Menakar loyalitas Golkar usai pertemuan Airlangga dan SBY
Merdeka.com - Pertemuan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengundang spekulasi. Golkar dianggap kemungkinan bisa 'kabur' dari koalisi Jokowi jika tak mendapatkan jatah calon wakil presiden.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, pertemuan Airlangga dan SBY semacam gimmick jelang pendaftaran capres dan cawapres di KPU pada awal Agustus nanti. Dia melihat, ada ketidaknyamanan Golkar di dalam koalisi Jokowi.
Namun dia tak yakin, pertemuan Airlangga dan SBY untuk membawa Golkar balik badan keluar dari koalisi Jokowi.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa yang akan menjadi pemimpin Golkar di masa depan? Selanjutnya Menko Airlangga mengatakan bahwa calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci sebagai future leaders dan memegang jabatan kritikal yang akan menjalankan birokrasi berkelas dunia dalam Visi Indonesia Maju 2045.
Adi menyebut, Golkar parpol pendukung yang loyal dan hampir tak pernah bermanuver dalam koalisi pendukung Jokowi. Karakter Airlangga yang memimpin Golkar dianggap selalu mengikuti kebijakan pemerintahan Jokowi.
"Golkar itu loyal tanpa batas, Airlangga selalu manut selama ini. Ya kan aneh kalau cuma ketemu SBY buat ajak gabung. Kenapa bukan dari dulu, baru sekarang?" kata Adi kepada wartawan, Rabu (11/7).
Kemudian, ia membaca ada kesan Golkar juga ingin memperlihatkan percaya diri kepada PDIP mendukung Jokowi maju capres dengan parpol lain. Artinya, dengan suara elektoral yang dimiliki, Golkar bisa membentuk poros koalisi di pilpres karena cukup menambah tiket tambahan dari parpol seperti Demokrat atau PKB.
airlangga hartarto ©2018 Merdeka.com/istimewa
"Kesan Golkar pede dukung itu bisa sekali dilihat. Ingat Golkar itu nomor dua setelah PDIP di Senayan. Golkar punya investasi kuat," sebut Adi.
Airlangga pun telah menegaskan loyalitasnya kepada Jokowi. Menurut dia, pertemuan dengan SBY hanya sebatas silaturahmi.
"Spekulasi silaturahmi antar pimpinan partai itu suatu hal yang biasa, karena kita kan antar pimpinan partai suasana cair dan kemudian posisi Partai Golkar itu sudah final. Sudah diputus dalam rapimnas dan munas dan bahkan Partai Golkar yang paling awal mendukung Pak Jokowi," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7).
Airlangga menjelaskan, pertemuan dengan partai yang belum menentukan arah pilihan di Pilpres sangatlah penting. Komunikasi itu, kata dia, dibangun untuk menghindari salah paham dan juga memperbesar koalisi.
"Ada yang masih memperhitungkan untuk berkoalisi dengan Pak Presiden nah tentu komunikasi itu dibangun agar nanti tidak terjadi miss interpretasi atau miss komunikasi," ungkapnya.
"Antara koalisi pendukung presiden dan tentu bagi koalisi partai pendukung presiden lebih banyak lebih baik di dalam politik lebih banyak lebih baik," lanjutnya.
Hasilnya, lanjut Airlangga, Partai Demokrat masih membuka peluang untuk bergabung dengan koalisi Jokowi.
"Tentu beliau menjanjikan juga. Masih terbuka opsi bergabung ada opsi lain juga yang dipersiapkan. Jadi masih terbuka," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senior Golkar Musfihin Dahlan mengusulkan Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar bersama Bahlil Lahadalia sebagai Sekjen.
Baca SelengkapnyaAirlangga juga menuturkan Golkar dekat dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo diakui Airlangga sebagai mantan orang Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menyatakan diri mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolitikus yang akrab disapa Bamsoet ini menegaskan tidak ada wacana Munaslub untuk mengubah keputusan soal pencapresan.
Baca SelengkapnyaMomen itu terjadi saat para menteri Kabinet Indonesia Maju sedang sarapan sebelum mengikutinya sidang kabinet paripurna.
Baca SelengkapnyaGolkar tidak mempermasalahkan pertemuan antara Ridwan Kamil dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaMomen lucu terjadi ketika Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi kesempatan kepada jurnalis bertanya.
Baca SelengkapnyaAhok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini dilakukan setelah Partai Golkar hampir memutuskan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPD Golkar seluruh Indonesia menyatakan tak ingin Munaslub.
Baca Selengkapnya