Menafsirkan pertemuan Megawati dan SBY
Merdeka.com - Upacara penaikan bendera merah putih di Istana Merdeka dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 72 terasa istimewa dengan hadirnya seluruh mantan presiden dan wakil presiden yang masih hidup. Di momen ini juga dua mantan presiden, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dan bersalaman, suatu hal yang langka di tengah dinginnya hubungan kedua pemimpin partai itu.
Banyak harapan dan penafsiran dari berbagai pihak melihat kedua tokoh itu bertemu. Termasuk spekulasi bakal munculnya kerjasama antara PDIP dan Demokrat.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menilai pertemuan Megawati-SBY bisa menjadi titik balik rekonsiliasi. Sebab, keduanya terkesan bermain 'kucing-kucingan' karena jarang bertemu bahkan dalam forum resmi kenegaraan. "Semoga pertemuan kemarin jadi titik balik menuju 'rekonsiliasi'," katanya melalui pesan singkat, Jumat (18/8).
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Kenapa SBY bermimpi bertemu Megawati? Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,“ tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati direncanakan? 'Pertemuan itu (antara Prabowo dan Megawati) sudah terjadwal dan sudah di atas mejanya Prabowo,' tutupnya.
-
Mengapa pertemuan Susi dan Prabowo jadi sorotan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
Kendati demikian, Sohibul menganggap pertemuan Megawati-SBY tidak ada korelasi dengan potensi merapatnya Partai Demokrat. Pasalnya, hal tersebut menjadi hak masing-masing partai. "Rukun tidak berarti harus berada dalam satu kubu. Negarawan tetap bisa akur sekalipun berbeda kubu," pungkasnya.
Sedangkan Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding berharap pertemuan kedua ketua umum partai politik ini membawa angin sejuk pada Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 mendatang. "Iya supaya tidak terjadi pertentangan di masyarakat dan itu juga bisa membawa dampak psikologis terhadap masyarakat atau kader-kader partai kedua tokoh ini," katanya di Komplek Parlemen Senayan, Jumat (18/8).
Sudding menuturkan, alangkah baik jika pertemuan para mantan Presiden ini bisa dilakukan secara rutin guna membahas permasalahan negara. "Saya kira itu sangat baik sekali ketika ada satu pertemuan per triwulan, per bulan. Saya kira itu bagus sekali kita berharap begitu. Ada Pak SBY dan Bu Mega dan lain-lain itu bagus sekali," tukasnya.
Sedangkan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menyarankan agar pertemuan Mega-SBY ditindaklanjuti. Hal ini agar pertemuan antara Megawati dan SBY tidak dipandang hanya formalitas saja. "Partai Golkar berpandangan bahwa komunikasi politik, silaturahmi politik adalah keniscayaan, adalah sebuah tuntutan kebutuhan bangsa kita, sehingga hal ini perlu ditindaklanjuti," kata Idrus.
Dia menyarankan wujud tindak lanjut dari pertemuan Megawati-SBY bisa dilakukan dalam bentuk kegiatan dialog kebangsaan antar pimpinan partai, tokoh bangsa dan tokoh agama. "Jadi harus ketemu, banyak bentuknya seperti dialog kebangsaan sesama pimpinan partai politik, tokoh bangsa, tokoh agama, perlu tindaklanjuti," terangnya.
Lebih lanjut, dia berharap pertemuan Megawati-SBY harus dilihat secara tulus untuk kepentingan bangsa meskipun keduanya sering berbeda pandangan politik. "Tetapi harus dilakukan atau dilihat sebagai pertemuan yang ikhlas tulus untuk kepentingan bangsa. Perbedaan politik boleh terjadi tetapi tetap harus bekerja untuk kepentingan bangsa," tandas Idrus.
Demikian juga dengan Ketua MPR yang juga ketua umum PAN Zulkifli Hasan menilai pertemuan itu memberikan sinyal positif bagi masyarakat. "Tentu itu akan membuat sinyal positif, rakyat menjadi sejuk, aman, tentram," kata Zulkifli.
Menurutnya, pertemuan itu menunjukkan meski Megawati-SBY kerap berbeda pandangan politik, bisa kembali bersatu saat HUT RI. "Kemarin bagus. Boleh berbeda beda partai, dukungan pilkada, beda-beda pandangan politik tapi kalau soal merah putih kita satu," tegasnya.
Sedangkan Politikus PDI Perjuangan Tb Hasanuddin mengatakan, peluang kerjasama antara PDIP dan Demokrat bisa saja terjadi pasca pertemuan Mega-SBY. Namun, dia menganggap pertemuan itu hanya silaturahmi tanpa harus melahirkan komitmen tertentu.
"Ya bisa saja tapi itu tidak harus ada komitmen. Silaturahmi itu ya silaturahmi sebagai bagian dari sunatullah harus kita laksanakan," kata Hasanuddin.
Dia mengaku bersyukur Megawati-SBY akhirnya bisa bertemu. Hal itu karena kedua tokoh itu terlihat jarang sekali bertemu dalam berbagai kegiatan. Oleh karenanya, dia menilai pertemuan itu merupakan langkah yang harus ditiru oleh semua pihak. "Kemarin itu syukur semuanya bisa hadir dan kelihatan damai lah, tenang. Ini sebuah contoh yang harus kita tiru bahwa kebersamaan harus membangun sebuah bangsa," tegasnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat melihat keakraban antara Megawati dan SBY telah memberikan dampak positif lantaran hubungan keduanya terlihat renggang. "Saya kira begini, ini saat yang paling baik untuk sesuatu dimulai dari senyum dan salaman," tambahnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Herman pun minta doa agar pertemuan SBY dan Megawati dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut pertemuan tersebut bukan untuk menentukan arah politik PDIP lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaLalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaIndonesia disebutnya akan lebih maju jika keduanya bisa saling memahami dan mengerti untuk berkolaborasi
Baca SelengkapnyaSaid menilai, pertemuan Megawati dan Prabowo akan meghasilkan kesamaan visi untuk pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan ada keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaKoalisi PDIP-Demokrat diprediksi akan mengubah lanskap politik nasional
Baca SelengkapnyaAgung Baskoro menilai pertemuan Prabowo dan Megawati ini seperti pedang bermata dua.
Baca Selengkapnya