Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menakar Peluang PKS Bergabung Koalisi Indonesia Bersatu

Menakar Peluang PKS Bergabung Koalisi Indonesia Bersatu Anies tiba di Milad PKS. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengajak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dengan adanya KIB, Zulhas berharap ada lebih dari dua capres untuk mencegah panasnya perseteruan antar pendukung seperti Pilpres 2019.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo berpendapat, peluang PKS bergabung dengan KIB kecil. Pasalnya, KIB akan di dominasi oleh partai Islam dan bakal menyempitkan pasar pemilih.

"Menurut saya kecil peluangnya PKS bergabung dengan KIB. Satu, adalah berarti partai Islam hampir semuanya ngumpul nih di KIB kalau PKS benar bergabung dan itu akan menyempitkan pasar mereka sendiri dan menguntungkan PKB yang ada di koalisi lain misalnya," kata Kunto lewat pesan suara, Senin (30/5).

Orang lain juga bertanya?

"Jadi ini akan jadi problem besar dan yang diuntungkan jelas Golkar nantinya dan tentu saja PKS akan berhitung itu," sambungnya.

Kunto pun meragukan Anies Baswedan akan diusung KIB bila PKS bergabung. Sebab, ketum parpol KIB seperti Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan juga ingin menjadi capres. Terlebih, Golkar memiliki kursi di parlemen paling besar dibanding PAN dan PPP di KIB.

"Kalau PKS mendorong Anies Baswedan kan jadi ribet tuh urusannya di dalam sangat mungkin justru Anies gak bisa maju lewat KIB karena kan kalau dari share sendiri kan Golkar paling gede tuh sharenya di koalisi itu," tuturnya.

Di sisi lain, jika PKS bergabung maka keuntungan KIB adalah bertambah kuat. Ruginya, kemungkinan ada satu tokoh yang bisa mengancam para Ketum parpol di KIB soal pencapresan. Kerugian lainnya, adanya tiga koalisi yang di cita-citakan KIB akan sangat sulit terwujud jika PKS bergabung.

"Jika misalnya KIB menerima PKS dan mereka misalnya setuju nih Pak Anies ya partai partai lain harus berhitung dengan membuat koalisi yang mungkin lebih kuat dari KIB ya gitu, dan itu akan menyulitkan skenario Pak Zulhas sendiri yang maunya lebih dari dua pasangan calon di Pilpres 2024," terangnya.

Sementara, pengamat politik Ujang Komarudin menilai, PKS akan kebingungan jika bergabung dengan KIB. Sebab, di KIB belum jelas siapakah yang menjadi capres dan cawapresnya.

Ujang berpendapat, jika KIB murni koalisi bentukan ketiga parpol Golkar, PAN, dan PPP mestinya yang diusung sebagai capres adalah Airlangga Hartarto.

"Namun jika KIB itu bentukan istana, maka capres nya bisa Ganjar. Karena bisa saja untuk melawan poros PDIP-Gerindra. Dan itu akan berpengaruh pada dukungan PKS ke KIB," kata Ujang.

"Jika calonnya Ganjar yang 'didukung' Istana, maka kelihatan PKS tak akan bergabung. Namun jika KIB mengusung Airlangga-Anies atau Anies-Airlangga, bisa saja PKS gabung," sambungnya.

Menurut Ujang, PKS belum mau terburu-buru soal sikap politik 2024. PKS masih mengamati dinamika politik yang bergulir.

"PKS hari ini arahnya masih belum jelas dalam berkoalisi. Masih wait and see. Masih gunakan jurus dewa mabuk, maka sebut-sebut Raffi Ahmad nyapres," tukasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengajak PKS bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal tersebut disampaikan pada acara Milad PKS Ke-20 di Istora Senayan pada Minggu (29/5).

"Kami Golkar dan PPP, mencoba membuat KIB. Maksudnya mudah-mudahkan PKS bisa bersama-bersama," kata Zulhas.

Dengan adanya KIB, dia berharap tidak hanya ada dua calon presiden dan runcingnya perseteruan antar pendukung seperti pada Pemilu 2019.

"Calonnya jangan dua lagi, kalau bisa tiga, syukur-syukur lebih, untuk mengurangi atmosfer yang pengap dan tak produktif," ujarnya.

Sementara, Gubernur Anies Baswedan menyampaikan sebuah pantun dalam acara Puncak Milad ke-20 PKS. Isi pantun itu tersirat harapan Anies berharap bisa kembali bersama dengan PKS.

PKS sendiri merupakan salah satu partai yang mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta tahun 2017. Pada tahun 2022 ini, masa jabatan Anies memimpin Jakarta telah habis.

"Sepeda Habib Salim melaju kencang di jalan, Habib Aboe Bakar dan Bang Syaikhu mengikuti naik kendaraan, bersama PKS kemarin penuh dengan kenangan, kembali bersama PKS esok penuh dengan harapan," ucap Anies di Istora Senayan.

Seluruh massa PKS riuh mendengar pantun Anies. Mereka bersorak dengan bertepuk tangan secara meriah.

Sejak acara dimulai, kehadiran Anies memang membuat para massa dari PKS menjadi meriah. Salah satunya ketika Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyapa para tokoh politik yang hadir, termasuk nama Anies. Mulanya, Aboe menyapa elite politik yang hadir.

"Di sini hadir Mas Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) berbaju biru, Pak Rachmat Gobel dari NasDem, Mas Firman (Soebagyo) berbaju kuning, dan Pak Anies Baswedan berbaju oranye," ucap Aboe di Istora Senayan.

Setelah mendengar nama Anies, teriakan penonton yang hadir semakin riuh. Dalam acara ini, Anies juga sempat diteriaki capres.

"Ada apa ini dengan Pak Anies?" tanya Aboe Bakar.

"Presiden," teriak sejumlah kader PKS.

“Bersabarlah, Pak Anies," kata Aboe Bakar lagi.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PKS Buka Suara Soal Isu Duet Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta
PKS Buka Suara Soal Isu Duet Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

nama Suswono ini semakin santer ketika PKS mulai membangun komunikasi dengan presiden terpilih dan KIM.

Baca Selengkapnya
Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024
Jalan Satu-Satunya Anies Bisa Berlayar di Pilkada Jakarta 2024

Posisi Anies terdesak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Baca Selengkapnya
Parpol Diprediksi Pertahankan Koalisi Pilpres, Pilgub DKI Jakarta 2024 Bakal Bentuk Tiga Poros
Parpol Diprediksi Pertahankan Koalisi Pilpres, Pilgub DKI Jakarta 2024 Bakal Bentuk Tiga Poros

CEO Lembaga Survei Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan, tiga poros itu tidak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Selangkah Lagi Anies Ditinggal, Dasco Beberkan Petinggi Gerindra dan PKS Makin Intens Komunikasi
Selangkah Lagi Anies Ditinggal, Dasco Beberkan Petinggi Gerindra dan PKS Makin Intens Komunikasi

Peluang itu setelah Gerindra sudah melakukan komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya
PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya
PKS Ungkap Tawaran Kubu Prabowo: ada A, B, C dan Sebagainya

PKS menyinggung soal tawaran wagub untuk Pilkada Jakarta yang sudah diberikan oleh pihak KIM.

Baca Selengkapnya
Analisis Skenario Duet RK-Suswono di Pilkada Jakarta Lemahkan Kekuatan Politik Anies
Analisis Skenario Duet RK-Suswono di Pilkada Jakarta Lemahkan Kekuatan Politik Anies

Wacana duet Ridwan Kamil-Siswono menguat di tengah isu PKS gabung KIM Plus di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
PKB Prediksi KIM Plus Bikin Pilkada Jakarta Hanya Satu Poros, Cagub Bisa Lawan Kotak Kosong
PKB Prediksi KIM Plus Bikin Pilkada Jakarta Hanya Satu Poros, Cagub Bisa Lawan Kotak Kosong

Waketum PKB Jazilul Fawaid memprediksi Calon Gubernur di Jakarta berpotensi melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
Kelakar Said Abdullah: Kotak Kosong Jangan Dilawan, Dia Tidak Salah
Kelakar Said Abdullah: Kotak Kosong Jangan Dilawan, Dia Tidak Salah

Said Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.

Baca Selengkapnya
PKB Tertarik dengan Penawaran PDIP di Pilkada Jakarta dan Jawa Timur
PKB Tertarik dengan Penawaran PDIP di Pilkada Jakarta dan Jawa Timur

Jika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi
Peta Pilkada 2024: PDIP Berpeluang Cuma Jadi Penonton, Kesulitan Cari Koalisi

Manuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Massa PKB Dukung Prabowo Capres Hanya 40 Persen, Paling Kecil dari Golkar dan PAN
LSI Denny JA: Massa PKB Dukung Prabowo Capres Hanya 40 Persen, Paling Kecil dari Golkar dan PAN

Hasil itu berdasarkan survei dilakukan LSI Denny JA pada 1-8 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Jika PKS Balik Badan, PKB juga Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Jika PKS Balik Badan, PKB juga Batal Usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024

PKS justru tengah membangun komunikasi intens dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya