Membongkar strategi PDIP mati-matian menangkan Ahok-Djarot
Merdeka.com - Genderang perang pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta putaran kedua sudah ditabu. Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno punya waktu satu bulan untuk kembali berkampanye dan menyapa warga Jakarta. Kedua pasangan ini akan mencoba mencuri hati dan meyakinkan masyarakat bahwa mereka yang pantas memimpin ibu kota untuk periode lima tahun ke depan.
Sebelum memasuki putaran kedua, masing-masing tim sukses Ahok-Djarot maupun Anies-Sandiaga sudah merapatkan barisan. Mereka menyiapkan strategi yang dinilai paling jitu untuk memenangkan pertarungan demi kursi orang nomor satu di DKI Jakarta. Tak terkecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku partai pengusung Ahok-Djarot. PDIP sepertinya bakal all out dan mati-matian demi kemenangan Ahok-Djarot di Pilgub DKI.
Strategi yang disiapkan untuk menghadapi putaran kedua pun tak tanggung-tanggung. Kekuatan mesin partai yang dimiliki PDIP dioptimalkan. Kepala daerah kader PDIP, diinstruksikan berangkat ke Jakarta. Mereka ditugaskan untuk ikut meyakinkan warga ibu kota memilih pasangan nomor urut dua, Ahok-Djarot.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
"PDI Perjuangan juga sudah menurunkan kepala daerah seperti Bupati dan Wali Kota yang memang kader PDI perjuangan untuk datang ke Jakarta bekerja untuk kemenangan Ahok-Djarot," ujar Bendahara tim sukses Basuki (Ahok)-Djarot, Charles Honoris di Rumah Cemara, Menteng, Selasa (7/3).
Seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari PDIP juga diinstruksikan untuk turun tangan langsung memenangkan Ahok-Djarot. Selain kepala daerah dan anggota DPR RI, kader PDIP yang duduk di kursi pimpinan DPRD juga diminta ke Jakarta pekan depan.
"Seluruh anggota DPR RI dari PDIP lintas dapil semua punya tugas di Jakarta untuk menangkan Ahok-Djarot. Minggu depan setahu saya ada pimpinan DPRD PDIP yang ditugaskan untuk melakukan hal yang sama seluruh kader PDIP baik kepala daerah ataupun DPRD akan ada di Jakarta selama sebulan ke depan," imbuhnya.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan menilai kinerja kader dalam memenangkan pasangan Ahok-Djarot. "Itu nanti penilaian dari partai bu ketum pastinya ada bisa menjadi bahan evaluasi kinerja kader."
Strategi lobi petinggi parpol juga dilakukan PDIP dan partai lain pengusung Ahok-Djarot. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, komunikasi yang sudah dilakukan antara lain dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Sementara Sekjen Golkar Idrus Marham intens melakukan komunikasi dengan PPP dan PAN. Terkait komunikasi politik dengan Demokrat, Hasto mengaku sudah melakukannya. Namun, keputusan tetap akan diserahkan sepenuhnya ke Demokrat dengan pertimbangan strategis partai.
Hasto mengirim sinyal, kerja sama partai di tingkat nasional akan lebih bagus jika diikuti kerja sama di tataran Provinsi dan Kota. Kerja sama paling tinggi dalam Pilkada adalah dengan partai yang ada di dalam pemerintahan. "Kerja sama kita paling tinggi di Pilkada adalah dengan partai yang ada di pemerintahan," imbuhnya.
Politikus PDIP Trimedya Panjaitan juga sempat mengatakan bahwa idealnya partai-partai yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Jokowi-JK juga mendukung Ahok-Djarot. Khususnya, bagi partai yang kadernya mendapat kursi menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). "Kan di pemerintahan sama, menterinya sama-sama dapat. Ya di pemerintahan DKI juga kami harap sama," ujar dia.
Jika semua partai koalisi bersatu, kursi gubernur dan wakil gubernur DKI akan lebih mudah dimenangkan Ahok-Djarot. Mengingat, setiap partai yang tergabung dalam koalisi memiliki massa untuk mendongkrak suara di Pilgub DKI nanti. "Karena kalau itu terjadi, kalau parameternya pemilu 2014, kami hanya perlu 3-4 persen yang kami kerja. Partai pendukung kami tentu tahu dimana kantung-kantung suara mereka," ucap Trimedya.
Strategi yang akan dijalankan di akar rumput, menjual kinerja pasangan petahana. Timses merasa perlu mengembalikan ingatan warga mengenai kinerja Ahok-Djarot selama dua tahun menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Apalagi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) telah melansir tingkat kepuasan warga DKI Jakarta terhadap kinerja Ahok dan Djarot yang mencapai 73,5 persen.
"Pendekatan kinerja pasangan calon kami kan tidak sulit ya. Hanya harus mengembalikan ingatan publik mengenai apa yang sudah dilakukan dua tahun terakhir itu. Saya rasa seluruh warga Jakarta sudah merasakan kinerja Ahok-Djarot," kata ujar Bendahara tim sukses Basuki (Ahok)-Djarot, Charles Honoris.
Tidak hanya itu, timses Ahok-Djarot juga menilai warga Jakarta perlu diberi pencerahan mengenai demokrasi yang berbasis kinerja sebagai tolak ukur memilih pemimpin. Jika demokrasi di Jakarta tumbuh dengan baik, maka warga akan memilih Ahok-Djarot karena 75 persen warga puas dengan kinerja petahana.
"Makanya kita selalu kampanye. Kita selalu memberikan pencerahan kepada warga bahwa demokrasi kita yang kita inginkan demokrasi yang menilai kandidat dari kinerja bukan dari SARA," kata Charles.
Strategi lain, mempertahankan kantong-kantong suara yang memenangkan pasangan Ahok-Djarot. "Basis kita sudah mulai diserang dengan spanduk 'pemilih Ahok jenazahnya tidak akan disolatkan'. Kedua, ketuk pintu tetangga yang kemarin memilih paslon no 1. Gerakannya mesti door to door secara masif," tambah Juru bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni.
Strategi yang tak boleh dilupakan adalah relawan pendukung Ahok-Djarot. Sekjen PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto menuturkan segala komunikasi dengan seluruh relawan akan digalakkan demi kemenangan pasangan petahana. Elite Parpol menyadari peran relawan sangat penting untuk mengisi ruang ruang kreatif dan ruang penggalangan yang tidak dilakukan oleh Partai Politik. Sehingga antara relawan dan partai politik bisa berjalan dengan seirama.
"Konsolidasi ini menjadi penting untuk menyatukan tekad dari relawan Pak Basuki dan Pak Djarot ini kan banyak sekali sehingga dari komunikasi politik harus kami jalankan bersama relawan. Seluruh potensi akan kami galang karena itu besok kami juga akan diadakan semacam rapat kerja oleh tim kampanye dan ditegaskan bahwa seluruh partai mulai hari ini sudah mulai bergerak," ujar Sekjen Hasto Kristiyanto di kantor DPP NasDem, Senin (6/3).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengatakan, kader PDIP diminta berjuang tanpa bertanya apakah ada uang atau tidak.
Baca SelengkapnyaTim pasangan Ganjar-Mahfud memastikan kesiapannya dalam memenangkan suara di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak hanya mengandalkan kekuatan kolektif semata
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaMegawati meyakini Ganjar-Mahfud akan menang satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kader untuk turun ke bawah.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan tiga hal penting yang harus diperjuangkan kader-kader Banteng di Tangerang, untuk bisa merebut kemenangan dalam Pilpres dan Pileg 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPKB akan bekomunikasi dengan PDIP membahas calon kuat yang akan menjadi jagoan mereka.
Baca Selengkapnya