Mengukur efektivitas menggaet artis demi raup suara di Pilkada
Merdeka.com - Beberapa para calon kepala daerah masih mengandalkan strategi lawas untuk kampanye. Menggaet artis. Contohnya Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kang Emil sapaan akrabnya, berencana menggandeng sejumlah artis untuk menjadi juru kampanye (jurkam). Artis ibu kota seperti Syahrini dan Raffi Ahmad bakal diandalkan untuk menarik perhatian masyarakat.
Kalau Syahrini kelihatannya sudah mau (jadi jurkam). Raffi Ahmad juga keliatannya mau. Banyak artis Jakarta juga," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Senin (15/1).
"Via Vallen sudah sama Jawa Timur, tapi mudah mudahan masih bisa (jadi jurkam di Jabar)," kata Emil menambahkan.
-
Apa yang dilakukan artis sebelum maju di Pilkada? Namun bukan hanya menjual ketenaran, tapi para artis ini juga sudah menyiapkan berbagai ide-ide untuk mensejahterakan warga bila terpilih.
-
Siapa artis yang maju Pilkada? Ramzi, selebritas yang juga dikenal sebagai pembawa acara, resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Bupati Kabupaten Cianjur untuk Pilkada 2024, mendampingi Muhammad Wahyu sebagai calon Bupati.
-
Kenapa artis maju di Pilkada 2024? Seringnya mereka tampil di televisi menjadi nilai plus bagi mereka. Karena sudah dikenal banyak orang dan itu bisa menarik warga untuk mencoblos mereka.
-
Kenapa PAN usung banyak artis ke Pemilu? “PAN adalah partai terbuka untuk menjadi anggota Dewan selama dia mewakafkan dirinya untuk mengabdi kepada masyarakat,“
-
Bagaimana incumbent memanfaatkan popularitasnya? Keberadaannya yang sudah dikenal dapat menjadi modal politik yang kuat dalam meraih dukungan.
-
Bagaimana cara pelaksanaan kampanye Pilkada 2024? Dalam pelaksanaan kampanye, KPU telah mengatur alat peraga apa saja yang boleh digunakan. Berikut berbagai alat peraga kampanye Pilkada 2024, perlu diketahui: 1. Bahan Kampanye: Semua benda atau bentuk lain yang memuat visi, misi, program, dan/atau informasi lainnya dari peserta Pemilu, simbol atau tanda gambar peserta Pemilu, yang dipasang untuk keperluan kampanye yang bertujuan untuk mengajak orang memilih peserta Pemilu tertentu.
Emil juga berencana menggandeng artis lokal untuk menjadi juru kampanye pasangan 'Rindu' (Ridwan Kamil-Uu). Dia menyebut nama penyanyi Doel Sumbang yang dipastikan menjadi salah satu jurkam pasangan Rindu.
"Doel Sumbang salah satunya, nanti akan bikin jingle atau lagu," katanya.
Tidak hanya Ridwan Kamil. Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf juga sudah menggandeng penyanyi dangdut yang namanya sedang naik daun yakni Via Vallen dan Nella Kharisma. Keduanya direkrut untuk menggoyang pesta demokrasi Pilgub Jatim mendatang.
"Kami menyebut keduanya tim khusus dari timses Cagub-Cawagub (Gus Ipul-Mbak Puti)," ujar Sekretaris Tim Pemenangan, Sri Untari di Surabaya, Jumat (12/1) lalu.
Alasan digandengnya kedua artis moncer ini untuk menarik perhatian pemilih milenial. Menurut data, suara pemilih milenial mencapai 14 juta.
"Oleh karena itu, mereka perlu disapa. Langkah tercepat dengan yang seusia dengan mereka dan dengan gaya mereka," tambahnya.
Namun, seberapa efektif menggaet artis demi meraup suara dalam pemilihan kepala daerah? Pengamat politik Unpad Muradi menilai, strategi pemenangan dengan menggandeng artis adalah langkah panik dan menyalahi esensi pemenangan politik. Dia menyayangkan strategi para calon pemimpin daerah yang masih mengandalkan popularitas artis untuk meraup suara.
Menurutnya, seharusnya visi-misi program yang dijual, bukan artis. Kalau artis yang ditampilkan, pemilih seolah membeli dagangan. Dia mengibaratkan, pemilih membeli karena ada yang menarik.
"Demokrasi itu kan kontrak politik, pilih seseorang karena punya kapasitas bukan karena artis," jelas Muradi saat berbincang dengan merdeka.com, semalam.
Dalam pandangan Muradi, saat ini musim kampanye door to door. Menyapa dan mendekatkan diri dengan masyarakat. Menurutnya, itu lebih efektif ketimbang menjual figur artis. Sebab, kehadiran artis dalam kampanye calon kepala daerah pada hakekatnya hanya sebagai pemanis dan pendukung saja. Tetap saja masyarakat harus diberi pendidikan bahwa faktor utama adalah visi misi dan program calon pemimpin daerah.
"Paling yang dibangun adalah persepsi artis dukung calon tertentu. Lebih efektif mendorong kampanye dooor to door karena yang dibangun karakter calon pemimpin. Calon kepala daerah harus memberikan pendidikan politik ke masyarakat," jelasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ujang memandang fenomena majunya artis dalam Pilkada 2024 bisa jadi hanya sebagai cara Partai untuk mengejar popularitas.
Baca SelengkapnyaElektabilitas bakal menjadi pekerjaan rumah (PR) yang cukup berat.
Baca SelengkapnyaDia menyarankan agar para artis yang menjadi ketua timses sebaiknya harus mengerti harapan dan cita-cita masyarakat daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Hadar, partai politik seharusnya dapat membaca kebutuhan masyarakat ataupun wilayah tempat pilkada berlangsung.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang hal ini tak masuk akal, tapi pelaku mengaku jalur klenik merupakan bagian dari usaha memenangkan Pemilu
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan kalau masyarakat didekati secara personal maka akan sendirinya mendukung.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 kembali diramaikan dengan perlombaan para artis untuk mendapatkan kursi sebagai anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaArtis-artis tanah air yang turut beradu nasib maju di Pilkada 2024. Mereka siap bersaing dan beradu gagasan dengan para penantangnya
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, kondisi demokrasi di tanah air masih perlu diperbaiki
Baca SelengkapnyaSelain di dunia hiburan, Uya memamerkan latar belakangnya di bidang akademis.
Baca SelengkapnyaAhmad Dhani dengan gemilang meraih tiket ke Senayan setelah memperoleh dukungan yang luar biasa di Jawa Timur I.
Baca SelengkapnyaAstrid Kuya mengaku sempat diremehkan saat calonkan diri jadi anggota DPRD.
Baca Selengkapnya