Menimbang jasa dan dosa Soeharto untuk gelar pahlawan nasional
Merdeka.com - Wacana pemberian gelar pahlawan nasional bagi Presiden ke-2 Soeharto kembali ramai diperbincangkan. Banyak yang mendukung, tidak sedikit pula yang menolak pemberian gelar pahlawan nasional bagi penguasa Orde Baru tersebut.
Mereka yang mendukung menganggap bahwa Soeharto layak diberi gelar pahlawan nasional karena merupakan bagian dari sejarah bangsa juga memiliki banyak peran dalam pembangunan Indonesia. Di sisi lain, Soeharto dianggap tidak layak karena kepemimpinannya yang diktator dan otoriter. Sebagian orang juga menilai Soeharto presiden yang melanggar HAM.
Bagi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, pemberian gelar pahlawan nasional tidak bisa didasarkan faktor image kepemimpinan seseorang. Namun fakta di masyarakat yang membuat orang tersebut layak diberikan gelar sebagai seorang pahlawan nasional.
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Kenapa Soekarno berpesan agar bangsa Indonesia menghormati jasa pahlawannya? Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.
-
Bagaimana Soeharto memandang tanggung jawab? “Saya tidak begitu peduli dengan batas waktu, sebagai pejabat, yang lebih diperhatikan adalah tanggung jawab. Bekerja dengan kesungguhan hati.”
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Apa nama asli Soekarno? Soekarno dahulu terlahir dengan nama Kusno.
Politikus PKS ini bahkan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Soeharto ketika menyatakan mundur dari Presiden RI. Soeharto bisa bertahan dengan kritik keras dan kecaman yang diberikan hampir seluruh rakyat Indonesia pasca tumbang.
"Karena Pak Harto setahu saya dalam akhir hidupnya, dia menghadapi kritik keras gitu, dan dia tahan terhadap kritik itu, saya kira tidak semua orang tahan dengan kritik itu seperti Pak Harto," ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/11).
"Orang yang begitu lama berkuasa, setiap hari rumahnya didemo mahasiswa bahkan dilempar orang dan dia tahan dengan itu, saya kira bisa disebut sebagai kekuatan jiwa yang dia miliki sehingga dia layak menjadi pahlawan," terang dia.
Fahri tak setuju jika hanya karena peristiwa 1998 saat tumbangnya rezim Orde Baru, Soeharto dinilai tak layak jadi pahlawan. Fahri pun yang saat itu menjadi aktivis KAMMI ikut berdemonstrasi menurunkan Soeharto, melihat tak adil jika pria berjuluk 'Bapak Pembangunan' ini tidak diberikan gelar pahlawan nasional.
"Saya juga aktivis '98 kok. Dia (Soeharto) ada jasanya. Rakyat yang ngusulin. Dia bela-belain dari bahaya komunis kok," kata Fahri.
Fahri menambahkan ketidaksukaan pada Soeharto hanya opini personal. Dia juga mengklaim bahwa rakyat kecil dukung Soeharto jadi pahlawan nasional.
"Jangan karena anda punya masalah pribadi, kemudian mau menghambat aspirasi publik. Publiknya itu mengusulkan kok, kan publiknya dari bawah. Saya sebagai angkatan '98, bukan di belakang saya. Saya demonstrasi di depan dan saya mengatakan kalau Pak Harto, saya setuju dia jadi pahlawan," tegas dia.
Fahri juga berharap agar Presiden Jokowi berani melakukan rekonsiliasi. Dalam hal ini Jokowi diminta untuk melakukan upaya pembersihan nama Soeharto dari pelanggaran HAM berat.
"Seharusnya Pak Jokowi adalah presiden rekonsiliatif, dialah yang harus memulai agar kita itu jangan lagi punya beban masa lalu. Bahkan saya menginginkan agar Pak Jokowi itu bersikap patuh dan mengambil keputusan atas sesuatu terhadap sisa-sisa beban masa lalu. Pak Jokowi mampulah, masak dia gak mampu, dia kan sudah jadi presiden," jelasnya
Senada dengan Fahri, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon melihat banyak sisi baik dari Soeharto meski dengan beragam kontroversinya selama puluhan tahun memimpin Indonesia. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bamsoet mengatakan, Soeharto layak dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar pahlawan karena beberapa hal
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf itu disampaikan Tutut dan Titiek ketika menghadiri silaturahmi kebangsaan yang diadakan Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelama 32 tahun menjabat sebagai presiden, Soeharto juga pernah menyampaikan kata indah bermakna.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan pada era Presiden Soeharto, yang membuat Indonesia dijuluki ‘Macan Asia’ merupakan hasil dari perencanaan yang matang.
Baca SelengkapnyaHanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?
Baca SelengkapnyaPrabowo didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga cucu Bung Karno, Didi Mahardika Soekarno.
Baca SelengkapnyaPemimpin terdahulu disebut Prabowo mulai dari massa pergerakan hingga kemerdekaan didorong idealisme
Baca SelengkapnyaTutut Soeharto menyampaikan permohonan maaf atas segala salah dan khilaf ayahnya selama 32 tahun memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaKata-kata mutiara dari para pahlawan ini menjadi inspirasi dan penyemangat bagi generasi muda untuk terus mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.
Baca Selengkapnya