Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menanti waktu Setya Novanto mundur dari kursi Ketua DPR dan Ketum Golkar

Menanti waktu Setya Novanto mundur dari kursi Ketua DPR dan Ketum Golkar Setnov usai diperiksa MKD. ©2017 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang kini mendekam di balik penjara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setya Novanto santer dikabarkan bakal menanggalkan jabatannya sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Ketua Umum Partai Golkar. Setya Novanto disebut-sebut sudah legowo melepaskan jabatannya.

Padahal, sebelumnya Setya Novanto menolak mundur dengan mengirimkan dua surat. Surat pertama untuk pimpinan DPR meminta agar tidak dicopot sebagai Ketua DPR. Surat kedua ditujukan kepada DPP Partai Golkar meminta agar tak digelar Munaslub yang bertujuan melengserkannya.

Namun, sepekan terakhir santer diberitakan Novanto berubah sikap. Dia dikabarkan mulai legowo dan siap mundur. Sudah dua orang politisi Golkar yang menyebut itu. Kabar itu pertama kali datang dari Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Melki Laka Lena. Pendukung setia Novanto ini mengaku mendapat informasi bahwa Novanto tengah mempersiapkan diri untuk mundur dari jabatan Ketua DPR dan ketum Golkar. Melki mengklaim informasi itu akurat karena didapat dari orang terdekat Novanto.

"Kami mendapatkan informasi yang valid bahwa Pak Novanto sedang mempersiapkan diri untuk mundur baik sebagai ketua umum DPP partai Golkar maupun ketua DPR RI," kata Melki usai diskusi di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/12).

Namun Melki enggan membocorkan orang terdekat Novanto yang memberikan informasi tersebut. Dia menyebut, kemungkinan pengumuman pengunduran diri dilakukan pekan depan.

"Saya tidak bisa menyampaikan, tapi yang pasti orang dekat punya akses bertemu beliau menyampaikan bahwa Pak Novanto sudah mempersiapkan diri dan berpikir untuk mundur sekitar mulai minggu depan lah," terangnya.

Melki menuturkan, Setnov masih akan mendiskusikan soal waktu pengunduran dirinya sebagai posisi Ketua DPR dan Ketum Golkar dengan orang terdekat seperti keluarga dan kuasa hukum.

"Kami belum tahu kalau menyangkut waktu yang pasti untuk dua jabatan ini untuk mundur baik sebagai Ketua DPR RI atau Ketua Umum Golkar apakah DPR RI mungkin duluan atau kah mungkin ketua DPP partai Golkar tentu kita tunggu proses minggu depan," ucapnya.

Namun, kabar itu langsung dibantah Plt Ketum Golkar Idrus Marham. Idrus mengakui ada isu yang berseliweran menyebut Novanto akan mundur. Namun, dia mengingatkan untuk tak mudah percaya.

"Ya itu info, itu katanya kita tidak boleh mengambil keputusan berdasarkan katanya percaya berdasarkan seakan-akan infonya," kata Idrus di Hotel Merylin Park, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).

Sampai saat ini dia belum bertemu dengan Setya Novanto. Sebab, pihak KPK tak memperbolehkan menjenguk kecuali keluarga dan kuasa hukumnya.

Kabar bakal mundurnya Novanto kembali dihembuskan. Kali ini oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Sarmuji yang mengaku telah bertemu Novanto di Rutan KPK. Dalam pertemuan itu, kata Sarmuji, Novanto telah menerima dengan tabah jika Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggeser posisinya sebagai Ketua Umum.

"Kemudian Pak Novanto menjawab ya engga apa-apa kalau memang maunya DPD seperti itu. Itu saja jawabannya," kata Sarmuji di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/12).

Sarmuji mengatakan Novanto tidak masalah jika pengurus partai di daerah ingin melengserkannya dari jabatan Ketua Umum. Novanto hanya berpesan bahwa yang terpenting adalah partai berlambang pohon beringin itu tidak mengalami permasalahan.

"Pak Novanto cuma berpesan yang penting partai tidak mengalami masalah. Jadi tidak apa-apa yang penting partai dijaga, agar tidak bermasalah," ungkapnya.

Di pertemuan itu, mereka tidak membahas soal pergantian posisi Ketua DPR yang tengah dijabat juga oleh Novanto. Anggota komisi XI ini hanya kembali menegaskan bahwa saat ini Novanto sudah sabar dan tabah menghadapi masalah korupsi yang menimpanya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda
Riwayat Panjang Airlangga di Golkar dan Jejak Politiknya Sejak Muda

Airlangga mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar.

Baca Selengkapnya
Respons Puan Maharani Soal Pengakuan Agus Rahardjo Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP
Respons Puan Maharani Soal Pengakuan Agus Rahardjo Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Korupsi e-KTP

Sebelumnya, Agus Rahardjo mengungkapkan dirinya pernah dipanggil dan diminta Presiden Jokowi untuk menghentikan penanganan kasus korupsi pengadaan e-KTP

Baca Selengkapnya
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP
Istana Jawab Pengakuan Agus Rahardjo Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Penyidikan Kasus Korupsi e-KTP

Agus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Dengar Agus Rahardjo Sempat Ingin Mundur Gara-Gara Kasus e-KTP Diintervensi
Novel Baswedan Dengar Agus Rahardjo Sempat Ingin Mundur Gara-Gara Kasus e-KTP Diintervensi

Agus Rahardjo yang mengaku sempat diminta Presiden untuk menghentikan kasus korupsi KTP elektronik

Baca Selengkapnya
Istana Tak Ambil Langkah Hukum Terkait Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Intervensi Kasus e-KTP
Istana Tak Ambil Langkah Hukum Terkait Pernyataan Agus Rahardjo Soal Jokowi Intervensi Kasus e-KTP

Menurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov
Moeldoko Endus Motif Politik di Balik Pengakuan Agus Rahardjo Dimarahi Jokowi soal E-KTP Setnov

Moeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.

Baca Selengkapnya
Resmi Mundur dari Seskab, Pramono Anung Akan Pamit Langsung ke Jokowi
Resmi Mundur dari Seskab, Pramono Anung Akan Pamit Langsung ke Jokowi

Pramono akan pamit langsung kepada Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Jejak Politik Airlangga Hartarto yang Mundur dari Kursi Ketum Golkar
Jejak Politik Airlangga Hartarto yang Mundur dari Kursi Ketum Golkar

Airlangga mengaku pengundurannya sebagai ketum diambil melalui banyak pertimbangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tanggapi Pengakuan Agus Rahardjo soal Kasus e-KTP Setnov: Untuk Apa Diramaikan Itu?
Jokowi Tanggapi Pengakuan Agus Rahardjo soal Kasus e-KTP Setnov: Untuk Apa Diramaikan Itu?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo yang diminta di untuk memberhentikan kasus e-KTP.

Baca Selengkapnya
Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Pramono dari Seskab, Tunjuk Pratikno jadi Plt
Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Pramono dari Seskab, Tunjuk Pratikno jadi Plt

Keppres tersebut disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa Pramono selama memangku jabatan Seskab.

Baca Selengkapnya
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan
Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Setiap Pimpinan KPK Hadapi Tantangan dan Hambatan

Agus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan

Baca Selengkapnya