Menanti koalisi besar PDIP dan Gerindra duetkan Risma-Sandiaga
Merdeka.com - Siapa bakal calon penantang Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilgub DKI 2017 sudah mulai mengerucut. Partai Gerindra dan PKS sudah menyiapkan Sandiaga Uno sebagai calon dan berharap PDIP bergabung untuk membentuk koalisi besar.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan, rencana koalisi besar itu akan dimatangkan dalam pertemuan pada 9 Agustus mendatang. Gerindra akan menyodorkan nama Sandiaga Uno. Bahkan mereka siap mengalah dengan menjadikan Sandiaga yang awalnya akan diusung sebagai calon gubernur, menjadi calon wakil gubernur jika PDIP akan mengusung Tri Rismaharini.
Taufik mengaku, dirinya kerap berkomunikasi dengan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan DKI, Gembong Warsono, guna membahas rencana koalisi ini.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Mengapa PDIP akan menunggu penghitungan KPU sebelum menentukan sikap? Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan,' imbuh Hasto.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Bagaimana PDI Perjuangan menyaring calon gubernur? Politisi asal Yogyakarta itu menjelaskan bahwa nama bakal calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan akan disaring melalui usulan dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD).
Taufik menilai, sosok Wali kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang kabarnya akan diusung sebagai cagub PDIP, merupakan sosok yang tepat untuk dipasangkan dengan skenario duet Risma-Sandiaga sebagai realisasinya.
"Saya rasa Risma bagus," ujarnya.
Sementara itu, kubu PDIP tidak tinggal diam. Meski bisa mencalonkan pasangan calon sendiri, PDIP sudah memastikan akan berkoalisi dengan PKB. Sementara dua partai lain, PAN dan PPP dalam beberapa kesempatan sudah memastikan tidak akan bergabung dengan partai-partai yang telah mengusung Ahok.
Dalam pertemuan di kantor DPW PKB, Jakarta, Selasa (3/6) kemarin, Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang Dwi Hartono belum mau mengungkap nama siapa calon yang akan diusung PDIP.
"Kita sepakat berkoalisi besar. Kita bukan hanya menang, tapi juga saat menempatkan gubernur, bagaimana komunikasi dengan mitra di parlemen ini bisa baik. Hingga stabilitas itu bagus dan penyusunan anggaran lancar," ujar Bambang.
Sedangkan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas pun mengungkapkan hal serupa. "Kita tadi PDIP sudah bersepakat. Tinggal kita lihat ke depannya. Insya Allah akan membangun Jakarta lebih bagus. Kita sepakat Jakarta lebih baik dengan pemimpin yang arif dan bijaksana," ujarnya.
Bambang mengatakan, PDIP dan PKB masih mencoba menjaring aspirasi dari tataran grassroot, mengenai sosok yang diinginkan masyarakat untuk maju dengan diusung PDIP dan PKB DKI Jakarta.
"Kita belum mengajukan nama. Kedua belah pihak sepakati menyerap aspirasi dari grassroot (akar rumput). Siapa yang diinginkan masyarakat nantinya," kata Bambang.
Keputusan siapa nama yang akan dicalonkan PDIP ini sangat ditunggu banyak pihak. Dosen Politik FISIP UI Ikhsan Darmawan menilai, banyak pertimbangan yang harus dilakukan PDIP agar tidak salah memutuskan.
Ikhsan melihat, peluang Ahok untuk diusung PDIP sebenarnya masih cukup terbuka. Namun sikap Ahok yang menolak menjadi kader PDIP atau mendaftar penjaringan cagub telah membuat kesal kalangan PDIP. "Bagi PDIP itu memalukan jika mereka bisa mengajukan pasangan calon sendiri tapi dengan mendukung Ahok mereka cuma mengajukan kadernya sebagai cawagub," ujarnya.
Soal sosok Risma, Ikhsan yakin, wali kota Surabaya itu tidak akan menolak jika akhirnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan melalui jalur penugasan partai. "Meski Risma pernah menyatakan tetap ingin di Surabaya, kalau di PDIP kader sudah diperintahkan partai, jarang ada yang berani menolak. Masalahnya, sampai sekarang perintahnya belum ada," tukasnya.
Namun, dengan mengusung Risma, PDIP harus mempertimbangkan momen Pilgub Jawa Timur pada 2018. Menurut Ikhsan, Risma berpeluang cukup besar jika menjadi cagub Jatim. Sedangkan jika kalah di DKI, Risma tidak bisa kembali lagi menjadi wali kota Surabaya karena berdasarkan peraturan harus mundur dari jabatannya. "Dalam pilkada, sosok atau figur lebih menjual ketimbang partai," ujarnya.
"Pilgub DKI akan menarik kalau Risma lawan Ahok di Jakarta, tapi kalau ada tiga pasang, mungkin ada dua putaran," pungkas Ikhsan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP akan mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur
Baca SelengkapnyaDjarot meminta masyarakat sabar menunggu hasil keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam menentukan pasangan yang akan mereka usung.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak ingin buru-buru mengumumkan calon gubernur kedua daerah tersebut lantaran ada pihak lain yang mencoba mengatur.
Baca SelengkapnyaPDIP akui sedang pertimbangkan Ridwan Kamil atau Sandiaga Uno.
Baca SelengkapnyaTri Rismaharini santer diisukan akan bergandengan dengan mantan Ketua PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar dalam pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaBelum ada arahan khusus dari DPP Partai Gerindra mengenai Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPihaknya juga masih akan melakukan komunikasi dengan partai lain
Baca SelengkapnyaBacapres Ganjar Pranowo hingga saat ini belum menentukan siapa pendampingnya di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini PDIP tengah fokus memprioritaskan untuk calon kepala daerah di tingkat Kabupaten/Kota.
Baca Selengkapnya