Menko Polhukam minta tokoh reformasi tak main tuduh tanpa bukti
Merdeka.com - Munculnya dikotomi Partai Setan dan Partai Allah dari salah satu tokoh reformasi, Amien Rais, membuat Menko Polhukam Wiranto gerah. Dia pun memperingati kepada mereka yang terlibat dalam gerakan reformasi bangsa, tidak saling menjatuhkan.
"Waktu 20 tahun kita bereformasi ini masih pendek dan masih berproses. Banyak tokoh reformasi kita, ayo bersama membangun, jangan menuduh macem-macem tanpa suatu referensi kebenaran," ujar Wiranto di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (18/4).
Menurut Wiranto, bila ada pihak-pihak keberatan dan ingin mengkritik pemerintah, hal itu bisa dikondisikan, tanpa mencederai kematangan demokrasi Indonesia yang dinilai sudah baik.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang bikin partai Kasih? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
"Pak Jokowi bilang kritik itu dibutuhkan, silakan kantor saya terbuka untuk siapapun yang ingin memberi kritikan dan saran, jangan kemudian menampilkan egosentris, panas dan cekcok," tegas mantan panglima ABRI ini.
Terakhir, dia pun mengimbau agar gelaran tahun politik bisa menjadi cikal yang baik kepada dunia internasional, bahwa Indonesia adalah negara yang matang dalam berdemokrasi.
"Jadikan ini tahun penuh demokrasi, kita arahakan rakyat gembira suka cita, jadikan satu pertunjukan demokrasi yang bisa kita jual bahwa Indonesia sudah matang berdemokrasi," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menanggapi momen kebersamaan Prabowo dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAmien Rais menilai, manuver yang dilangsungkan Jokowi dalam beberapa waktu belakangan juga sangat kentara. Menurutnya, Jokowi mementingkan dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaAmien Rais berharap tidak terjadi kecurangan secara substansial demi memenangkan salah satu pasangan calon (paslon).
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca SelengkapnyaNurul Arifin mengeluhkan terkait polemik salam lintas agama yang belakangan diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaSi Mulyono ini, Jokowi, jelas pencinta PKI. Lihat saja Kepres nomor 17 tahun 2022 yang berisi permintaan maaf kepada PKI, kata Amien Rais.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaKabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaSudirman Said Ungkap Fakta Anies Baswedan Tinggalkan AHY
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Aiman saat menjawab pertanyaan adanya ancaman dialaminya terkait kasus dugaan hoaks aparat tidak netral di Pemilu 2024 diusut Polda Metro Jaya
Baca Selengkapnya