Megawati ke Pembullynya: Kalau di Tempat Sama Belum Tentu Dia Bisa
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri heran dengan orang yang menyerang Presiden Joko Widodo. Bahkan, dia mengaku ketika menjabat sebagai presiden juga banyak pihak yang membullynya.
"Bayangkan loh pak Jokowi susah susah untuk jalankan begini, aku juga pernah jadi presiden kelima, dibully bully aku tuh sampe mikir," katanya dalam Rakorbidnas Kebudayaan PDIP secara virtual, Sabtu (31/10).
Menurut Presiden Kelima RI ini, pihak yang membully belum tentu bisa bekerja lebih baik jika diberikan kesempatan yang sama.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
"Padahal kalau dia mungkin disuruh di tempat yang sama belum tentu dia bisa, ini kan persoalan sekarang," ujar Megawati.
Lantas, ia menyinggung banyak orang bernafsu menjadi kepala daerah. Tetapi dengan cara-cara tidak benar. Misalnya politik uang.
"Semua kepingin jadi kepala daerah, bayar dibayar, aduh gila juga deh," imbuhnya.
Megawati mengutip data dari Kompas. Kata dia kekayaan pribadi anggota partai Gerindra berada di nomor satu, kedua Golkar, baru PDIP.
Dia pun mempertanyakan sumber kekayaan tersebut. Apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
"Apa artinya? Tidak apa-apa boleh bisa dipertanggungjawabkan, tapi yang menjadi persoalan kalau yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Saya sudah ngomong toh, urusan sama KPK," tutup Megawati.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati bahkan mengaku lupa, pernah menjabat sebagai wakil presiden RI
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca Selengkapnya"Jangan saya dibully. Saya sudah punya loh yang namanya pengacara-pengacara," kata Megawati
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaKetua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri yang menyinggung penguasa bertindak seperti rezim orde baru.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menilai pejabat sekarang terlalu nyaman sehingga tidak peduli lagi terhadap kondisi negara.
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ketika berpidato.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, Mega merasa belum ada niat baik Kapolri untuk bisa bertemu dengannya
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyindir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Baca Selengkapnya