Menko Polhukam sebut teror bom sudah biasa
Merdeka.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto menyebut ancaman teror bom sudah merupakan hal yang biasa. Ancaman teror tersebut berbagai bentuk dan seringnya tidak terbukti.
"Teror bom itu sudah bolak balik, mal juga diteror bom. Ada ribuan kali SMS mau teror. Tapi sekarang terbukti gak? Bukan berarti kurangi kewaspadaan, zaman sekarang gunakan kebebasannya. Tapi masyarakat yang harus pandai-pandai cermati informasi yang ada," ujarnya saat berbuka puasa di Kantornya, Selasa (22/7).
Djoko justru menyinggung informasi ancaman teror bom yang diterbitkan oleh media. Menurut Djoko, informasi yang diterima masyarakat diibaratkan seperti seperti rumah makan padang. Puluhan menu dihidangkan, namun kata Djoko, tentu pembeli atau masyarakat harus memilih mana informasi yang bermanfaat.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
"Ibarat rumah makan padang, arus informasi kaya makan padang, bertumpuk, puluhan menu, itu informasi yang tersebar, tinggal kita memilih yang bermanfaat buat kita," jelasnya.
Menurut Djoko, kebebasan media di era reformasi ini suka membuat orang lupa diri. Banyaknya yang menikmati ragam informasi dari yang buruk hingga yang manis.
"Kalau enggak senang sama menunya kan bukan berarti rumah makan yang dibakar. Orang lupa itu kenikmatan reformasi, begitu bebasnya kita menikmati informasi yang ada, mulai yg sampah, vitamin, gula, pahit, ada di situ, kita harus memilih," papar Djoko lagi.
Djoko menambahkan, jika informasi itu begitu saja ditangkap masyarakat, maka muncul konflik. Namun, saat ini, masyarakat sudah cerdas memilah-milah informasi yang diterbitkan oleh media.
"Kalau kita dengan arus informasi luas yang ditangkap begitu saja, masyarakat harusnya sudah berkelahi dari kemarin-kemarin. Tapi kan enggak, masyarakat kita sudah pintar, sudah cerdas," jelasnya.
"Bahwa itu seperti ini, ya itu prosesnya. Makin lama orang makin matang," pungkasnya lagi.
Diketahui, Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku telah menerima pesan yang berisi ancaman teror bom. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto mengingatkan terkait kondisi politik saat ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berpesan jangan takut Pemilu, karena Indonesia sudah biasa menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaRasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan sampai terjebak kepentingan tertentu di balik isu konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaHadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia tetap menjaga demokrasi dan moralitas jelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya