Melihat program pembangunan SDM Jokowi-Ma'ruf, apa yang jadi unggulan?
Merdeka.com - Koalisi Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah menyiapkan visi, misi dan program kerja yang akan dilakukan jika terpilih di Pilpres 2019. Setelah 4 tahun fokus pada percepatan pembangunan fisik berupa infrastruktur, Jokowi-Ma'ruf akan mulai membangun sisi 'manusia'-nya.
Jokowi-Ma'ruf ingin menerapkan Trisakti sebagai pijakan strategis operasional dengan senantiasa mengutamakan pembangunan manusia (berpusat pada manusia). Lewat peningkatan kualitas SDM ini, Jokowi-Ma'ruf ingin berinvestasi dengan membentuk rakyat Indonesia yang maju, unggul, dan sejahtera.
Tujuannya agar masyarakat Indonesia memiliki daya saing terhadap tantangan ekonomi global, tentunya dengan didukung infrastruktur.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Mengapa SDM di Indonesia maju? Secara keseluruhan, angka IPM Indonesia mengalami peningkatan di hampir semua provinsi, yang mencerminkan kemajuan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, serta berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
"Jadi kita emang arahnya fokus pada pembangunan manusia. Karena setelah kita membangun infrastruktur itu kan modal dasar bagi pembangunan lebih lanjut. Kita tidak mungkin membangun ekonomi yang sehat dan memikili daya saing kalau infrastruktur tidak mendukung tidak memadai," kata Juru Bicara Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/9).
Sebagai turunannya, Jokowi-Ma'ruf menawarkan 6 program aksi dalam rangka pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Program pertama yakni fokus kepada pengembangan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak.
Masalah stunting atau gagal tumbuh menjadi perhatian pemerintah ke depan karena dianggap sebagai ancaman utama terhadap kualitas SDM di Indonesia. Oleh karena itu, Jokowi-Ma'ruf akan menurunkan angka stunting dengan menjamin bahwa setiap anak Indonesia bisa tumbuh kembang dengan baik melalui upaya:
-Mempercepat pemberian jaminan asupan gizi sejak dalam kandungan.
-Memperbaiki pola asuh keluarga.
-Memperbaiki fasilitas air bersih dan sanitasi lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Program kedua yang ditawarkan adalah mengembangkan reformasi sistem kesehatan. Adapun langkah konkret yang akan dilakukan di bidang kesehatan melalui:
-Memperkuat program promotif dan preventif dengan pembudayaan gerakan hidup sehat dalam masyarakat serta peningkatan pengawasan kualitas obat dan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
-Percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur dasar, terutama SPAM dan perbaikan sanitasi, seperti tiap rumah tangga memiliki jamban, untuk meningkatkan kualitas hidup
sehat.
-Meningkatkan akses warga miskin di seluruh pelosok tanah air untuk mendapatkan bantuan kesehatan (PBI JKN-KIS).
-Meningkatkan efektivitas program JKN-KIS melalui percepatan peningkatan kepesertaan JKN-KIS serta peningkatan kualitas layanan kesehatan program JKN-KIS.
-Mempercepat pemerataan fasilitas dan kualitas pelayanan kesehatan, termasuk di desa-desa dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dengan skema DAK Fisik.
-Mempercepat upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kemudian, Jokowi-Ma'ruf juga berencana mengembangkan reformasi sistem pendidikan. fokus reformasi di bidang pendidikan akan diletakkan pada:
-Mempercepat pelaksanaan wajib belajar 12 tahun.
-Mempercepat pemerataan penyediaan sarana-prasarana pendidikan dan infrastruktur pendukungnya di seluruh wilayah Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang
infrastruktur pendidikannya masih kurang.
-Meningkatkan akses warga miskin untuk mendapatkan bantuan pendidikan (Program Indonesia Pintar).
-Memperluas beasiswa afirmasi dengan memberikan kesempatan mahasiswa-mahasiswa miskin, di wilayah 3T, santri dan siswa lembaga-lembaga pendidikan keagamaan, untuk memperoleh beasiswa pendidikan (Bidik Misi maupun LPDP), serta memperluas akses mahasiswa mendapatkan pinjaman dana pendidikan dari perbankan.
-Mempercepat pemerataan kualitas pendidikan dengan peningkatan standar pendidikan, BOS berdasarkan kinerja, pemerataan sebaran, kualitas, dan peningkatan kesejahteraan guru/dosen dan Tenaga Kependidikan, termasuk percepatan penyetaraan pendidikan bagi
pesantren, dayah, dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya sejajar dengan sekolah umum.
-Mendukung peningkatan fasilitas dan kualitas pendidikan di Madrasah, Pondok Pesantren, dan lembaga pendidikan keagamaan sebagai salah satu pelaku utama dalam pendidikan karakter bangsa.
-Meningkatkan pendidikan mental karakter bangsa melalui penanaman nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai agama sebagai nilai luhur dalam berbangsa-bernegara, nilai-nilai budi pekerti, dengan metode pembelajaran yang inovatif.
-Mempercepat gerakan literasi masyarakat dengan memperbanyak perpustakaan dan taman-taman baca, serta pemberian insentif bagi industri perbukuan nasional.
Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi salah satu cara untuk meningkatkan SDM. Fondasi ini akan diteruskan pada periode berikutnya. Langkah-langkah yang akan dilakukan diantaranya:
-Meneruskan revitalisasi pelatihan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri dan perkembangan teknologi.
-Memperluas akses buruh untuk mendapatkan dana/beasiswa untuk meningkatkan pendidikan dan
keterampilan.
-Memperkuat pelatihan vokasi kewirausahaan bagi para santri.
Demi membentuk SDM berkualitas, Jokowi-Ma'ruf juga bakal menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia. Hadirnya Revolusi Industri 4.0 harus dihadapi dengan menumbuhkan wirausahawan-wirausahawan baru terutama dari kalangan generasi muda/milenial, yang
difasilitasi dengan:
-Mempercepat tumbuhnya wirausahawan muda dengan penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang melibatkan komunitas pendidikan dan sektor ekonomi kreatif.
-Mempercepat tumbuhnya Santripreneur melalui kemitraan pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan yang sejenis, dengan dunia kerja.
-Mempercepat tumbuhnya wirausahawan sosial dengan pemberian insentif bagi kegiatan wirausaha sosial.
-Mendorong/memfasilitasi jenis-jenis usaha dan pekerjaan baru dengan regulasi yang lebih adaptif.
-Memberikan jaminan kemudahan berusaha serta memperbanyak penyediaan fasilitas untuk belajar dan kerja bersama (coworking space) dan memfasilitasi akses pada internet di tempat-tempat umum.
-Meningkatkan akses permodalan bagi wirausahawan baru dengan menggunakan model pembiayaan non-konvensional sehingga memudahkan wirausahawan baru yang tidak memiliki aset.
-Memfasilitasi perkembangan usaha rintisan dengan mengembangkan inkubator untuk mendampingi dan memfasilitasi, yang didukung oleh dunia usaha, BUMN, kampus, dan komunitas, maupun angel investor.
-Mendorong berkembangnya market place yang berorientasi ekspor.
Progam kerja terakhir dalam pembangunan manusia dengan menguatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Upaya yang dilakukan yakni:
-Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam politik, pemerintahan, dan pembangunan.
-Menguatkan perencanaan dan penganggaran responsif gender.
-Meningkatkan akses perempuan/ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan kesehatan reproduksi, terutama untuk menurunkan Angka Kematian Ibu.
-Meningkatkan akses anak-anak perempuan untuk memperoleh pendidikan.
-Memfasilitasi peran perempuan/ibu dalam penguatan ekonomi keluarga.
-Memfasilitasi perempuan untuk mengakses teknologi, pembiayaan dan pendampingan inovasi, termasuk untuk merintis usaha dan menjadi wirausahawan.
-Meningkatkan perlindungan terhadap perempuan dari segala bentuk kekerasan dan tindakan diskriminatif.
-Meningkatkan pelibatkan perempuan/ibu dalam menjaga tumbuh kembang anak serta pendidikan karakter dalam keluarga.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bacapres Ganjar Pranowo menyiapkan strategi pembangunan sumber daya manusia sebagai pondasi, agar Indonesia bisa melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan, bahwa Indonesia memiliki kesempatan emas untuk melompat menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan strata 2 (S2) dan strata 3 (S3) masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan SDM disiapkan untuk memasuki pangsa kerja dengan produktif.
Baca SelengkapnyaPersoalan SDM sudah tertuang dengan jelas dalam program utama PSI yang identik dengan anak muda.
Baca SelengkapnyaLewat bidang pendidikan dan kesehatan, Indonesia bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dan Mahfud MD telah merilis visi dan misinya seiring keduanya mendaftar diri ke KPU sebagai capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaIni merupakan upaya berkelanjutan yang telah dimulai sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto hingga era reformasi.
Baca Selengkapnya