Mengenang momen-momen saat Jokowi cari cawapres 4 tahun lalu
Merdeka.com - Pencarian cawapres yang akan mendampingi Jokowi pada Pilpres 2019 tak mudah. Banyak pertimbangan sampai akhirnya nanti diputuskan. Kejadian ini sama halnya saat Jokowi mencari cawapres pada Pilpres 2014 lalu. Penentuan cawapres Jokowi cukup berliku.
Beberapa nama saat itu sempat ramai disebut akan mendampingi Jokowi. Siapa saja? Berikut momen saat Jokowi mencari cawapres empat tahun lalu:
Abraham Samad
-
Bagaimana cara Prabowo memutuskan cawapresnya? 'Kelihatannya memang satu aja itu (pematangan cawapres),' ujar Ketua DPW PAN Jakarta, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio di Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Rabu (18/10). 'Ya harusnya dari kemarin sudah ketemu. Kaya semalam saja saya sudah ke Pak Prabowo dan menginformasikan bahwa 'pak mohon maaf harusnya ada pertemuan antarketum' tapi Pak Prabowo mengatakan 'harus saya menunggu ketum, yaitu Pak Zulkifli Hasan'. jadi artinya beliau memang menunggu pak Zul.'
-
Bagaimana cara memilih capres dan cawapres? Untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu Presiden 2024, setiap warga negara Indonesia harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: Genap berumur 17 tahun atau lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau sudah pernah kawin; Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;Berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTP-el, paspor dan atau surat perjalanan laksana paspor;Dalam hal pemilih belum mempunyai KTP-el sebagaimana dimaksud dalam huruf c dan d, dapat menggunakan kartu keluarga;Tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kenapa sengketa Pilpres 2024 dianggap kompleks? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Nama Abraham Samad santer dikabarkan akan menjadi cawapres Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. Kabar itu makin berembus kencang saat Abraham mulai melakukan pertemuan-pertemuan dengan petinggi partai politik yang mengusung Jokowi, yaitu PDIP dan Nasdem.
Selain itu, Abraham juga pernah bertemu langsung dengan Jokowi. Keduanya bertemu di Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Namun tak ada pernyataan apa yang telah dibahas pada pertemuan tersebut. Abraham hanya menyampaikan jika pertemuannya dengan Jokowi tidak disengaja. "Saya dari UGM kuliah pemberantasan korupsi. Tuhan yang mempertemukan kita," kata Abraham. Namun akhirnya, Abraham gagal menjadi cawapres Jokowi.
Mahfud MD
Pada Pilpres 2014, Mahfud MD salah satu nama calon kuat yang dikabarkan akan mendampingi Jokowi. Salah satu manuver Mahfud terlihat saat menemui ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh di kantor DPP Nasdem. Apalagi saat itu Mahfud didukung PKB. Tak hanya Nasdem, Ia juga menjalin komunikasi ke PDIP.
Sementara itu, Jokowi sendiri mengakui kerap kali bertemu dengan Mahfud MD. Meski sering bertemu, Jokowi mengaku tidak pernah membahas mengenai cawapres pada Pilpres 2014. "Saya tidak pernah membawa pembicaraan ke suasana itu. Lebih baik membicarakan suasana langkah-langkah ke depannya dan bagaimana bekerja," kata Jokowi.
Jusuf Kalla
Jusuf Kalla (JK) menjadi calon kuat cawapres Jokowi pada Pilpres 2014. Dalam perjalanan pencarian cawapres tersebut, Jokowi dan JK sempat bertemu di Bandara Halim Perdanakusuma. Akan tetapi JK mengaku pertemuan itu tidak disengaja.
JK hanya tersenyum ketika ditanyai mengenai dukungan dan kemungkinan menjadi calon pendamping Jokowi maju dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). Ia bahkan sempat mengatakan bahwa dirinya juga presiden. "Sayakan juga presiden, tapi presiden PMI," ujarnya diakhiri dengan tawa.
Pada akhirnya pencarian cawapres Jokowi berakhir. Dari tiga nama, Jokowi melabuhkan hati ke JK untuk menjadi pendampingnya di Pilpres 2014 lalu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika 2014 pun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan hal yang sama.
Baca SelengkapnyaHasto pun mengaku, jika Megawati Soekarnoputri tengah melakukan kontemplasi serta pengkajian.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaKeduanya sempat berpasangan hingga duduk menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Baca Selengkapnya"Ini de Javu gitu pengulangan pada 2014 ketika pak Jokowi dikeroyok oleh partai politik koalisi besar melawan koalisi kecil gitu,"
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menilai banyak drama di tahun politik jelang pemilihan presiden 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi pendukung berambisi untuk bisa menang dalam satu putaran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKeresahan Presiden Jokowi itu dikatakan Yusril saat diskusi dengannya terkait gugatan batas usia capres dan cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaJokowi beralasan, fokusnya bekerja saat ini juga dilandasi kekhawatiran situasi global yang tidak menentu.
Baca SelengkapnyaPrabowo membandingkan Indonesia dengan negara yang memiliki wapres lebih dari satu.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menyiapkan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur bukan sebagai Cawapres Ganjar.
Baca Selengkapnya