Menteri BUMN yang Baru Cocok Dijabat Sosok Reformis Agar Profesional
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Ma'ruf Amin resmi menjabat pasca dilantik dalam sidang paripurna MPR, Minggu (20/10) kemarin. Kini, tinggal menunggu susunan kabinet yang akan diusung keduanya.
Bocoran yang diperoleh merdeka.com jelang perkenalan nanti, sejumlah nama baru dan lama masih menghiasi kabinet nantinya. Nama paling mentereng yakni Mantan Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.
"Erick jadi Meneg BUMN," kata sumber internal Istana tersebut.
-
Kenapa DPR apresiasi Jaksa Agung? Komisi III mengapresiasi sikap tegas Jaksa Agung dalam menghadapi oknum Kajari yang ditangkap oleh KPK. Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa. Memang harus seperti ini untuk jaga marwah institusi dan kepercayaan masyarakat. Kejagung harus selalu zero tolerance terhadap oknum!
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Siapa yang Hendarman Supandji tunjuk sebagai Jaksa Agung? Hendarman ditunjuk oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Jaksa Agung menggantikan Abdul Rahman Saleh.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran? Otto tidak menjelaskan mengenai posisinya dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan datang. 'Tanya saja kepada Pak Presiden,' ujar Otto.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara, Adi Prasetyo mengatakan posisi Menteri BUMN sebaiknya dipegang oleh kalangan profesional yang mengerti terkait pengelolaan perusahaan negara ini ke depan.
Selain itu, ia juga menilai bahwa kandidat harus memiliki visi BUMN ke depan sebagai pendorong perekonomian nasional dan sebagai pengungkit kesejahteraan rakyat.
"Sebaiknya Kementerian BUMN dipegang oleh sosok yang punya pemikiran reformis agar BUMN dapat diarahkan lebih profesional," katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/10).
Sebelumnya, beberapa nama bermunculan menjelang pengumuman susunan Kabinet Kerja jilid II. Salah satu nama yang beredar untuk mengisi posisi Menteri BUMN ini adalah Mantan Ketua Tim Kampanye (TKN) sekaligus pengusaha muda RI, Erick Thohir.
Sejumlah kalangan, seperti Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhamad Faisal merasa khawatir jika Erick jadi Menteri BUMN karena rentan konflik kepentingan pribadi. Terutama antara bisnis pribadinya dengan perusahaan plat merah.
Sementara itu, menurut sumber merdeka.com, beberapa pos yang diganti atau digeser yakni, Mendikbud Muhadjir Effendy tak lagi jabat menteri. Begitu juga Susi Pudjiastuti, tak lagi jabat Menteri Kelautan dan Perikanan, karena disebut kerap membuat kebijakan yang kontroversi.
"Susi ditolak partai-partai, tapi Pak Jokowi suka, kemungkinan digeser. Kita lihat nanti," tambahnya.
Nama Jaksa Agung rupanya tak bergeser. Masih diisi oleh kader NasDem M Prasetyo. Setidaknya, kata sumber, ini untuk sementara waktu.
"Menko Polhukam nanti Moeldoko," jelas sumber ini.
Untuk jabatan Mensos yang sempat diperebutkan Demokrat dan Golkar. Ada dua nama kandidat di tahap akhir. Tinggal Jokowi yang tentukan.
"Ari Batubara atau Agus Gumiwang," katanya.
Sementara untuk porsi partai politik, Golkar tak bergeser dan disebut ditambah satu kursi. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Agus gumiwang Kartasasmita, Satya Yudha serta Zainudin Amali.
Untuk PPP, disebut mendapatkan dua jatah pos menteri. Nama yang disodorkan yakni Plt Ketum Suharso Monoarfa dan Zainut Tauhid.
NasDem juga belakangan muncul nama kadernya Viktor Laiskodat. Gubernur NTT itu dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lalu bagaimana dengan Ormas? Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah diminta setor nama oleh Jokowi beberapa waktu lalu. NU memiliki 15 kandidat sementara Muhammadiyah 5.
Muhammadiyah masih menjagokan nama Muhadjir Effendy dan Sekum Abdul Mu’ti. Sementara NU, nama Abdul Ghoffar Yozin disebut akan isi Menteri Agama.
Untuk nama Basuki Hadimuljono dan Retno LP Marsudi akan tetap menjabat Menteri PU PR dan Menteri Luar negeri.
Bagaimana dengan nama Sri Mulyani? Sri disebut kansnya masih 50:50. Bisa masuk menjadi Menko Perekonomian atau tetap di Menteri Keuangan.
"Kita tunggu pengumuman presiden," tambah sumber ini lagi.
Sementara di kubu oposisi, Partai Gerindra dalam posisi menunggu panggilan Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri Pertahanan dan Menteri Pertanian. Dua nama yang akan isi pos tersebut adalah Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo.
Menarik dinanti kejutan kabinet kerja jilid II yang bakal diperkenalkan Jokowi-Ma’ruf hari ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pramono diketahui berpasangan dengan Rano Karno sebagai pasangan cagub-cawagub Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku, partai tak mempermasalahkan bila mana kadernya terkena reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
Baca SelengkapnyaJokowi mengizinkan menterinya maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengangkatan Kasad baru tidak perlu dilakukan uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, sampai saat ini menteri PDIP tetap bekerja secara netral menjalankan tugas negara.
Baca SelengkapnyaPratikno menjelaskan, suasana dalam kabinet Jokowi tetap harmonis.
Baca SelengkapnyaNasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaPengangkatan itu dinilai sebagai aspek kebutuhan presiden mengisi kursi yang kosong.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mencopot politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly dari kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Baca SelengkapnyaBasuki Hadimuljono tak lagi menjabat sebagai menteri, namun dia tetap menangani pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menilai tidak adanya kader di Kabinet Merah Putih membuat hubungannya dengan Prabowo lebih mesra.
Baca Selengkapnya