo Kesusu: Atraksi Politiknya Masih Wara-Wir

Menurut Jokowi, partai politik masih mencari format koalisi yang jelas. Selain itu, cawapresnya juga belum jelas.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Airlangga Buka-bukaan Kabar Presiden Jokowi Akan Gabung Golkar: Sudah Dekat &  Nyaman
VIDEO: Airlangga Buka-bukaan Kabar Presiden Jokowi Akan Gabung Golkar: Sudah Dekat & Nyaman

Airlangga menyebut Presiden Jokowi sudah nyaman dengan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mega Endus Gerakan Ngeri Kongres PDIP 2025 Mau 'Diawut-Awut', Siapa Dalangnya?
VIDEO: Mega Endus Gerakan Ngeri Kongres PDIP 2025 Mau 'Diawut-Awut', Siapa Dalangnya?

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mencium adanya gelagat pihak-pihak tertentu mau mengganggu jalannya kongres PDIP.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya
Respons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya

Jokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Ada Upaya 'Membegal' PDIP, Siapa Pelakunya?
Ada Upaya 'Membegal' PDIP, Siapa Pelakunya?

PDIP mencium ada upaya membegal partainya melalui Kongres PDIP yang bakal digelar dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar soal Pemotor Berbendera PDIP Provokasi di Acara PSI
Respons Ganjar soal Pemotor Berbendera PDIP Provokasi di Acara PSI

Ganjar mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya
Pecah! Ribut Antar Pendukung Jokowi di Media Sosial: Dari Operasi 3 Periode sampai Twit Bayaran
Pecah! Ribut Antar Pendukung Jokowi di Media Sosial: Dari Operasi 3 Periode sampai Twit Bayaran

Jelang Pemilu 2024, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perpecahan. Mereka yang dulu loyal dan kompak, kini saling serang.

Baca Selengkapnya
Kronologi Partai Coklat Muncul di Pilkada 2024, Disebut Sebagai Simpatisan Jokowi
Kronologi Partai Coklat Muncul di Pilkada 2024, Disebut Sebagai Simpatisan Jokowi

Membahas isu kontroversial yang melibatkan Partai Cokelat dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya