Mengupas lumbung suara di tiga provinsi, banyak pilih Jokowi atau Prabowo?
Merdeka.com - Sejumlah lembaga survei menyebut elektabilitas Jokowi dan Prabowo Subianto terus bersaing ketat. Ini menunjukkan kedua bakal capres tersebut mempunyai kekuatan yang tak jauh beda.
Tim sukses kedua kubu harus segera mengatur strategi untuk meraih suara terbanyak. Sebab, di tiga provinsi berikut ini suara pemilih diungguli oleh salah satu capres. Berikut suara pemilih Jokowi dan Prabowo di tiga provinsi berdasarkan lembaga survei Alvara Research Center pada Agustus 2018:
DKI Jakarta
-
Dimana tim sukses Pilkada menerapkan strategi? Misalnya, dalam Pilkada Halmahera Utara, tim sukses menggunakan pendekatan berbasis keluarga dan pengaruh lokal untuk menarik dukungan.
-
Kenapa Prabowo unggul di beberapa provinsi? Dari beberapa daerah yang sudah dibacakan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan nomor urut 01 Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Prabowo-Gibran unggul di sebagian besar wilayah? Tercatat, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mampu kuasai hampir seluruh wilayah.
-
Siapa yang ingin Prabowo menangkan di Jawa Timur? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana cara menentukan pemenang Pemilu? Tahapan pemilu adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat melalui pemungutan suara.
Sebelum pemilihan cawapres, elektabilitas Jokowi di DKI Jakarta lebih unggul dibanding Prabowo Subianto. Elektabilitas Jokowi mencapai 55,6 persen, sedangkan Prabowo hanya 25,4 persen.
Survei di DKI Jakarta menggunakan multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.237 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih. Lebih dari 50 persen pemilih merupakan kelompok generasi millennial dengan rentang usia 17-35 tahun.
Di mana usia 17-25 tahun sebanyak 22,1 persen pemilih, kemudian usia 26-35 tahun 28,5 persen pemilih. Usia 36-45 sebanyak 23,8 persen pemilih, usia 46-55 tahun 16,3 persen pemilih. Sementara usia 56-65 hanya 9,2 persen pemilih.
Banten
Di Provinsi Banten, elektabilitas Jokowi masih tinggi dari Prabowo sebelum penentuan cawapres. Dalam Alvara Research Center Jokowi meraih 56,0 persen sementara Prabowo 28,7 persen. Lebih dari 60 persen pemilih merupakan kelompok generasi millennial dengan rentang usia 17-35 tahun.
Di mana usia 17-25 tahun sebanyak 26,6 persen pemilih, kemudian usia 26-35 tahun 33,6 persen pemilih. Usia 36-45 sebanyak 23,1 persen pemilih, usia 46-55 tahun 10,5 persen pemilih. Sementara usia 56-65 hanya 6,2 persen pemilih.
"Survei di Banten menggunakan multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.237 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Jawa Barat
Selain di dua provinsi tadi, Jokowi juga memiliki suara tertinggi dari Prabowo Subianto di Provinsi Jawa Barat. Jokowi mendapatkan suara 47,7 persen sementara Prabowo hanya 34,4 persen.
Survei di Jawa Barat menggunakan multi-stage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih. Lebih dari 50 persen pemilih di Jawa Barat merupakan kelompok generasi millennial dengan rentang usia 17-35 tahun.
Di mana usia 17-25 tahun sebanyak 25,8 persen pemilih, kemudian usia 26-35 tahun 25,5 persen pemilih. Usia 36-45 sebanyak 22,6 persen pemilih, usia 46-55 tahun 16,8 persen pemilih. Sementara usia 56-65 hanya 9,3 persen pemilih. "Meski unggul, keunggulan Jokowi belum aman terutama di Jawa Barat dengan selisih 13,2 persen," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo juga bersaing ketat Jakarta dan Banten.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa memantau quick count Pilpres 2024 di merdeka.com
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih di Jatim saat ini mencapai 31,4 juta. Jatim juga merupakan salah satu kunci dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca SelengkapnyaDi Bali, NTB, dan NTT, Ganjar-Mahfud memimpin dengan angka 49,6 persen.
Baca SelengkapnyaSelain Jabar dan Jatim, Prabowo juga unggul di Banten.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran menguasai empat wilayah aglomerasi-kultur, yaitu Mataraman, Arek, Tapal Kuda dan Pantura.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan tema 'Dinamika Elektoral Di Tingkat Nasional Dan 13 Provinsi Kunci'.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih.
Baca Selengkapnya