Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Bicara 3 Periode, Peneliti BRIN: Jokowi Bisa Beri Peringatan

Menteri Bicara 3 Periode, Peneliti BRIN: Jokowi Bisa Beri Peringatan Jokowi di Indramayu. ©2021 Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Wacana tiga periode Presiden Jokowi sempat mengemuka beberapa waktu lalu. Bahkan isu itu muncul dari jajaran elite menteri Presiden Jokowi.

Peneliti Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, sangat menyayangkan wacana itu muncul dari level menteri. Meski diperbolehkan, sikap para menteri yang mewacanakan tiga periode membuat posisi Presiden Jokowi sebagai pemimpin pun dipertanyakan. Ketegasan Jokowi dipertanyakan karena tidak bisa menyetop wacana yang digaungkan para elite di lingkaran pemerintahannya.

"Kalau misalnya wacana, ya boleh wacana. Tapi saya kira mengapa ini kemudian menjadi sangat tidak terkontrol, karena tidak ada ketegasan sikap dari leadership kita, dari pemimpin, salah satunya itu (presiden)," kata Firman melalui siaran Youtube Voxpol Center, Jumat (23/12).

Jaga Marwah Reformasi

Firman menjelaskan, membatasi kekuasaan pemerintahan berkaca pada masa Presiden kedua RI Suharto lalu. Seharusnya, kalangan menteri lebih paham akan reformasi.

"Kemudian spirit itu yang harusnya mengalir deras pada saat ini dan itu harus disadari bahkan selevel menteri itu harus paham reformasi dia adalah elite yang harus menjaga marwah reformasi," jelas Firman.

Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu yang hadir di acara itu memotong penjelasan Firman. Adian menanyakan tindakan tegas seperti apa yang harusnya ditunjukkan Jokowi pada menteri dalam kabinetnya itu.

Menurut Firman, Jokowi bisa menyampaikan teguran langsung kepada menteri yang bersangkutan seperti dalam rapat kabinet atau pada kesempatan lainnya agar tak mengulangi hal yang sama di kemudian hari.

"Ya bisa dia bilang setop itu, selesaikan, jangan lagi ada hal-hal seperti ini dan siapapun yang mencoba untuk mengungkap lagi diberikan peringatan lah," kata Firman.

Jokowi, katanya, mempunyai wewenang untuk melakukan hal itu dan menjadi penting untuk menunjukkan ketegasan seorang pemimpin

"Dia punya kewenangan untuk itu, dia yang angkat, dia yang memberhentikan. Kalau saya (Jokowi) tersinggung ya saya boleh memberhentikan. Kalau ada yang diberhentikan rata-rata ini kepentingan politik sebetulnya," kata Firman.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang menyebut memiliki 'big data' percakapan 110 juta warganet di media sosial yang tidak ingin pemilu buru-buru digelar pada 2024.

Selain karena kondisi politik yang saat ini disebut tenang, Luhut menyebut alasan desakan penundaan pemilu karena pemilu membutuhkan anggaran yang besar apalagi dilaksanakan bersama dengan pilkada serentak.

"Kedua, kenapa duit segitu besar mengenai Pilpres mau dihabisin sekarang. Mbok nanti kita masih sibuk dengan covid, keadaan masih begini. Dan seterusnya-seterusnya. Itu pertanyaan," katanya.

"Kenapa mesti kita buru-buru? Kami capek dengan istilah kadrun, lawan kadrun. Apa istilahnya itulah. Kita mau damai. Itu aja sebenarnya. Nah itukan berproses, kalau nanti proses jalan sampai ke DPR ya bagus, kalau DPR enggak setuju ya berhenti," tuturnya.

Klaim soal big data ini sebenarnya lebih dulu disampaikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Wakil Ketua DPR itu menyebut banyak akun di media sosial setuju dengan usulannya agar pelaksanaan Pemilu 2024 ditunda. Cak Imin bahkan mengungkap angka 60 persen dari 100 juta subjek akun di medsos mendukung penundaan pemilu dan 40 persen menolak.

"Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan. Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data," kata Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu (26/2) lalu.

Namun baik Luhut dan Muhaimin enggan mengungkapkan big data tersebut. "Ya janganlah, buat apa dibuka?" kata Luhut di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Selasa (15/3).

Luhut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai big data itu. Dia malah bercerita soal kemajuan teknologi saat ini yang sudah berkembang dengan pesat. "Gini, sekarang teknologi itu sudah berkembang dengan pesat ya, jadi itu yang saya bisa bilang," kelit Luhut.

Reaksi atas big data itu muncul dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dia memastikan, big data yang diklaim Luhut soal penundaan Pemilu 2024 tidak perlu dibahas lagi karena sudah terbantahkan.

Reporter: Winda NelfiraSumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Pegang Data Parpol: Saya Tahu Mereka Menuju ke Mana
Jokowi Pegang Data Parpol: Saya Tahu Mereka Menuju ke Mana

Jokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Paling Penting Berani dan Konsisten Majukan Bangsa
Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Paling Penting Berani dan Konsisten Majukan Bangsa

"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tegas Luhut
VIDEO: Nada Tegas Luhut "Sesama Pembantu Presiden Jangan Khianati Ketentuan!"

Luhut juga menegaskan untuk menjaga kredibilitas Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies
Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies

"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Tegas Jokowi Tunjuk-Tunjuk Pejabat Saat Bicara IKN
VIDEO: Momen Tegas Jokowi Tunjuk-Tunjuk Pejabat Saat Bicara IKN

Presiden Jokowi melakukan groundbreaking sejumlah proyek IKN. Jokowi menyentil Menteri Basuki soal janji pembangunan tol.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke 4 Menteri Sebelum Berangkat ke MK jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres
Pesan Jokowi ke 4 Menteri Sebelum Berangkat ke MK jadi Saksi Sidang Sengketa Pilpres

4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Kita Pembantu Presiden, Saling Mengingatkan untuk Tidak Berkhianat
Menko Luhut: Kita Pembantu Presiden, Saling Mengingatkan untuk Tidak Berkhianat

Hal itu disampaikan Luhut di depan Jokowi saat acara peresmian bahan Anoda Bateri Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8)

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Presiden Jokowi Perintahkan Empat Menterinya Blak-blakan Fakta Bansos di MK
VIDEO: Tegas Presiden Jokowi Perintahkan Empat Menterinya Blak-blakan Fakta Bansos di MK

Jokowi mengungkapkan, telah memerintahkan menterinya untuk membuka semua fakta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Singgung Debat Serang Personal: Saya Tegur Tiga Calon, Introspeksi Semuanya
VIDEO: Jokowi Singgung Debat Serang Personal: Saya Tegur Tiga Calon, Introspeksi Semuanya

Jokowi menegur tiga calon presiden, bukan hanya satu atau dua capres saja.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Depan Para Jenderal, Jokowi Blak blakan Peran TNI Polisi di Pemilu, ini Reaksi Panglima
VIDEO: Depan Para Jenderal, Jokowi Blak blakan Peran TNI Polisi di Pemilu, ini Reaksi Panglima

Jokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Jokowi Sebut Prabowo Pemimpin Kuat | Putusan MKMK Copot Anwar Usman
TOP NEWS: Jokowi Sebut Prabowo Pemimpin Kuat | Putusan MKMK Copot Anwar Usman

Jokowi ingin Indonesia dipimpin oleh pemimpin yang kuat. Karena Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Tegas Istana Heboh Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Kritik Keras dari Akademisi
VIDEO: Jawaban Tegas Istana Heboh Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Kritik Keras dari Akademisi

Istana menegaskan ramainya kritik kepada Jokowi merupakan vitamin bagi demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya