Menebak peluang Ahok saingi Jokowi di 2014
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama menjadi salah satu nama unggulan yang layak bersaing dengan Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2014. Nama Ahok muncul hasil survei/riset opinion leader yang dilakukan Laboratorium Forensik Universitas Indonesia (UI).
Dalam riset itu Ahok menempati posisi kedua dalam dimensi penampilan dan posisi ketiga dalam dimensi kemampuan politiknya. Selain itu muncul juga nama-nama seperti Anies Baswedan, Abraham Samad, Chairul Tanjung, M Chatib Basri, Chairul Tanjung, Eko Prasojo, Emirsyah Satar, Ignatius Johan, dan Tri Rismaharini.
"Ahok biar bagaimanapun, walaupun wagub dalam konteks kerja politik dia memiliki variabel sendiri bukan hanya pendukung semata. Kita harus akui nama Jokowi memang unggul dan populer. Namun bukan semata-mata nama Ahok tidak bisa unggul dalam konteks kepuasan publik," ujar pengamat politik Yunarto Wijaya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (29/12) malam.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Kenapa Ahok memegang Yosafat? Ahok lalu memegang Yosafat agar tidak ikut meniup lilin ulang tahun adiknya.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Yunarto, ada beberapa hal yang lebih menonjol dari Ahok dibandingkan dengan Jokowi. Salah satunya, hal-hal yang menyangkut persoalan teknis dalam kerjanya sebagai wagub DKI.
"Sering kali Ahok berbicara dalam bahasa tegas. Di sini yang menarik adalah mungkin orang akan mengatakan Ahok cenderung emosional dalam konteks menghadapi persoalan, namun emosi seorang Ahok lah yang menyelesaikan masalah," ujarnya.
Apa yang dilihat sebagai kekurangan Ahok, lanjut Yunarto, dapat menjadi suatu kelebihannya. Sikap dan tindakannya yang tegas memang dibutuhkan untuk memimpin daerah sekelas Ibukota ini.
"Tindakan tegas dan nekat yang dibutuhkan di daerah sekelas Jakarta. Ahok malah memiliki keunggulan dibanding Jokowi dalam keberanian, akselerasi, ketegasan," ujarnya.
Yunarto menambahkan, apalagi sekarang banyak pejabat yang berbicara normatif. Ahok dinilai langka, dalam sisi popularitas Ahok memang kalah dengan Jokowi, namun dari segi kapasitas, tidak kalah.
"Dalam sisi kapasitas tadi saya sudah katakan tidak kalah dengan Jokowi, permasalahan pertarungan Pilpres 2014 tidak hanya dilihat kapasitas saja, tapi juga popularitas," pungkas Yunarto.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan lebih memilih pasangan Capres-Cawapres, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaPilkada Jakarta bakal digelar November 2024. Tiga calon kuat digadang memiliki potensi menang jika maju sebagai cagub.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaBukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.
Baca Selengkapnya