Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendagri ajak melawan kampanye politik bernada SARA dan ujaran kebencian

Mendagri ajak melawan kampanye politik bernada SARA dan ujaran kebencian Mendagri Tjahjo Kumolo. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebutkan tiga kunci sukses Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Itu disampaikan saat merilis Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2016 di Hotel Kartika Chandra, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (5/12).

Pertama, meningkat partisipasi politik masyarakat. Tiap tahunnya tingkat partisipasi dalam pemilihan umum selalu meningkat. Pemerintah menargetkan tingkat partisipasi di Pemilu 2019 mencapai 80 persen.

"2015, pilkada serentak diikuti 70 persen masyarakat Indonesia yang punya hak pilih. 2016-2017 mencapai 74 persen partipasinya. Target KPU dan pemerintah pada pilkada tahun depan harus mencapai minimal 78 persen sehingga memasuki pileg dan pilpres insyallah bisa mencapai 80 persen lebih," ungkap Tjahjo.

Orang lain juga bertanya?

Kedua, hilangnya praktik politik uang yang kerap menjadi penyakit tiap gelaran pemilihan umum. Dalam Pilkada 2018 dan Pemilu 2019, Bawaslu diberikan kewenangan lebih untuk menindak tegas praktik politik uang.

"Undang-undang berikan kewenangan yang lebih kepada Bawaslu untuk menindak pasangan calon, perorangan yang menggunakan politik uang harus ada tindakan yang tegas," jelas Tjahjo.

Kunci terakhir adalah bebasnya isu SARA dan ujaran kebencian dalam kontestasi antar pasangan calon. Pemerintah menabuh genderang perang terhadap isu politik identitas. Tjahjo berharap Bawaslu dan Polri mampu menjalankan tugas untuk menanggulangi dan melawan isu SARA dan ujaran kebencian. Sehingga dalam kontestasi nanti hanya ada adu program dan konsep.

"Kita harus tegas melawan kampanye yang berujar kebencian, berujar SARA, fitnah ini yang kami akan minta tegas pada Panwaslu, Bawaslu, kepolisian untuk menghindari kampanye itu," ucapnya.

Tjahjo meminta kepada para stakeholder dari parpol menyiapkan segala dengan baik dan mendukung tiga hal tersebut. Juga penyelenggara dari Bawaslu, KPU, Polri, TNI serta Kejaksaan, agar membangun suasana politik yang mendukung konsolidasi demokrasi.

"Yang penting bagaimana kita membangun suasana negara yang besar ini masyarakat ikut berperan dan berpartisipasi dalam konsolidasi demokrasi kita," tutupnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengulas Makna Manifesto Ganjar Ajak Para Capres Adu Gagasan, Cegah Politik Identitas?
Mengulas Makna Manifesto Ganjar Ajak Para Capres Adu Gagasan, Cegah Politik Identitas?

Ganjar Pranowo mengajak para pihak untuk mengadu gagasan pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA

Bawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Jelang Tahun Politik Rawan Konflik Sosial, Kasad Perintahkan Brigjen TNI Antoninho Bentuk Program Bimkom
Jelang Tahun Politik Rawan Konflik Sosial, Kasad Perintahkan Brigjen TNI Antoninho Bentuk Program Bimkom

Brigjen TNI Antoninho jelaskan perintah Kasad dalam membentuk program Bimkom.

Baca Selengkapnya
Bacapres Ganjar soal Politik Identitas: Mesti Kita Lawan, Tidak Bisa Dibiarkan
Bacapres Ganjar soal Politik Identitas: Mesti Kita Lawan, Tidak Bisa Dibiarkan

"Hari ini mesti kita lawan tidak bisa kita biarkan," kata Ganjar.

Baca Selengkapnya
Terungkap Pembagian Tugas Khofifah dan Emil Dardak Menangkan Pilkada Jatim
Terungkap Pembagian Tugas Khofifah dan Emil Dardak Menangkan Pilkada Jatim

Khofifah masih bungkam soal wilayah khusus yang dipetakan olehnya dalam pilgub jatim.

Baca Selengkapnya
Khofifah-Emil Ajak Masyarakat Terapkan Politik Santun
Khofifah-Emil Ajak Masyarakat Terapkan Politik Santun

Khofifah mengimbau agar jangan sampai karena berbeda pilihan nantinya persatuan dan kesatuan bangsa justru terganggu.

Baca Selengkapnya
Polisi Patroli Siber, Incar Penyebar Ujaran Kebencian dan Info Hoaks Terkait Pilkada
Polisi Patroli Siber, Incar Penyebar Ujaran Kebencian dan Info Hoaks Terkait Pilkada

Polisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan
Prabowo: Gerindra Bukan Partai Caci Maki dan Suka Cari Kesalahan

Prabowo menegaskan, Gerindra partai pendekar. Tidak mau memainkan narasi kebencian dan politik pecah belah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh
Istana Kutip Pernyataan Ganjar: Jangan Sampai Menganggap Lawan Politik Itu Sebagai Musuh

Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.

Baca Selengkapnya