Menteri Agama Bukan dari Ormas Islam, PDIP Sebut Jokowi Punya Pertimbangan Khusus
Merdeka.com - Sejumlah pihak mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk Menteri Agama bukan dari kalangan ormas Islam. Dalam Kabinet Indonesia Maju, Menteri Agama, Fachrul Razi berlatar belakang militer.
Menanggapi hal ini, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Jokowi tetap menyadari peran NU di NKRI cukup besar. Namun menurutnya ada alasan tersendiri dari Jokowi kenapa memilih figur berlatar belakang militer.
"Kita tidak melakukan dikotomi antara militer dan sipil, semua di dalam membangun bangsa ini bagaimana. Kami PDI Perjuangan sangat menyadari peran NU yang begitu besar, maka kenapa kami juga ikut memperjuangkan Hari Santri Nasional 22 Oktober. Apa yang disuarakan oleh NU didengarkan oleh PDI Perjuangan dan juga kami sampaikan kepada bapak presiden," jelasnya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang menentukan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Siapa yang diusulkan Jokowi jadi Panglima TNI? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
Kendati yang menjelaskan apa alasan Jokowi menunjuk purnawirawan TNI sebagai Menteri Agama, Hasto memastikan Jokowi memiliki pertimbangan tertentu yang dijadikan pijakan sebelum mengambil keputusan. Termasuk juga belajar dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
"Pak Jokowi tentu saja punya alasan dan alasan itu yang menjadi pijakan bagi Pak Jokowi di dalam mengambil keputusan," jelasnya.
Jika ada masukan dari NU terkait hal ini, menurutnya Jokowi pasti akan menerima. Apalagi Jokowi dikenal sangat dekat dengan NU.
"Tentu saja apa yang disampaikan oleh Nahdatul Ulama ini juga menjadi masukan bagi Pak Jokowi. Kita lihat bagaimana seluruh konfigurasi yang ada di dalam kabinet dan nanti akan ada wakil-wakil menteri juga," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kalau pertemuan itu dilaksanakan antar institusi. Misalnya kemarin Mbak Puan selaku ketua DPR bertemu degan Bapak Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaDia pun menuding peranan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menanggapi pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal Prabowo bukanlah Jokowi.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca Selengkapnya"Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila yang selalu merawat persatuan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaSebelum Risma, Mensos dijabat Juliari Batubara yang juga kader dari PDIP.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan Presiden Jokowi sangat patuh terhadap konsitusi dan rakyat.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca Selengkapnya