Menurut survei Median, ini 3 cawapres terkuat buat Prabowo Subianto
Merdeka.com - Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS tengah berembuk menyusun kesepakatan koalisi di Pilpres 2019. Begitu juga soal nama cawapres untuk Prabowo. Sejumlah nama telah disebut, seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan, Salim Segaf Aljufrie dan Ustaz Abdul Somad.
Namun, survei terbaru yang dirilis Media Survei Nasional (Median) menemukan, tiga tokoh yang diperkirakan akan mendapatkan dukungan terkuat sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
Menurut Direktur eksekutif Median, Rico Marbun, ketiga pasangan yang memiliki elektabilitas tertinggi jika dipasangkan dengan Prabowo secara berurutan antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anis Matta dan Zulkifli Hasan.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilpres 2019? Prabowo diusung oleh Koalisi Indonesia Adil Makmur dan Jokowi didukung Koalisi Indonesia Kerja.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Siapa calon Menkeu Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
"Perbedaan elektabilitas ketiga tokoh tersebut relatif tipis, jika dipasangkan dengan Prabowo. Secara berurutan Prabowo-AHY meraih 33 persen, Prabowo-Anis Matta 32,9 persen, dan Prabowo Zulkifli Hasan 32,4 persen," kata Rico dalam pernyataan persnya, Rabu (1//8).
Walaupun perbedaan di antara mereka relatif tipis, namun menurut Rico, sebaiknya Prabowo dalam memilih calon wakil presiden yang bisa mempertimbangkan berbagai faktor penting, antara lain keterwakilan Jawa dan luar Jawa. Sehingga bisa meraih ceruk pemilih di luar Pulau Jawa.
Selain itu, Rico menambahkan, Prabowo juga perlu memperhatikan faktor sipil-militer. Mengingat Prabowo merupakan capres yang merepresentasikan unsur kalangan militer.
"Faktor kompetensi cawapres juga perlu diperhatikan oleh Prabowo. Mengingat tantangan pemerintahan ke depan tidak mudah. Sebenarnya Prabowo membutuhkan the man of crisis untuk mendampinginya," pungkasnya.
Survei ini digelar pada 6-15 Juli 2018, terhadap 1.200 responden pemilik hak suara di 34 provinsi, melalui teknik multistage random sampling dan margin of error sebesar 2,9 persen. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang pelaksanaan debat ketiga, sejumlah lembaga telah mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas tiga paslon.
Baca SelengkapnyaDinamika elektabilitas masih terus terjadi jelang kampanye dimulai.
Baca Selengkapnya79,8 persen responden mengaku telah mantap dengan pilihannya tersebut.
Baca SelengkapnyaElektabilitas bakal Capres bersaing ketat dalam simulai tiga nama di survei Charta Politika.
Baca SelengkapnyaAnies dan Prabowo juga bersaing ketat Jakarta dan Banten.
Baca SelengkapnyaJika Prabowo dipasangkan dengan Gibran maka tetap unggul dengan angka 37,5 persen.
Baca SelengkapnyaKetiga capres akan bertarung gagasan pada debat ketiga yang akan digelar pada 7 Januari 2023.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaEmpat lembaga suvei merilis elektabilitas tiga capres
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap tenang, santun, dan jaga diri.
Baca SelengkapnyaTiga nama tersebut saling kejar dalam survei elektabilitas sejumlah lembaga polster. Khususnya, Ganjar dan Prabowo yang selisihnya tak sampai 10 persen.
Baca Selengkapnya