Mendagri kembali ingatkan peserta Pilkada tak mainkan isu SARA dan politik uang
Merdeka.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar pada 2018 mendatang. Mentri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada calon yang akan maju di Pilkada serentak 2018 agar tidak memainkan isu SARA untuk meraih kemenangan.
Politisi PDIP ini kembali mengingatkan, akan lebih baik para calon beradu konsep, ide maupun gagasan. Pertarungan konsep, ide dan gagasan untuk memajukan daerah ini diharapkan bisa membuat calon pemilih yakin untuk memilih jagonya dalam Pilkada serentak 2018 mendatang.
"Hindari kampanye yang berujar kebencian. Berujar SARA," ujar Tjahjo di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa (31/10).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Apa arti dari Pilkada? Pilkada artinya Pemilihan Kepala Daerah, Berikut Tahapannya Pilkada artinya proses pemilihan umum di Indonesia yang dilakukan untuk memilih kepala daerah.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Mantan Sekjen PDIP ini juga meminta tak mengandalkan politik uang. Politik uang adalah penyakit dengan menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.
Tjahjo berpendapat, kunci sukses Pilkada 2018 ada dua. Yaitu meningkatnya partisipasi masyarakat dan tidak ada politik uang. Tjahjo optimis penyelenggaraan Pilkada 2018 akan berlangsung kondusif. Optimisme ini diantaranya karena dari sisi anggran sudah tercukupi dan dari segi keamanan juga sudah dipersiapkan.
"Pilkada (serentak 2018) ini aroma dan hawanya sudah pileg dan pilpres (2019). 171 daerah ini sudah 68 persen suara pemilih pileg dan pilpres. Saya optimis dari sisi anggarannya sudah tercukupi, ada komitmen dari kepolisian dan diback up TNI (menjaga keamanan)," tutup Tjahjo. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif
Baca SelengkapnyaWejangan itu pula yang disampaikan tokoh agama sekaligus penasihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainuri.
Baca SelengkapnyaAria Bima menilai, perbedaan pilihan maupun partai pengusung merupakan hal yang wajar dalam berkontestasi.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengajak para pihak untuk mengadu gagasan pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengimbau agar jangan sampai karena berbeda pilihan nantinya persatuan dan kesatuan bangsa justru terganggu.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan, setiap calon harus diberikan pengertian bahwa setiap pertandingan ada yang menang dan kalah.
Baca SelengkapnyaCalon kepala daerah harus menjunjung tinggi idealisme dalam berkontestasi.
Baca SelengkapnyaPolisi memberikan edukasi ke warga agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu konflik sosial politik.
Baca SelengkapnyaPada kesempatan itu, suasana keakraban terlihat ketika kedua bakal calon bupati turut serta dalam acara bernyanyi dan berjoget bersama.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, meminta seluruh pihak tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPara capres-cawapres harus tampil sebagai sosok penuh kedamaian.
Baca SelengkapnyaListyo mengaku sudah menemui seluruh pimpinan partai politik dan masing-masing bakal calon presiden.
Baca Selengkapnya