Megawati sindir media kadang pelintir berita dan tak objektif
Merdeka.com - Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa khawatir dengan pemberitaan media massa yang kadang tidak objektif. Sebelumnya, Presiden RI ke-5 ini geram karena ucapannya dipelintir media dan diberitakan ingin membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat berpidato dalam peringatan hari konstitusi di Gedung DPR, pada pekan kemarin.
"Nanti ada pelintiran media yang katakan ibu Mega tak setuju pilkada serentak. Padahal saya nggak mengatakan seperti itu. Kemungkinan bisa saja ini baru pertama tidak berjalan dengan baik maka perlu dievaluasi," kata Megawati dalam sambutannya di kantornya, Jakarta, Kamis (27/8).
Megawati juga mengatakan, media massa harus mengedepankan nilai-nilai etika jurnalistik yang baik dan benar. Sehingga publik juga tidak merasa dibohongi atau salah pemahaman.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Bagaimana Megawati ingin memastikan integritas pemilu? Komitmen PDIP bukan untuk memakzulkan presiden, tetapi membongkar kecurangan. Kemudian mengoreksi kecurangan itu.
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Apa yang dihalangi dari Prabowo dan Megawati? Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan atau hambatan. Dia menyebut, perbedaan politik antara Prabowo dan Megawati di Pilpres 2024 tidak menjadi permasalahan.
"Saya kadang mau protes ke media, kok ngga tahu aturan. Tapi pikir-pikir setiap hari kayak gitu. Saya itu lihat kalau berita Ketua umum itu jelek semua, padahal kan belum tentu ya. Di sini banyak wartawan muda-mudi nanti saya lihat beritanya mana yang benar," tegas Megawati.
Lanjut dia, media massa juga memberitakan kader PDIP yang sudah dipecat, namun selalu diberitakan sebagai bagian dari partai berlambang banteng tersebut. Untuk diketahui, Andriansyah kader PDIP yang ditangkap tangan oleh KPK yang diduga melakukan korupsi.
"Masa harus bikin surat kalau dia bukan kader PDIP lagi. Kan di media juga begitu, jika sudah dipecat artinya dia bukan dari media itu lagi," tukas dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaMegawati berpesan kepada pihak berupaya merekayasa Pilkada untuk netral.
Baca SelengkapnyaMegawati pun menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 136/PUU-XXII Tahun 2024 melalui Revisi Pasal 188 Undang-Undang No. 1 Tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca Selengkapnyaudung berharap Budi Gunawan selaku kepala BIN bisa netral dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri terheran-heran membaca pemberitaan Ganjar-Prabowo.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca SelengkapnyaMegawati enggan membeberkan sikapnya apakah bakal memenuhi undangan itu.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut merupakan hasil gabungan antara dua momen yang tidak saling berkaitan dengan narasi yang keliru.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan enggan mendukung Anies untuk maju di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto balas menyentil Jenderal Dudung yang menanggapi ucapan Megawati Soekarnoputri soal netralitas TNI.
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca Selengkapnya