Menguji kepantasan Jawa Tengah dicap kandang Banteng
Merdeka.com - Pertarungan memperebutkan kursi Gubernur Jawa Tengah mulai memanas. Sudirman Said, bakal calon Gubernur Jateng yang diusung Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) melontarkan pernyataan mengejutkan.
"Saya tidak nyaman Jawa Tengah disebut kandang Banteng. Jawa Tengah harus dikembalikan pada martabatnya, yakni sebagai tempatnya manusia seutuhnya," kata Sudirman Said, saat menerima Relawan Masjid, pemuda Cilacap, dan relawan lintas generasi di markas Perjuangan Merah Putih, Jalan Pamularsih 95, Semarang, Minggu (28/1).
Selama ini Jawa Tengah kerap disebut dengan istilah Kandang Banteng. Sebutan ini dikaitkan dengan kekuatan politik dan massa pendukung partai berlambang Banteng moncong putih yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di provinsi tersebut. Namun, benarkah Jawa Tengah sebagai Kandang Banteng? Pengamat politik LIPI Siti Zuhro memberikan analisanya.
-
Dimana kursi DPR dibagi di setiap daerah? Pada pasal 187 ayat 3 UU Nomor 17 tahun 2017, yaitu sebanyak 575 kursi dengan minimal 3 dan maksimal 19 kursi di setiap daerahnya.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
Dari sisi kursi di DPRD Jawa Tengah, PDIP memiliki 31 kursi. Dengan jumlah tersebut, PDIP dinobatkan sebagai partai dengan kursi terbanyak di Provinsi Jawa Tengah. Namun tidak serta merta diartikan penguasa. Sebab, jumlah kursi partai lain jika digabungkan bakal lebih besar. PKB memiliki 13 kursi, Gerindra 11 kursi, PKS dan Golkar masing-masing 10 kursi, Demokrat dengan 9 kursi serta PAN dan PPP masing-masing 8 kursi.
"Itu hanya julukan prokem saja. Kalau bicara Pileg, memang PDIP dominan di Jawa Tengah. Meski dominan tapi tidak semua karena ada sisa partai lain," ujar Siti Zuhro saat berbincang dengan merdeka.com di Jakarta, Senin (29/1) malam.
Bagaimana kekuatan politik dan basis massa PDIP di kabupaten/kota yang ada di Jawa Tengah? Dari 35 kabupaten/kota, PDIP memiliki 17 orang kepala daerah baik bupati maupun wali kota. Contohnya Kota Semarang, Kabupaten Boyolali, Kota Solo, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara dan lainnya. Artinya, masih ada 18 kabupaten/kota yang tak dipimpin kader PDIP. Sehingga wajar jika Sudirman Said menginginkan Jawa Tengah tidak diidentikan dengan kandang banteng atau basis PDIP.
"Tentu ingin ada istilah lebih netral. Jangan langsung diklaim kalau kandang banteng. Karena kalau disebut kandang banteng seolah enggak ada peluang (menang)."
Dengan kekuatan di kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah tersebut, PDIP diyakini bakal memaksimalkan mesin partainya untuk memenangkan calon gubernur yang diusung. Ini menjadi bagian dari upaya mempertahankan sebutan Jawa Tengah sebagai kandang Banteng. Namun, besarnya kekuatan politik itu tidak serta merta menjamin PDIP bakal berjaya di Jawa Tengah. Siti menuturkan alasannya. Saat ini publik lebih melihat sisi ketokohan.
"Dalam konteks ini, seharusnya partai (PDIP) memang menampilkan tokoh yang benar-benar tidak berperkara hukum maupun tidak ada masalah soal etika. Apalagi untuk sosok calon gubernurnya," jelasnya.
Ganjar Pranowo yang diusung PDIP sebagai calon gubernur bakal diganggu dengan isu kasus dugaan korupsi e-KTP. Sebab, namanya disebut-sebut ikut menerima 'cipratan' proyek tersebut. Ganjar juga sudah berkali-kali membantahnya. Namun itu belum selesai mengingat terdakwa e-KTP Setya Novanto sudah menyatakan kesiapannya menjadi justice collaborator.
"Jadi tidak menutup kemungkinan akan dibuka."
Ketua Tim Pemenangan DPD PDIP Jateng, Agustina Wilujeng mengungkapkan, basis massa terbesar PDIP memang di Jawa Tengah, sehingga wajar masyarakat menyebutnya sebagai kandang banteng. Terlebih lagi, calon PDIP yakni Ganjar Pranowo dan Taj Yasin memiliki elektabilitas yang tinggi.
"Sebuah keniscayaan bahwa hari ini Jawa Tengah itu memang kandang banteng. Kalau ada pihak yang tidak terima monggo saja, kita tidak akan terpengaruh," kata dia.
Agustina optimis Ganjar bisa kembali berkuasa di Jawa Tengah. Menurut dia, tugas tim pemenangan lebih mudah ketimbang lawan Ganjar yakni Sudirman Said. Sebab, menurut dia, masyarakat Jateng sudah mengenal dan suka dengan Ganjar.
"Tahapan orang memilih itukan kenal, suka, pilih. Calon kita kan sudah dikenal, sudah disuka, pekerjaan kita lebih ringan daripada kita mengusung calon baru," jelas anggota DPR RI ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP berhasil meraup total 5.859.448 suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, PDIP masih memuncaki daftar perolehan suara partai berdasarkan hasil quick count CSIS.
Baca SelengkapnyaKetua Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus percaya dengan kekuatan PKB bisa membantu pemenangan AMIN di Jateng.
Baca SelengkapnyaDi antaranya, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Semarang, Grobogan, dan Kota Semarang
Baca SelengkapnyaHasto enggan memikirkan hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga yang menempatkan Jeje-Ronald di posisi terakhir.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga menekankan tentang konsolidasi 3 pilar partai.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, PDIP punya banyak kader mumpuni dan tak mau ambil pusing soal putra bungsu Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaBahwa ada beberapa daerah yang kiranya bukan basis PDIP yakni Rembang dan Pekalongan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya untuk stand by di DPP dan membahas perkembangan politik yang ada.
Baca SelengkapnyaSurvei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca Selengkapnya