Membaca taktik Ical usai kantongi SK Menkum HAM
Merdeka.com - Partai Golkar Munas Bali telah mengantongi SK kepengurusan dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Dalam SK kepengurusan Partai Golkar masa bakti 2014-2019 ini, Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum dan Idrus Marham sebagai Sekjen Partai Golkar.
Ical juga memasukkan nama-nama kader Golkar kubu Agung Laksono sebagai pengurus. Sebelum Ical mengantongi SK Menkum HAM, Partai Golkar akan menggelar musyarawah nasional luar biasa (Munaslub) yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 23-25 Mei nanti.
Jelang lengser, Ical membanggakan capaian Partai Golkar pada Pilkada 2015 yang sukses mendominasi pemilihan gubernur. Menurutnya, dari tujuh Pilgub yang digelar, empat di antaranya dimenangkan calon yang diusung Partai Golkar.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Bagaimana Golkar Riau menanggapi seruan Munaslub? Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub,“ tegas dia, Jumat (28/7/2023).
-
Siapa yang akan kejutan di Golkar? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons soal isu kedatangan Jokowi ke Jakarta untuk menjadi kader Partai Golkar. Dia memastikan akan ada kejutan Kamis sore ini di Markas DPP Partai Golkar.
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
"Mayoritas kader Golkar yang maju Pilgub kemarin menang. Ada empat provinsi Golkar. Yang lain, satu PDIP, satu PAN, dan satu PKS," ungkap Ical saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) X di Palembang, Rabu (27/4).
Ical dan Agung Laksono turut menghadiri acara Musda ini dan duduk satu deretan di kursi paling depan. Hal ini semakin memperkuat sinyal bila kisruh dualisme kepengurusan Golkar yang terjadi lebih dari satu tahun ini sudah berakhir.
Kemudian, kursi di barisan yang sama ada pengurus pusat partai. Di antaranya, Ketua Partai Golkar Nurdin Halid, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Setya Novanto (Setnov), Azis Samsudin, Fadel Muhammad, Nurul Arifin dan Indra Bambang Utoyo.
Ical mengatakan, adanya SK (surat keputusan) Menteri Hukum dan HAM beberapa waktu yang lalu membuat proses rekonsiliasi kepengurusan partai berlambang beringin itu selesai.
"Kita harus tetap solid untuk Pemilu 2019 mendatang dan Pilkada," ungkap Ical.
Pasca mengantongi SK Menkum HAM, Ketua DPD Golkar Sulawesi Tenggara Ridwan Bae menyuarakan secara tegas penolakan Munaslub. Alasannya, Menkum HAM Yasonna Laoly telah menerbitkan SK kepengurusan Golkar hasil Munas Bali yang dipimpin Ical dengan mengakomodir loyalis Agung Laksono.
Ridwan mengatakan, Munaslub nantinya hanya akan melahirkan konflik baru atau bahkan partai baru. Mereka memiliki jago masing-masing yang diprediksi akan saling menjatuhkan satu sama lain demi bisa memimpin Partai Golkar.
"Munaslub akan melahirkan kelompok baru. Ada 8 calon. Ada 8 kelompok," kata Ridwan saat dihubungi, Rabu (27/4).
Di sisi lain, Ridwan melihat kepemimpinan Aburizal Bakrie tidak bermasalah selama di Golkar. Kendati jika Munas memang harus dilakukan, dia mengajak seluruh kader Golkar untuk komitmen tak ada konflik lagi pasca Munaslub dihelat.
Loyalis Ical ini menegaskan, SK yang dikeluarkan oleh Menkum HAM itu berlaku hingga 2019 mendatang. Karena itu, dia menilai, sebaiknya Munas dilakukan pada 2019 saja.
"Sebenarnya dengan keluarnya SK seyogyanya Munaslub tidak perlu diadakan. Munaslub akan melahirkan kelompok baru, ada 8 calon ada 8 kelompok," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munaslub ini dipandang publik sebagai upaya anti-demokrasi untuk menggusur Arsjad Rasjid
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil berharap debat Pilkada ke depan tak seperti debat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan Munaslub ini justru memperburuk polarisasi politik.
Baca SelengkapnyaMunaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDalam konteks ketidakpastian yang melanda Kadin Indonesia, pergerakan saham yang terafiliasi dengan Arsjad menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar menjamin siapapun akan menang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal ini apabila mereka yang maju bersama dengan PKB.
Baca SelengkapnyaCak Imin ingin pembahasan Rakornas ini tidak mengevaluasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB baru saja menyelesaikan pelaksanaan Muktamar PKB ke-VI yang digelar di Nusa Dua, Bali, 24-25 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPolemik di tubuh Kadin Indonesia turut berimbas pada iklim ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaEddy mengakui dinternal KIM belum menemui titik temu apakah akan memajukan RK di Jawa Barat ataukah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnindya bakal lebih pro aktif dengan pemerintah di kepengurusannya sebagai ketua umum.
Baca Selengkapnya