Menang konvensi, nasib Dahlan Iskan bisa mirip dengan Fujimori
Merdeka.com - Nama Dahlan Iskan keluar sebagai pemenang dalam konvensi Demokrat dengan mendapat suara 17,5 persen. Namun sayang, kemenangan itu tidak dapat menghantarkan dia menjadi kontestan merebut posisi nomor satu di Indonesia. Atau dalam istilah Dahlan, ibaratnya dapat cokelat yang enak tapi cokelatnya sudah diambil orang.
"Pilpres 2014 ibarat permainan kartu. Keputusan SBY melepas Dahlan Iskan ibarat melepas kartu Joker yang dipasangkan dengan siapapun pasti menang," ujar Eko Pardede, Koordinator Demi Indonesia Communication Center (DICC) yang merupakan media center Dahlan Iskan dalam rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (17/5).
Menurut Eko, Partai Demokrat mestinya perlu belajar dari pengalaman Pemilu 1990 di Peru yang memenangkan Alberto Fujimori. Jika ada partai lain yang mau membangun koalisi dan mengusung Dahlan Iskan sebagai Presiden, maka kejadian Fujimori bisa terulang.
-
Siapa yang suka cokelat kacang? Orang yang suka makan cokelat kacang digambarkan sebagai pribadi yang antusias, kreatif, dan memiliki jiwa muda yang tak terbatas.
-
Apa yang diibaratkan seperti kotak cokelat? Hidup itu ibarat sebuah kotak cokelat, kita tak akan pernah tahu apa yang ada di dalamnya.
-
Mengapa minuman cokelat populer di berbagai kalangan? Minuman cokelat memang banyak digemari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hinggga para orang tua.
-
Kapan cokelat pertama kali dikonsumsi? Cokelat pertama kali dikonsumsi sekitar tahun 1900 SM sampai 1500 SM, dalam bentuk minuman fermentasi di Mesoamerika.
-
Mengapa Hari Cokelat Internasional diperingati? Bahkan, terdapat perayaan tersendiri yang diperingati setiap tahun, yaitu Hari Cokelat Internasional sebagai penghargaan bagi makanan ini.
-
Apa yang dirayakan pada Hari Cokelat Internasional? Tepat pada hari ini, tentu menarik untuk diketahui lebih jauh bagaimana sejarah penemuan cokelat.
"Meski elektabilitas Fujimori awalnya hanya satu persen, di putaran kedua dirinya mampu memenangkan Pemilu Presiden," tegas Eko.
Kompetitor Fujimori adalah tokoh-tokoh besar dengan popularitas dan elektabilitas tinggi, yaitu Alan Garcia, incumbent dari APRA (Sayap Kiri) dan Liberalis Mario Vargas, seorang akademisi dan juga novelis yang paling tinggi popularitasnya saat itu.
Pesaing Fujimori ini berada di dua sisi, satu fasis dan satu lagi liberalis. Membuat masyarakat mencari calon alternatif yaitu Fujimori. Hasilnya, pemilu putaran pertama dimenangkan Mario Vargas 28 persen disusul Fujimori 24 persen. Tetapi pada putaran kedua Fujimori balik didukung oleh APRA dan menang 57% dimana Vargas hanya 34%.
Ini bisa mirip dengan kejadian Pilpres 2014 di Indonesia. Di mana 2 poros yg terbentuk saat ini memiliki posisi saling menyerang dengan kekurangan masing-masing, penting diingat bahwa menurut survei terakhir elektabilitas Prabowo dan Jokowi ditotal hanya 19 persen dan 31 persen versi Indikator).
Jadi ada 50% potensi suara yg bisa direbut Dahlan Iskan untuk memaksa pemilu 2 putaran. Walaupun mungkin suaranya pada putaran pertama antara 19 persen-31 persen. Tetapi pada putaran kedua, yang kalah akan balik dukung Dahlan Iskan dan bisa mengalahkan pemenang pemilu putaran pertama. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari kasih sayang atau Valentine sebentar lagi akan datang. Banyak orang mulai mempersiapkan cokelat untuk orang terkasih.
Baca SelengkapnyaTrending di TikTok, cek lebih jauh fakta unik dari daifuku yang bikin nagih ini yuk!
Baca SelengkapnyaTak hanya lezat, Colenak juga punya fakta menarik di baliknya.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh memutuskan untuk mencoba peruntungan baru sebagai penjual kue.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaRasanya jangan ditanya. Kombinasi antara legit dengan gurih benar-benar sulit dilupakan.
Baca Selengkapnya