Menkominfo Sindir ASN Kaitkan Stiker 2 Dengan Pilpres: Yang Bayar Gaji Ibu Siapa?
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyindir aparatur sipil negara (ASN) yang mengaitkan pilihan desain stiker sosialisasi Pemilu nomor dua dengan pilihan saat Pilpres.
Peristiwa itu terjadi saat Rudiantara meminta ratusan pegawai Kemenkominfo memilih stiker sosialisasi Pemilu 2019.
Awalnya, dia menunjukkan dua buah stiker. Stiker pertama diberi nomor satu, stiker kedua yang berbeda warna diberi nomor dua.
-
Siapa yang memakai tanda kepangkatan? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Dimana tinta pemilu digunakan? Tinta pemilu digunakan untuk memberikan tanda khusus pada jari pemilih yang telah memberikan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
-
Apa yang ditunjukkan tanda tangan dengan inisial nama? Tanda tangan berupa inisial nama menunjukkan seseorang yang menjaga privasi dan cenderung tidak suka bertele-tele. Hal ini juga bisa diartikan sebagai bentuk kepercayaan diri dan aktualisasi diri. Mereka biasanya memiliki harga diri yang tinggi, terutama jika nama depannya lebih ditonjolkan.
-
Siapa yang membuat poster pemilu? Organisasi politik atau calon bersaing satu sama lain, dalam melaksanakan kampanye ini.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Preferensi teman-teman memilih nomor satu atau nomor dua?" tanya Rudiantara di acara Kominfo Next di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1).
Sorak-sorai terdengar. Ada yang berteriak nomor satu. Ada yang nomor dua. Rudiantara menegaskan, pertanyaan soal nomor stiker ini tak ada kaitannya dengan pilihan saat Pilpres. Hanya desain stiker.
"Ini tidak ada kaitannya dengan pencoblosan dengan Pilpres nanti. Jangan dikait-kaitkan dengan pencoblosan Pilpres," kata Rudiantara.
Di beberapa sisi, sorakan untuk stiker nomor dua terdengar lebih kencang. Rudiantara memanggil seorang ASN wanita yang memilih desain stiker nomor dua untuk naik panggung.
"Ibu kenapa milih nomor ini?"
ASN itu menjawab "Bismillahirrahmanirrahim mungkin terkait keyakinan aja pak. keyakinan atas visi misi yang disampaikan nomor 2 yakin aja," katanya.
Audiens yang hadir ramai bersorak.
"Ini tidak boleh dikaitkan dengan capres. saya cuma tanya pilih yang itu atau pilih yang ini?" tanya menteri lagi.
"Nomor dua pak. Karena kita sebagai yang memilih kita harus memastikan tempat, harus tahu ke depannya bagaimana untuk pemilu serentak ini kita harus menggunakan... yang harus kita pakai," jawab wanita itu lagi.
“Saya katakan tadi, kita tidak boleh dikaitkan dengan Pilpres. Ibu mengatakan keyakinan nomor 2, nggak ada urusannya bu. Saya cuma tanya bedanya apa, kenapa ibu, karena yang beda warna beda desain. Saya tanya alasannya apa?" kata Rudiantara.
Rudiantara kemudian memanggil yang memilih desain stiker nomor satu. "Kenapa alasannya pilih nomor satu?"
"Warnanya lebih cerah, lebih berwarna," kata ASN itu.
"Nah itu lebih pas karena kita bicara warna dan desain. Tidak bicara mengenai keyakinan apalagi bicara mengenai platform. Saya terima alasan yang nomor satu, tapi saya tidak bisa terima alasan nomor dua karena mohon maaf, ibu tidak bicara mengenai desain dan ini. terima kasih," kata Rudiantara.
Kedua ASN itu turun panggung. Rudiantara pun mengumumkan akan menggunakan desain stiker nomor dua yang lebih banyak dipilih.
Tiba-tiba Rudiantara bertanya pada ASN yang tadi memilih desain nomor dua. "Bu, Bu yang bayar gaji ibu siapa sekarang? Pemerintah atau siapa?"
Rudiantara menimpali lagi. "Bukan yang keyakinan ibu? Ya sudah makasih."
Rudiantara meminta pegawai Kominfo tak larut dalam Pilpres dan menjadi penyatu dari perbedaan di masyarakat. Dia juga meminta ASN memerangi hoaks yang semakin marak.
"Temen-temen semua, kembali, ini bukan berkaitan dengan masalah Pilpres atau apa. Karena temen-temen banyak memilih (desain stiker) yang ini, saya ikuti selera dari temen-temen. Tapi sekali lagi, jangan dikaitkan dengan Pilpres karena ibu bapak-bapak masih digaji oleh Kominfo, digaji oleh pemerintah, terima kasih banyak," tutupnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Foto sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bekasi sambil bergaya memamerkan kaos bola atau jersey bernomor punggung dua viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Bekasi dan Bank BJB Dilaporkan ke Bawaslu Terkait Pamer Kaus Bola Nomor 2
Baca SelengkapnyaHeboh Bansos Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Ini Reaksi Keras Timnas Amin
Baca SelengkapnyaKetua KPU Jakarta Timur Tedi Setiawan datang mengecek langsung surat suara capres dan cawapres 2024 yang tiba di gudang logistik kawasan Industri Pulogadung.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Cak Imin: Memalukan Tak Punya Etika
Baca SelengkapnyaBank BJB dan dua camat di Bekasi dipanggil Bawaslu terkait foto ASN memakai jersey bola nomor 2.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memberikan pantun kepada Cak Imin sebagai sahabat lamanya.
Baca SelengkapnyaKepastian tidak ditemukan pelanggaran Pemilu setelah Bawaslu memeriksa 11 ASN, Bank BJB dan Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTimnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaBKD Sulsel enggan mengungkapkan identitas Kepsek yang melanggar soal netralitas ASN.
Baca SelengkapnyaDi Sidang MK, PJ Wali Kota Bekasi Jelaskan Foto ASN Pakai Jersey Nomor 2 saat Pertandingan Persahabatan
Baca SelengkapnyaGanjar lantas didatangi seorang nenek yang datang mengenakan baju biru.
Baca Selengkapnya