Membandingkan visi misi Ahok dan penantangnya atasi macet di Jakarta
Merdeka.com - Persaingan memperebutkan bangku gubernur mulai memanas. Sejumlah gebrakan dan janji terus dilakukan para bakal calon gubernur. Beberapa calon sudah mengumumkan visi misi untuk mengatasi permasalahan Jakarta, salah satunya masalah kemacetan di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon petahana dalam Pilgub DKI 2017 nanti, Basuki T Purnama alias Ahok belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait masalah lalu lintas. Sejauh ini, dia masih disibukkan dengan peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sejumlah titik di Jakarta.
Ahok hanya terakhir menyampaikan idenya soal kemacetan DKI, pada tahun 2013 silam. Saat itu dirinya menjabat menjadi wakil gubernur DKI. Dia hanya menginginkan sejumlah pihak saling mendukung untuk mencari solusi bersama-sama. Salah satunya dengan tidak ada lagi ego sektoral dalam mengatasi kemacetan dan tidak ada lagi kecelakaan lalu lintas.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Bagaimana Pemprov DKI atasi macet Jakarta? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk macet? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Jelang Pilgub DKI nanti, para pesaing mulai gencar mengeluarkan pelbagai ide atasi masalah kemacetan DKI. Terutama untuk mengalahkan Ahok dalam pertarungan memperebutkan kursi orang nomor satu DKI.
Berikut cara para pesaing Ahok atasi Kemacetan di Jakarta, Senin (14/3):
Yusril Ihza Mahendra
Ahli Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra pun sudah siap untuk membenahi Jakarta jika terpilih nanti. Mulai dari macet, banjir, dan penggusuran. Yusril membuat misi visi untuk membuat ibu kota tidak lagi macet. Dirinya ingin jika menjadi DKI, masalah Jakarta ditangani pemerintah pusat dan terintegrasi dengan Banten dan Jawa Barat.  "Saya mau benahi itu persoalannya dari hal yang mendasar, mengenai struktur pemerintahan DKI ini sendiri. Jadi kesulitan kita dalam menangani persoalan banjir itu adalah penataan wilayah yang sebenarnya tidak hanya Jakarta, tetapi juga di wilayah sekitarnya terutama di Provinsi Banten dan di Provinsi Jawa Barat. Karena itu penyelesaian masalah Jakarta harus terintegrasi dengan Banten dan Jawa Barat," ucapnya kepada merdeka.com di Kediamannya, (3/3)."Jadi soal banjir, sampah, kemacetan lalu lintas, kuncinya itu ada di situ. Kalau selama ini kan integrasi wilayahnya enggak jalan. Enggak mungkin orang yang ada di Jakarta setiap hari disuruh tinggal di Jakarta semua," tambahnya. Yusril menyakini dengan cara tersebut penataan dengan Jawa Barat dan Banten bisa lebih efektif karena langsung di-handle oleh menteri dan pemerintah pusat. "Jadi kalau kita lihat, ini persoalannya mendasarnya itu ada di mana. Kalau ibarat penyakit itu, jangan dicari gejalanya. Tetapi yang harus dicari itu apa penyebab penyakit ini timbul. Persoalan Jakarta harus kita selesaikan dari situ," bebernya. "Jadi membangun wilayah-wilayah pemukiman dan kota-kota satelit baru di sekitar Jawa Barat dan Banten, serta harus dihubungkan dengan kereta api, yang menjamin orang yang tinggal di Serang (Banten), hanya membutuhkan 30 menit untuk sampai ke tempat kerjanya," tandasnya.
Ahmad Dhani
Kemacetan di sejumlah titik ibu kota masih menjadi pekerjaan rumah serius bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok. Meski Pemprov DKI sudah melakukan berbagai upaya, kemacetan di tiap titik rawan masih terus terjadi.Musisi Ahmad Dhani mengklaim punya solusi untuk menanggulangi kemacetan di Jakarta. Menurut dia, kemacetan bisa diatasi dengan membuat satu kebijakan.Di mana truk dan bus hanya boleh menggunakan jalur kiri. Bukan tanpa alasan, mantan suami Maia Estianti ini menjelaskan kemacetan terjadi karena truk dan bus tidak melintas di jalurnya."Sebenarnya simpel ya tol itu macet gara-garanya truk dan bus enggak tertib. Kalau susah bikin kebijakan truk dan bus hanya boleh lewat tol jam malam, dibikin lah truk di kiri terus. Kalau gitu itu enggak akan macet. Karena yang bikin macet sopir truk itu enggak ngerti kalau enggak boleh di tengah," kata Dhani di kediamannya, Jakarta, Rabu (17/2).
Sandiga uno
Pengusaha Sandiaga Salahudin Uno pun ikut meramaikan Pilgub DKI 2017. Dirinya pun yakin bisa menata Jakarta ke arah yang lebih baik. Dengan latar belakang Sandiaga sebagai pengusaha,tidak membahas persoalan kemacetan yang ada di Jakarta. Dirinya menekankan jika dirinya menjadi DKI 1 akan mengembangkan penduduk Jakarta dengan cara pemerataan ekonomi. "Pemerataan ekonomi dan bagaimana melatih masyarakat Jakarta agar mampu mendapatkan ekstra income," ucapnya saat ditemui merdeka.com.Kemudian, moda transportasi di Jakarta yang perlu dibenahi menurutnya yaitu soal kelayakan transportasi. "Kelayakan. Ketersediaan, dan keamanan moda transportasi umum," bebernya. Kemudian, dirinya pun memiliki cara untuk membenahi perkampungan kumuh di Jakarta yaitu dengan cara memaksimalkan anggaran belanja daerah untuk sektor-sektor tersebut. "Mereka tinggal di situ pasti karena terpaksa. Kalau mereka punya pekerjaan dan penghasilan yang layak, mereka akan pilih tinggal di tempat yang lebih layak. Berarti pemerintah harus berupaya memaksimalkan belanja daerah untuk sektor-sektor yang produktif. Supaya perputarannya juga bisa dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.Sandiaga pun yakin bahwa dirinya bisa memimpin Jakarta ke arah yang lebih baik dengan modal dirinya sebagai pengusaha, dengan cara memfokuskan persoalan Jakarta dengan memperbaiki hidup masyarakat. "Banyak orang yang datang ke Jakarta dengan keinginan yang sama: ingin memperbaiki hidup mereka. Secara khusus di bidang ekonomi. Kita fokus pada masalah-masalah tersebut," tandasnya.
Â
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaBukan memaksa warga beralih ke transportasi umum, namun ini solusi yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku terbuka untuk menerima siapa pun jika ingin bertemu
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan tersebut, Pramono Anung-Rano Karno membahas dinamika Jakarta bersama Ahok sebagai bekal maju pada Pemilihan Gubernur.
Baca SelengkapnyaNamun, pertemuannya dengan Jokowi baru akan diagendakan setelah jabatan sebagai presiden berakhir.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku belum menerima pesan WhatsApp dari Cagub Jakarta Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSalah satu kesamaan visi dan misi Anies dengan yang disampaikan Pramono antara lain bekerja dimana saja.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, Ahok merupakan sosok yang tegas dan berani dalam mengambil suatu kebijakan.
Baca SelengkapnyaSemua dikembalikan kepada masyarakat Jakarta untuk memilih pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaKota berorientasi transit, juga dapat mendorong penggunaan transportasi publik oleh masyarakat.
Baca Selengkapnya