Menakar Peluang Gibran di Pilkada Solo 2020
Merdeka.com - Pilkada Kota Solo akan berlangsung bulan September tahun 2020. Masyarakat Kota Bengawan berharap akan mempunyai pimpinan baru, yakni Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Meskipun masih cukup lama, namun suhu politik di kota budaya tersebut sudah memanas.
Dua tokoh berbeda generasi saling 'berebut' untuk menjadi orang pertama di Pemkot Surakarta (Solo). Uniknya, kedua tokoh berasal dari partai yang sama, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Achmad Purnomo yang berpasangan dengan Teguh Prakosa telah dipilih DPC PDIP Solo untuk menjadi bakal calon tunggal.
Di sisi lain, putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka tiba-tiba menyatakan ingin terjun ke dunia politik. Gibran menemui sejumlah tokoh PDIP dari DPC FX Hadi Rudyatmo, Ketua DPD Jawa Tengah Bambang Puryono hingga Ketua DPP Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Para senior partai menyarankan agar Gibran belajar terlebih dahulu. Bahkan Megawati memberikan 4 buku tentang Bung Karno untuk dipelajari. Para petinggi PDIP menyebut Gibran masih bisa mendaftarkan diri di Pilkada Solo melalui DPD Jateng. Lalu bagaimanakah peluang Gibran di Pilkada Solo 2020?
Pengamat Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, mengatakan jika mendapatkan rekomendasi, Gibran mempunyai peluang menang paling besar di Pilkada Solo.
"Kita tunggu rekomendasi dulu, akan diberikan kepada siapa. Gibran peluangnya paling besar. Sebagai newcomer potensi dia sangat bagus," ujar Agus kepada merdeka.com, Selasa (26/11).
Siapa Tak Kenal Gibran
Dosen Fakultas Hukum dan Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas UNS itu menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat Gibran bisa leading dibanding calon lainnya. Diantaranya, ayah Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah itu dianggap mewakili pemilih milenial.
"Pemilih di Solo itu didominasi kaum milenial, 60 persen milenial," katanya.
Faktor lainnya yang membuat Gibran menang, karena pemilik katering Chilipari itu populer. Kepopuleran Gibran, diantaranya karena dia anak seorang presiden.
"Siapa yang tidak kenal Gibran, anak Presiden Jokowi," katanya.
Terkait peluang Gibran mendapatkan rekomendasi dari PDIP dibandingkan Achmad Purnomo, Agus menilai peluangnya sama besar. Jika ditilik dari karir politik dan pengalaman di partai, Purnomo lebih berpeluang. Pengusaha SPBU itu memiliki pengalaman empiris untuk menata kota Solo karena pernah menjabat sebagai wakil wali kota.
Namun jika berbicara regenerasi di tubuh partai, maka Gibran yang akan dipilih DPP PDIP. Apalagi, lanjut dia, kepengurusan di DPC PDIP Solo saat ini didominasi oleh tokoh-tokoh yang sudah senior. Kepengurusan di DPC PDIP Solo, menurut dia, harus diganti dengan generasi yang lebih muda.
"Harus ada regenerasi. Pengurus saat ini sudah generasi X alias Baby Boomers. Harus diganti generasi Y," katanya lagi.
Jika benar mendapatkan rekomendasi, menurut Agus, Gibran harus didampingi oleh tokoh yang lebih senior atau tua. Bisa juga didampingi oleh Achmad Purnomo yang mempunyai pengalaman atau tokoh lainnya. Tokoh tersebut, lanjut dia, juga tidak memiliki ambisi untuk Pilkada berikutnya.
"Pasangannya harus senior, lebih tua. Pak Pur (Achmad Purnomo) juga bisa. Seperti pak Jokowi (dalam Pilpres), selalu menggandeng yang tua. Jadi perhatian masyarakat nanti lebih ke dia, bukan pasangannya," pungkas dia.
Hingga saat ini Gibran menyatakan keseriusannya untuk tetap mencalonkan diri di Pilkada Solo 2020 mendatang. Dalam waktu dekat ia akan mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jawa Tengah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membenarkan Gibran otomatis keluar dari PDIP.
Baca SelengkapnyaDidampingi Kantor DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo, Ketiganya Mengenakan kostum baju lurik dan caping.
Baca SelengkapnyaUsulan agar Prabowo pinang Gibran jadi Cawapres datang dari internal maupun eksternal partai.
Baca SelengkapnyaPasangan Prakosa-Bambang Nugroho mendapat nomor urut 1. Sementara Respati Ardi-Astrid Widayani mendapat nomor urut 2.
Baca SelengkapnyaDalam penjaringan eksternal PKS, nama Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa muncul.
Baca SelengkapnyaGibran masih cawe cawe dalam penentuan nama pengganti KGPAA Mangkunegara X alias Gusti Bhre yang batal maju.
Baca SelengkapnyaTernyata usulan nama Gibran untuk menjadi pendamping Ganjar diajukan oleh Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaSementara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (16,7 persen) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (15,3 persen).
Baca SelengkapnyaGibran berharap dalam waktu dekat bisa direalisasikan pertemuan dengan FX Rudy.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan bicara peluang kerjasama dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaBambang tak mengikuti proses penjaringan baik sebagai bakal calon wali kota maupun wakil wali kota yang dilakukan DPC PDIP Solo.
Baca SelengkapnyaPDIP ikut melirik Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres Ganjar Pranowo
Baca Selengkapnya