Megawati: Masih Ada Saja Kelompok Politik Memancing di Air Keruh
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyayangkan, di tengah pandemi Covid-19 masih ada pihak-pihak yang mendiskreditkan kinerja pemerintah. Kelompok politik ini memanfaatkan pandemi untuk menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya juga melihat masih saja ada kelompok politik memancing di air keruh, mereka memanfaatkan pandemi untuk mendiskreditkan pemerintah," ujar Megawati dalam pidato politik HUT ke-49 PDIP, Senin (10/1).
Presiden RI kelima ini meminta Presiden Joko Widodo tidak perlu memasukan ke hati sindiran pihak yang tidak menyukainya. Megawati dan PDIP siap terus di belakang Jokowi memberikan dukungan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
"Saya ingat waktu di Istana penutupan paskibra. Saya kan ngomong, spontan saja, bayangkan presiden kita loh dibilang Pak Jokowi kodok lah, apalah, tapi saya bilang sama beliau sudah bapak enggak perlu masukan ke hati," kata Megawati.
"Saya berada di belakang mu dengan seluruh yang namanya anak-anak dari PDIP," tegasnya.
Megawati pun heran masih ada pihak-pihak yang menyerang Jokowi. Padahal, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga terpilih karena pilihan masyarakat dalam Pemilu. Ia menilai, ada masyarakat yang kurang memiliki dedikasi.
"Yang paling saya itu enggak suka, milih-milih presiden kita sendiri, tapi kalau sudah enak saja, loh kan mestinya, siapa suruh kenapa kamu milih dia. Ini kan jadi kan, apa ya tidak ada itu tadi, dedikasi gitu," tegas Megawati.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi buka suara soal Ketum PDIP Megawati sebut penguasa saat ini seperti orde baru
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati bebrapi-api saat pidato menyinggung soal penguasa saat ini.
Baca SelengkapnyaMegawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaMantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung keprihatinan konflik yang terjadi di tubuh partai politik.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, KPU dan Bawaslu RI telah diberikan kewenangan untuk mengawasi dan menindak pelanggar pemilu. Namun, kenyataannya tak demikian.
Baca SelengkapnyaKelima daerah tersebut adalah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara hingga Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta semua kader PDI Perjuangan untuk turun ke akar rumput dan menyapa masyarakat secara langsung.
Baca Selengkapnya