Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengajak masyarakat tak saling hujat jelang Pilpres 2019

Mengajak masyarakat tak saling hujat jelang Pilpres 2019 Aksi solidaritas Pemilu Damai di Bundaran HI. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Bangsa Indonesia tengah menyambut Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Saat ini kondisi masyarakat pun sudah mulai gaduh dengan maraknya informasi hoaks, ujaran kebencian di media sosial (medsos).

Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengajak seluruh masyarakat agar lebih bijaksana. Menurutnya, masyarakat harus bertanggungjawab dalam mengelola medsos sehingga harus disampaikan informasi yang benar dan menyejukkan.

"Sampaikan hal positif, hindari menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, apalagi fitnah. Jangan sampai kita tergabung dengan kelompok yang menginginkan Indonesia tidak damai dengan menyampaikan berita yang mengarah pada kekerasan dan perpecahan bangsa," saran Hendri dalam keterangannya, Kamis (20/9).

Dia mencontohkan arena Pilpres 2019 seperti sebuah arena pertandingan sepakbola. Di sana ada fans, kubu, dan pemain. "Intinya boleh ramai saat mendukung pemain bertanding di lapangan, tapi nanti kalau pertandingan sudah selesai, kedua kubu pun juga harus akur lagi dan damai. Itu yang harus kita siapkan."

Ia mengakui, tantangan dengan keberadaan medsos ini luar biasa, apalagi dengan berbagai isu yang terus 'digoreng'. Kondisi ini diperkirakan hampir sama seperti Pilpres 2014 lalu, juga Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Karena itu kedewasaan masyarakat sebagai pemilik suara menjadi sangat penting.

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI ini berharap hal itu tidak terjadi lagi. Hendri justru menyarankan kedua kubu untuk bijak saat berkampanye, baik secara konvensional maupun di dunia maya.

"Jadi cukup mempromosikan kebaikan, kelebihan calon yang didukung sehingga masyarakat pasti akan senang mendengarnya dan lebih penting tidak akan menimbulkan kebencian dan perpecahan," tuturnya.

Hendri mengajak seluruh pihak untuk belajar dan melihat sejarah Indonesia. Dulu di Indonesia ada tiga kerajaan besar Sriwijaya, Majapahit, dan Singosari. Tiga kerajaan itu wilayahnya hampir sama dengan Indonesia saat ini. Namun tiga kerajaan akhirnya runtuh karena tidak mampu memelihara perdamaian dan persatuan.

"Ada bukti sejarah yang mengajarkan ke kita, bahwa Nusantara ini kalau tidak dijaga bersama bisa pecah," pungkasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu Bali Antisipasi Penyebaran Hoaks hingga Isu SARA

Bawaslu Bali fokus memantau penyebaran isu-isu yang muncul di Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya
Jokowi Geleng-Geleng Kepala: Di Bawah Masih Ramai, Di Atas Sudah Ngopi Bareng
Jokowi Geleng-Geleng Kepala: Di Bawah Masih Ramai, Di Atas Sudah Ngopi Bareng

Jokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Waspadai Hoaks dan Provokasi Selama Pilkada 2024
Polisi Ingatkan Warga Waspadai Hoaks dan Provokasi Selama Pilkada 2024

Tanpa hoaks politik, tanpa isu sara dan politik identitas merupakan salah kunci suksesnya Pilkada yang aman, damai dan sejuk.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Baca Medsos sampai Geleng-Geleng, Padahal Para Capres Ngopi Bareng
Jokowi: Saya Baca Medsos sampai Geleng-Geleng, Padahal Para Capres Ngopi Bareng

Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng
Jokowi Harap Pemilu 2024 Damai: Saya Geleng-Geleng di Masyarakat Masih Ramai, Pemimpinnya Ngopi Bareng

Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.

Baca Selengkapnya
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari

Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi di Harlah Muslimat NU: Jangan Gara-Gara Pemilu, Sesama Tetangga Tidak Saling Sapa
Jokowi di Harlah Muslimat NU: Jangan Gara-Gara Pemilu, Sesama Tetangga Tidak Saling Sapa

"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Tips Agar Masyarakat Tidak Termakan Informasi Hoaks di Masa Kampanye Pilkada
Tips Agar Masyarakat Tidak Termakan Informasi Hoaks di Masa Kampanye Pilkada

Polisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini
Masyarakat Diminta Ikut Jaga Keamanan Selama Pilkada dengan Cara-Cara Ini

Polisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya