Megawati tegaskan kepala daerah terpilih adalah petugas partai
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan pada kadernya yang akan menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Wisma Kinasih, Tapos, Depok. Dalam sambutannya, Mega memberikan pandangan bagaimana menjadi seorang pemimpin di hadapan ratusan kader.
Selain kader, hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah pengamat seperti J Kristiadi dan Eep Saefullah Patah. Dalam kesempatan itu pun Mega sempat menyindir pengamat yang dianggap ada yang tidak netral.
Menurutnya, ada beberapa pengamat yang bernuansa miring. "Pengamat itu harusnya netral. Tapi kadang ada yang nuansanya miring sana miring sini," kata Mega saat sambutan di Sekolah Partai dengan tema Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat, Selasa (30/8).
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Kenapa Megawati terkenal? Performa gemilang dan kecantikan di Korea, jadi perbincangan! Bikin Bangga Indonesia Pasalnya pevoli putri asal Jember yang saat ini bergabung dengan tim Red Sparks, Korea Selatan ini, menunjukan performanya dalam mencetak poin di lapangan menuai banyak pujian Pada dua permainan sebelumnya, Megawati mendapatkan MPV usai mencetak 31 poin dan membawa kemenangan untuk timnya.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Mengapa Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
-
Apa keinginan Prabowo terkait Megawati? Begitu pula dengan Prabowo Subianto yang mengungkap ada rencana untuk melakukan pertemuan politik dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hanya saja, Prabowo belum tahu kapan Megawati bersedia menerimanya.
-
Dimana Megawati lahir? Lahir di Jember Megawati, seorang atlet berbakat, lahir di Jember, Jawa Timur.
Sindiran selanjutnya adalah ketika Mega menyinggung masalah Presiden yang sempat disebut sebagai petugas partai. Mega mengingatkan agar para kader PDIP yang terpilih mengemban tugas sebagai petugas partai. Kemudian kader itu akan mengemban tugas dengan jabatan tertentu mulai dari gubernur, wali kota ataupun kabupaten.
"Bagi kami PDIP itu adalah kader yang dipilih dan terpilih untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh partai sebagai petugas partai dengan jabatan A, B, C dan D. Enggak mau terima silakan keluar, itu aturan partai jadi jangan gebyak uyah. Pengamat sering gebyak uyah," sindirnya lagi.
Sindiran lainnya, pengamat sering mengomentari tanpa adanya kroscek kepada yang bersangkutan terlebih dahulu. Mereka dianggap sering menulis tanpa konfirmasi pada yang dikomentari.
"Pengamat juga enggak berdemokrasi, masa main tulis enggak nanya dulu sama kita. Setelah ini saya mau dibully silakan," ucap Mega.
Sindiran lainnya diungkapkan Mega ketika menyinggung soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, pengamat mengapa hanya diam soal korupsi. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Jawab Kritik Ganjar Capres Petugas Partai, Singgung Posisi Jokowi
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
Baca SelengkapnyaMegawati menilai, saat ini politik hanya digunakan untuk penggalangan kekuatan untuk kekuasaan belaka.
Baca SelengkapnyaMegawati pun menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 136/PUU-XXII Tahun 2024 melalui Revisi Pasal 188 Undang-Undang No. 1 Tahun 2018.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPidato Megawati berapi-api di depan massa pendukung Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaMegawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMegawati curiga, telah terjadi mobilisasi kekuasaan sehingga warga Jateng bungkam
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menantang wartawan yang membuat berita tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaDudung kemudian mempertanyakan Megawati, yang tidak menyinggung ketidaknetralan Badan Intelijen Negara atau BIN.
Baca Selengkapnya