Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menilik pilihan politik alumni konvensi Demokrat

Menilik pilihan politik alumni konvensi Demokrat Konvensi Partai Demokrat. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Satu persatu peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat membelot mendukung capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pilihan ini tidak terlepas dari arah politik Demokrat yang belum jelas. 

Para peserta konvensi harus menelan pil pahit karena Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan tak mengusung capres sendiri. SBY lebih memilih realistis karena suara Demokrat hanya 10 persen.

SBY juga belum memutuskan arah berkoalisi dengan salah satu kubu. Meski sudah memberi sinyal oposisi, namun SBY masih akan memberikan keterangan resmi pada 1 Juni nanti. Bukan tidak mungkin akan ada perubahan.

Topik pilihan: Jokowi-JK | Pilpres | Prabowo-Hatta

Melihat kondisi ini para peserta konvensi sudah mendeklarasikan diri mendukung salah satu calon. Bahkan, ada yang mendapat posisi di tim pemenangan.

Berikut para peserta konvensi capres Demokrat memilih mendukung Prabowo dan Jokowi:

Ali Masykur Musa

Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ali Masykur Musa memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Menurut peserta konvensi itu, kesamaan visi misi adalah salah satu alasan bagi dirinya untuk merapat kepada koalisi merah putih.Selain kesamaan visi misi, Ali mengakui jika jika pasangan Prabowo-Hatta merupakan pasangan yang serasi untuk untuk membawa negara Indonesia menjadi besar."Pasangan ini bisa mengajak semua orang khususnya anak muda, serta mampu mempercepat dan memeratakan pembangunan," katanya di rumah Polonia, Jakarta Timur, Rabu (28/5).Selain itu menurut Ali, sosok Prabowo-Hatta adalah seperti reinkarnasi dari pemimpin pertama bangsa ini yaitu Soekarno-Hatta."Saya melihat dalam sosok beliau berdua ada aura Soekarno-Hatta baru. Soekarno Hatta era modern ada pada pasangan Prabowo-Hatta," tandasnya.

Marzuki Alie

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mendukung pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dia mengungkap alasan mengapa akhirnya mendukung Prabowo-Hatta dari pada Jokowi-JK.Menurut dia, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta kader partainya untuk memilih capres yang memiliki kesamaan visi, misi, dan platform dengan Partai Demokrat. Hal tersebut yang menjadi acuan Marzuki memilih Prabowo-Hatta."Pesan Ketua Umum kita harus mengamati apa yang dijanjikan, apakah sesuai atau tidak. Apakah akan melanjutkan atau tidak hal-hal yang telah dilakukan Partai Demokrat," kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (28/5).Apalagi, kata dia, pasangan Prabowo-Hatta sudah berkomitmen untuk meneruskan hal-hal yang telah dilakukan Partai Demokrat semasa SBY menjabat sebagai Presiden."Pasangan Prabowo-Hatta sangat menghargai kinerja SBY, dan akan melanjutkan pekerjaan SBY dan memperbaiki hal-hal yang akan perlu diperbaiki untuk rakyat," ucap Marzuki.

Anies Baswedan

Salah satu peserta konvensi presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan bergabung untuk mendukung Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai bakal pasangan capres-cawapres 2014. Anies menyetujui undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar untuk mendorong orang baik mengelola pemerintahan."Saya menerima undangan dari Tim Jokowi-Jusuf Kalla untuk pilpres mendatang. Baik Pak Jokowi dan Pak JK masing-masing menghubungi saya untuk kepentingan tersebut. Saya mengiyakan undangan tersebut sebagai sebuah ikhtiar turun tangan ikut mendorong orang baik mengelola pemerintahan," kata Anies melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Kamis (22/5).Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini mengatakan bahwa persetujuannya menerima undangan tersebut didasari oleh beberapa alasan yang menurutnya penting bagi kemajuan republik ini."Saat ini yang dibutuhkan negeri ini adalah suasana kebaruan. Wajah baru yang dapat mengubah perpolitikan Indonesia, Pasangan Jokowi - JK, Pak Jokowi adalah baru dan walau berpasangan dengan tokoh senior, adalah kombinasi pasangan yang lebih berpotensi menghadirkan kebaruan dan terobosan," ungkap moderator debat capres pada Pemilu 2009 lalu.==

Dahlan Iskan

Elektabilitas Dahlan Iskan menjadi nomor wahid di konvensi capres Partai Demokrat. Namun sialnya Dahlan tak diusung menjadi capres. Santer dikabarkan menteri BUMN itu merapat ke Jokowi.Dahlan sempat mengungkapkan kekecewaannya menjadi kontestan merebut posisi nomor satu, tapi tak jadi apa-apa. Dia menyerahkan keputusan pada Partai Demokrat."Komentarnya, ibaratnya dapat cokelat yang enak tapi cokelatnya sudah diambil orang. Kesempatannya sudah tutup, misalnya bahwa saya senang harus realistis, semakin sulit dan mustahil untuk jadi capres dan cawapres, kalau berharap itu tidak realistis," ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (16/5).

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Slepetan Pahit, Wanita Bermulut 'Pedas' Jujur Broken Heart Anies Pilih Cak Imin
VIDEO: Slepetan Pahit, Wanita Bermulut 'Pedas' Jujur Broken Heart Anies Pilih Cak Imin

Wanita terang-terang meragukan kapasitas Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP
Penyebab Anies Baswedan Tak Jadi Dicalonkan PKS di Pilkada Jakarta Dibongkar Kader, Sampai Singung Etika Politik PDIP

Kader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas
Demokrat Sebut Mantan Kader Dukung AMIN Orang Tidak Jelas

Padahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cawapres Muhaimin Tolak Keras Usul Gubernur Dipilih Presiden
VIDEO: Cawapres Muhaimin Tolak Keras Usul Gubernur Dipilih Presiden "Itu Bahaya"

Cawapres Muhaimin Iskandar tegas menolak usulan DPR soal Gubernur DKI dipilih oleh presiden.

Baca Selengkapnya
Demokrat Tegaskan Tak akan Rujuk dengan Anies Baswedan
Demokrat Tegaskan Tak akan Rujuk dengan Anies Baswedan

Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
Emosi dan Kekecewaan Ketua DPD Demokrat Jateng Dikhianati Anies Baswedan
Emosi dan Kekecewaan Ketua DPD Demokrat Jateng Dikhianati Anies Baswedan

DPD Demokrat Jawa Tengah kecewa dengan keputusan rencana duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Menyesal Enggak Nyapres Sejak 25 Tahun,
VIDEO: Cak Imin Menyesal Enggak Nyapres Sejak 25 Tahun, "Maklum Bukan Anak Presiden"

Cak Imin menyesal tidak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres saat muda.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin
Ini yang Bikin PKB Marah dengan Prabowo, Akhirnya Muncul Anies-Cak Imin

Maman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Ngaku Menyesal, Enggak Nyampres Sejak 25 Tahun: Maklum Bukan Anak Presiden
VIDEO: Cak Imin Ngaku Menyesal, Enggak Nyampres Sejak 25 Tahun: Maklum Bukan Anak Presiden

Cak Imin menyesal tidak mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres saat muda.

Baca Selengkapnya
AHY Gagal jadi Cawapres Anies, Demokrat: Sudah Siapin Panggung, Nikahnya Sama Orang Lain
AHY Gagal jadi Cawapres Anies, Demokrat: Sudah Siapin Panggung, Nikahnya Sama Orang Lain

Herman menduga, ada pertemuan-pertemuan Cak Imin dan Anies di luar radar Demokrat.

Baca Selengkapnya
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan
NasDem Serang Balik Demokrat Bikin Gaduh Anies-Cak Imin: Mestinya Jangan Kepedean, Belum Ada Tanda Tangan

Di sisi lain, Sahroni mengatakan Ketum Partai NasDem, Surya Paloh tidak pernah memerintahkan para kadernya hal-hal negatif kepada lawan politiknya.

Baca Selengkapnya
SBY: Politik Itu Seolah-olah Hukum Rimba, Tapi Harus Ada Etika dan Moral
SBY: Politik Itu Seolah-olah Hukum Rimba, Tapi Harus Ada Etika dan Moral

SBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.

Baca Selengkapnya