Megawati: Presiden Kita Kerja Keras Tangani Pandemi, Tapi Ada Benalu Cari Keuntungan
Merdeka.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan, masih banyak terjadi tarik menarik kepentingan terjadi. Di tengah upaya Presiden Joko Widodo berusaha keras menangani Pandemi Covid-19.
"Bayangkan ketika Presiden Jokowi dengan susah payah bekerja keras untuk mengatasi pandemi Covid-19 masih saja tarik menarik kepentingan terjadi. Banyak yang tidak menduga betapa bahaya nya Covid-19 dengan berbagai variannya," ujar Megawati dalam pidato politik HUT ke-49 PDI Perjuangan, Senin (10/22).
Megawati menyoroti pihak-pihak yang memancing di air keruh ketika pandemi Covid-19. Kata Presiden RI kelima ini, ada kelompok mengambil keuntungan atas nama pandemi bagai benalu.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara Megawati mendorong perhatian terhadap krisis air di Bali? 'Kemarin kapan saya bilang, di Pulau Bali saya paksa pak Gubernurnya melakukan FGD (Focus Group Discussion). Karena apa? Bali ini lama-lama ini udah mulai kekurangan air lho,' kata Megawati.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Siapa Megawati Hangestri? Megawati tampaknya mengubah gaya kesehariannya dengan mengenakan blazer, meskipun biasanya ia lebih suka memadukan celana bahan dengan kaos.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
"Saya juga melihat masih saja ada kelompok politik yang memancing di air keruh. Di luar itu ada juga kelompok kepentingan yang bertindak bagaikan benalu yang menginduk pada inangnya atas nama pandemi mereka masih saja mencari keuntungan materi," kata Megawati.
Menurutnya, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini paling bijak menguatkan semangat persatuan gotong royong.
Megawati pun merasa bersyukur di tengah masyarakat masih ada yang mengorbangkan semangat gotong royong tersebut.
"Saya sanagat senang liat di TV misal ada ibu tua dia sendiri, tetapi tetangganya memberi makanan menanyakan apa keperluan ada di TV saya seneng lihat berita begitu," ujar Megawati.
"Batin saya aduh luar biasa masih ada rupanya di akar rumput kita namanya energi positif gotong royong itu kapan ya, atau bagiamana ya memperkuat semangat persatuan gotong royong," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta kepada ilalang yang bergoyang tidak terlalu ambisius dalam mengejar kekuasaan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaMegawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir pihak yang menghalalkan segala cara untuk menang Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya sata pembukaan Rakernas V PDIP, Jumat (24/5).
Baca SelengkapnyaMega pun meminta agar masyarakat tidak tertipu dengan bansos yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Megawati Soekarnoputri meradang ketika kembali menyinggung kecurangan pemilu yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM).
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung terkait kondisi Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini, yang dipenuhi manipulasi hukum.
Baca Selengkapnya"Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang," kata Megawati.
Baca SelengkapnyaMegawati secara khusus meminta Presiden Joko Widodo untuk menanam pohon yang besar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, tindakan eksploitasi yang dilakukan abad ini, tak jauh berbeda dengan masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku sebagai Ratu Preman di balik kepintarannya
Baca Selengkapnya