Mengupas Lumbung Suara PDIP dan Gerindra, Siapa yang Menang?
Merdeka.com - Versi beberapa lembaga survei, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra akan bersaing ketat untuk memenangkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2019. Kedua partai itu diprediksi akan banyak mendulang suara dan melenggang mulus ke Senayan.
Jika melihat hasil Pileg 2014, PDIP dan Gerindra juga bersaing ketat. PDIP sebagai pemenang Pileg dengan meraup 23.681.471 suara, sedangkan Gerindra berada di posisi tiga dengan 14.760.371 suara. Posisi dua ditempati Golkar 18.432.312 suara.
Apakah PDIP akan mengulang kesuksesan Pileg 2014? Atau Gerindra akan menyalip PDIP menjadi pemenang Pileg 2019? Berikut ini ulasan persaingan PDIP dan Gerindra versi lembaga survei:
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Siapa yang yakin PDIP akan menang di Pileg 2024? 'Persiapan kami sangat matang. Untuk legistatif tinggal menunggu efek ekor jas dari Pilpres,' sebut Kepala Badan Saksi dan Pemenangan Nasional (BSPN) wilayah Bali AA Adhi Ardana, Jum’at (13/10).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Charta Politika: Gerindra Kuasa Sumatera
Charta Politika Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Legislatif 2019. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra bersaing berada di urutan teratas. PDIP tertinggi dengan 25,3 persen, Partai Gerindra 16,2 persen dan Partai Golkar 11,3 persen.
Charta Politika juga melakukan survei berdasarkan basis suara partai politik berdasarkan wilayahnya. PDIP hampir menguasai wilayah Jawa dan Bali. Sedangkan Gerindra menguasai Sumatera. Gerindra unggul di Sumatera dengan 25,5 persen dan PDIP hanya 14,0 persen. Gerindra juga unggul tipis dengan PDIP di Sulawesi dengan 12,1 persen, PDIP 11,4 persen.
Sementara itu, Jawa Tengah yang dikenal dengan 'kandang banteng' dan DIY dikuasai PDIP mendapat 35,9 persen, kemudian PKB 10,9 persen, Golkar 7,2 persen, Gerindra 5,9 persen. Jawa Timur juga dikuasai oleh PDIP dan PKB dengan 28,1 persen dan 20,3 persen, sedangkan Gerindra 17,5 persen. PDIP juga unggul di Kalimantan dengan 26,4 persen. Unggul di Bali, NTB dan NTT dengan 27,3 persen.
Jika survei dilakukan berdasarkan suku. Gerindra unggul di suku Minangkabau sebesar 21,6 persen. Gerindra juga unggul di suku Madura 17,7 persen dan unggul di suku Melayu 30,2 persen.
Survei tersebut diambil dengan kurun waktu 19 - 25 Maret 2019 melalui tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Sebanyak 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei CSIS: PDIP Kokoh di Enam Wilayah
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei tentang elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019. Partai dengan elektabilitas tertinggi berturut-turut yakni PDIP (25,9 persen) dan Gerindra (13,3 persen).
CSIS juga memotret basis suara partai politik berdasarkan wilayahnya. Partai Gerindra menguasai DKI Jakarta dengan elektabilitas 25,0 persen. Disusul PDIP sebesar 17,5 persen serta PPP dan PKS dengan nilai sama yakni 3,8 persen. Namun 4,3 persen responden di Jakarta memilih tidak menjawab. Sementara PDIP mendominasi wilayah Jawa Barat dan Banten dengan angka 28,6 persen disusul Gerindra sebesar 20,5 persen, Golkar 11,4 persen, dan PKS 7,6 persen. Di wilayah ini responden yang tidak menjawab sebesar 9,5 persen.
Wilayah Jawa Tengah dan DIY didominasi PDIP sebesar 40,0 persen. Disusul Gerindra 6,5 persen. Wilayah Jawa Timur masih dipegang PKB sebesar 21,6 persen. Disusul PDIP 17,5 persen, dan Gerindra 7,8 persen.
Wilayah Sumatera didominasi Gerindra dengan raihan angka 16,2 persen. Disusul PDIP sebesar 15,4 persen. Kalimantan dipegang PDIP dengan angka 43,8 persen, disusul Golkar 16,2 persen, dan Gerindra 13,8 persen. Sulawesi kembali didominasi PDIP dengan angka 19,3 persen, disusul Golkar sebesar 12,9 persen, dan Gerindra 12,1 persen.
Survei CSIS ini dilakukan 15-22 Maret 2019 dengan jumlah sample sebesar 1.960 yang tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini sebesar +/- 2,21 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
LSI Denny JA: PDIP Potensi Juara Pileg
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkini terkait keterpilihan partai-partai politik di Pemilu 2019. Hasil survei menunjukkan lima partai papan atas, seperti PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat dan PKB hampir dipastikan melanggeng mulus ke Senayan.
PDIP di posisi pertama dengan 24,6 persen, disusul Partai Gerindra 13,4 persen, Golkar 11,8 persen, Demokrat 5,9 persen, PKB 5,8 persen. PDIP potensial kembali juara pemilu legislatif, apalagi jika militansi para calegnya terjaga hingga hari pencoblosan.
Survei terbaru LSI dilakukan pada rentang 18 Maret hingga 26 Maret 2019. Metode digunakan adalah multistage random sampling. Total responden dihimpun adalah 1200 orang yang telah memiliki hak memilih di Pemilu 2019. Model wawancara dilakukan adalah tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang untuk masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSuara PDIP pada pemilu ini turun dibanding raihan 2019 yaitu 27.053.961 atau 19,33 persen dari total 139.971.260 suara sah.
Baca SelengkapnyaKeyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaPerolehan suara Prabowo-Gibran meningkat sejak Oktober 2023 dengan perolehan 35,8 persen. Lalu, naik tajam pada November 2023 menjadi 45 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaPDIP berhasil meraup total 5.859.448 suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2024, PDIP masih memuncaki daftar perolehan suara partai berdasarkan hasil quick count CSIS.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca Selengkapnya