Menelusuri siapa dalang kisruh Pilkada Surabaya
Merdeka.com - Pasangan Rasiyo-Dhimam Abror gagal maju di Pilkada Surabaya, Jawa Timur. Ada banyak tudingan yang menyebut pesta demokrasi lima tahunan di Kota Pahlawan ini, memang sengaja dihadang agar terselenggara di Tahun 2017, bukan serentak di 2015. Lantas siapa dalangnya?
Jika ditarik ke belakang, dari seluruh rentetan kisruh Pilwali Surabaya ini, âada kepanikan luar bisa 'menghantui' partai-partai politik (parpol) di Kota Pahlawan ini, saat calon incumbent, Tri Rismaharini memutuskan kembali merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan bergandeng tangan dengan Whisnu Sakti Buana, yang notabenenya sebagai Ketua DPC PDIP Surabaya.
Selanjutnya, enam parpol terdiri Partai Gerindra, PAN, PKS, PKB, Golkar dan Demokrat bersatu membangun Koalisi Majapahit, yang dideklarasikan akhir Juni lalu di Hotel Majapahit. Mereka pun menggalang kekuatan hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut bergabung dan terus mencari calon andal untuk melawan pasangan incumbent Risma-Whisnu.
-
Kapan Risma mendaftar Pilkada Jatim? Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.'Bu Risma melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa beliau dicalonkan oleh partai politik sebagai bakal calon Gubernur dan telah mendaftar ke KPU Provinsi Jatim,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (30/8).
-
Kenapa beberapa partai belum mendaftar calon di Pilkada Dharmasraya? Ia mengatakan, dari informasi Silon yang diperoleh, 5 parpol yang belum mendaftarkan paslon KPU Dharmasraya memiliki akumulasi suara sah sebanyak 8716 suara, atau 6,33% dari total suara sah pemilu anggota DPRD Dharmasraya tahun 2024, dengan artinya kurang dari ambang batas yang ditetapkan.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Kapan Pilkada Serentak terakhir? Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Namun hingga pendaftaran dibuka pada 26 hingga 28 Juli, Koalisi Majapahit belum menemukan pesaing Risma-Whisnu. Karena masih ada calon tunggal, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya pun membuka kembali pendaftaran dari 1 hingga 3 Agustus.
Dalam perjalanan perpanjangan pendaftaran ini, sejumlah partai politik seperti PKB misalnya. DPP menasbihkan Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin sebagai kandidat lawan Risma-Whisnu. Sayang, adik kandung Menpora Imam Nahrawi ini belum memiliki pasangan, sedangkan kursinya di dewan hanya lima. Padahal, untuk bisa mengusung calon, minimal harus memiliki 10 kursi. PKB batal mendaftarkan Syamsul.
Selanjutnya, Partai Demokrat dan PAN sepakat mendaftarkan Dhimam Abror-Haries Purwoko pada tanggal 3 Agustus. Sayang, Haries yang berpamitan ke toilet, tiba-tiba menghilang. Karena peristiwa ini, santer kabar, ada barter politik antara PDIP dan Demokrat. Di Pilkada Pacitan, calon dari Demokrat juga butuh lawan, seperti calon PDIP di Surabaya. Namun, isu ini dibantah oleh Demokrat maupun PDIP.
Karena di Surabaya masih dihuni calon tunggal, seperti yang terjadi di Pacitan, Blitar dan empat daerah lain, KPU menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 449/KPU/VIII/2015, tentang rekomendasi Bawaslu RI untuk membuka kembali pendaftaran pada 9 hingga 11 Agustus dan membatalkan SE Nomor 443/KPU/VIII/2015.
Keputusan KPU ini ditolak oleh kubu Koalisi Majapahit, yang menilai SE 449 itu tidak prosedural alias menyimpang dari aturan. Koalisi Majapahit sepakat memboikot Pilkada Surabaya, dan mendukung Pilwali 2017. Tak hanya boikot, koalisi yang dikomandoi AH Thony dari Partai Gerindra ini, juga melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), meski akhirnya ditolak. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini dipastikan maju dalam bursa Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca SelengkapnyaHingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya
Baca SelengkapnyaPDIP akan mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur
Baca SelengkapnyaEddy menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada kesepakatan pasti mengenai siapa yang akan mendampingi Ridwan Kamil bertandang di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSelain itu, hanya ada satu pasangan calon perseorangan (independen) yang memenuhi syarat, yakni di Kabupaten Bojonegoro
Baca SelengkapnyaTri Rismaharini santer diisukan akan bergandengan dengan mantan Ketua PWNU Jatim K.H. Marzuki Mustamar dalam pilkada Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, pengumuman nama Risma menjadi Cagub Jatim akan dilaksanakan besok, Rabu (28/8/2024).
Baca SelengkapnyaJazilul enggan mengakui Khofifah sebagai kandidat kuat di Pilgub Jatim saat ini.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan sudah terjadwal untuk mendaftarkan calonnya ke KPU Kabupaten Bogor pada pukul 20.00 WIB. Namun hingga petang, rekomendasinya tidak kunjung turun.
Baca SelengkapnyaKabarnya, PKB dan NasDem juga masuk ke dalam bagian dari KIM Plus. Kecuali PKS dan PDIP.
Baca Selengkapnya"Kita punya kuda hitam baru, Pak Erwin Aksa kemarin nyaleg di Jakarta Barat dan Jakarta Utara banyak suaranya. Itulah nanti kita lihat," kata Sekjen Golkar
Baca Selengkapnya