Menteri-Menteri Jokowi yang Menolak Menjabat Lagi
Merdeka.com - Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengatakan akan ada menteri yang kembali menjabat untuk Kabinet Kerja jilid II periode 2019-2024. Jokowi akan mempertahankan sejumlah nama menteri untuk mengisi kabinet kerja jilid II.
Siapa menteri yang akan bertahan? Namun, beberapa menteri sudah menyatakan tidak akan kembali menjabat lagi. Berbagai alasan mereka kemukakan kenapa menolak menjabat kembali menjadi periode untuk pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Berikut menteri-menteri Jokowi yang sudah mengisyaratkan menolak menjabat kembali:
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Kenapa Bahlil yakin para menteri tetap berkomitmen di Kabinet Jokowi? Lebih lanjut, dia menegaskan para menteri berkomitmen untuk menyelesaikan tanggung jawab sampai berakhir masa jabatan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Tjahjo Kumolo
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo sudah memperkirakan tak dipilih kembali menjadi menteri dalam negeri. Menurutnya, dalam sejarah tidak pernah ada Mendagri menjabat sampai dua kali.
"Dalam sejarah, tidak ada Mendagri 2 kali (menjabat) itu, tidak ada," kata Tjahjo.
Jadi, Tjahjo tidak tahu apakah akan terpilih kembali atau tidak dalam Kabinet Kerja yang baru. "Tidak tahu, itu haknya presiden. Dalam sejarah, hanya sekali," kata Tjahjo.
Menteri Agama Lukman Hakim
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sekaligus politikus PPP mengaku tidak berminat kembali menjabat sebagai menteri pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Dia merasa sudah cukup menjalankan tugas seorang Menteri Agama saat ini.
"Tidak (jadi Menteri) saya sudah merasa lebih dari cukup," kata Lukman Hakim saat menghadiri Mukernas IV PPP di Kota Serang Banten, Jumat (19/7).
Alasan Menteri Lukman Menolak Jadi Menteri Lagi
Lukman Hakim Saifuddin memberi alasan kenapa dirinya menolak menjabat sebagai menteri agama lagi. Lukman menilai masih banyak kader PPP lain yang memiliki kemampuan dan integritas untuk menjadi menteri Jokowi.
"Di PPP lebih banyak yang lebih pantas dan mumpuni memiliki kepatutan dan kepantasan," katanya.
Sementara PPP sendiri sudah memberikan sinyal tidak akan menyorongkan nama Lukman. "Kami ini cenderung menganut prinsip gantian gitu ya. Jadi ini setuju semua kalau soal prinsip. Tapi sebagai partai kader, kami juga harus berikan kesempatan kader lain untuk bisa duduki jabatan-jabatan di pemerintahan," kata Sekjen PPP Arsul Sani
Lukman Hakim telah menjabat menjadi Menteri Agama sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Lukman kembali jadi Menteri Agama di era Jokowi-Jusuf Kalla.
Bagaimana Jawaban Menteri Lainnya?
Sementara itu, bagaimana jawaban menteri lainnya saat ditanya apakah akan menjawab kembali? Menolak atau menerima?
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku siap jika kembali dipercaya Jokowi menjadi menteri. "Ya insyaallah kalau badan masih sehat dan Pak Jokowi memberikan kepercayaan penuh ya saya akan lakukan," kata Susi.
Sedangkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tak mau ambil pusing soal akan terpilih kembali atau tidak sebagai menteri dalam Kabinet kerja baru. Kini ia hanya fokus menyelesaikan tugas tepat waktu.
"Tidaklah, itu urusan nanti, yang penting kita benar-benar bisa menyelesaikan tugas kita tepat pada waktunya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa," kata Menteri Rini.
Senada dengan Menteri Rini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku pasrah akan keterlibatan dirinya dalam kursi Pemerintahan Jokowi pada periode 2019-2024 mendatang. Sebab, keputusan yang berhak ada di tangan Presiden Jokowi. Sebab, sepanjang pengalamannya menjabat sebagai menteri, tidak pernah diberitahu sebelumnya.
"(Jadi menko lagi?) Saya enggak tahu apa yang terjadi. Saya belum pernah dikasih tahu dulu kalau jadi menteri. Jadi saya ya udah lah. Kan tiga kali saya jadi menteri, tidak pernah saya diberi tahu" kata Luhut.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi merespons heboh kabar beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju akan mundur
Baca SelengkapnyaEmpat menteri Jokowi itu adalah Sri Mulyani, Tri Rismaharini, Muhadjir Effendy, dan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengizinkan menterinya maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaTanpa menahan, Luhut mempersilakan menteri yang ingin mundur segera pamit dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca SelengkapnyaKabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaStabilitas pemerintahan menjadi pertimbangan utama, yang membuat keputusan itu tidak diambil.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSaat ini rakyat Indonesia butuh pemimpin yang mampu melakukan perubahan dan perbaikan.
Baca SelengkapnyaPanel menegaskan bahwa pengumuman sikap ProJo tersebut merupakan arahan langsung dari Jokowi.
Baca Selengkapnya