Merasa difitnah, SBY bilang 'kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun'
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara soal media asing Asia Sentinel yang menyudutkan dirinya. Media asal Hong Kong itu menuding SBY melakukan pencucian uang senilai USD 12 miliar selama 10 tahun menjabat orang nomor satu di negeri ini.
"Minggu ini, saya dan Partai Demokrat kembali mendapatkan fitnah besar. Ada pihak asing yang mengarang cerita yang tidak mengandung kebenaran. Korbannya, lagi-lagi SBY dan Partai Demokrat," ujar SBY diDjakarta Theater, Senin (17/9).
SBY sangat menyayangkan sebagian dari media massa dan pihak-pihak tertentu di dalam negeri ikut menyebarluaskan fitnah yang jauh dari logika dan kebenaran ini. Untuk itu dia mengajak Partai Demokrat tidak ikut-ikutan melakukan fitnah dan menyebarkan hoaks.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kenapa SYL dituduh korupsi? Pernyataan yang dimaksud SYL yakni rumahnya yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan merupakan rumah murah dari program Bank Tabungan Negara (BTN) dan terkadang masih mengalami kebanjiran. Dengan demikian, dia merasa tidak masuk akal apabila dirinya didakwakan melakukan korupsi.
-
Apa dakwaan terhadap Mentan SYL? Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul yasin Limpo (SYL) menjalani sidang perdana kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/2/2024). Dalam sidang tersebut, SYL didakwa telah melakukan pemerasan terhadap anak buahnya sebesar Rp44,5 miliar selama periode 2020-2023. Selain itu, SYL juga didakwa menerima suap sebanyak Rp40 miliar perihal gratifikasi jabatan.
-
Kenapa SYL dituntut 12 tahun penjara? SYL dituntut pidana penjara 12 tahun dan denda Rp500 juta subsider pidana kurungan 6 bulan dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan pada rentang waktu 2020-2023.
-
Apa bukti korupsi SYL? Nyatanya, hal itu tak dilakukan Jaksa, lantaran kasus yang membelit SYL adalah tindak pidana korupsi bukan asusila atau perselingkuhan.
-
Bagaimana cara SYL melakukan korupsi? Jaksa menuntut agar SYL dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut, melanggar Pasal 12 huruf e juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP.
"Namun, kita juga harus menjaga kehormatan kita kalau kita mendapatkan fitnah," tegasnya.
Mantan Menko Polhukam ini mengaku sangat memahami kemarahan para kader Demokrat terhadap tangan-tangan asing yang mengobok-obok urusan bangsa. Menurutnya, para kader Demokrat gusar karena fitnah keji ini dimunculkan di musim pemilu sehingga, pihak yang menyebarluaskan fitnah ini juga memiliki motif dan kepentingan politik.
"Saya menyeru kepada para kader untuk tidak main hakim sendiri, termasuk kepada media massa dalam negeri yang ikut menyebarluaskan fitnah ini," tuturnya.
SBY mengatakan Indonesia adalah negara hukum, bukan negara dengan kekerasan. Dia memastikan akan menggunakan hak hukum kita untuk menyelesaikan masalah ini.
"Akan kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun, yang merusak dan menghancurkan nama baik kita. Ini juga berlaku bagi pihak-pihak di dalam negeri yang ikut-ikutan memfitnah dan merusak kehormatan kita," tegasnya.
Menyongsong Pemilu 2019 mendatang, SBY mengajak para kader berikhtiar dan berjuang sekuat tenaga dengan cara-cara yang baik. Dia ingin kader Demokrat semakin banyak yang memiliki kapasitas, integritas dan komitmen yang tinggi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat melalui parlemen, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Tidak ada resep yang ajaib untuk menang. Sering saya sampaikan, hanya ada 2 hal yang perlu kita lakukan. Berusaha sekuat tenaga dan memohon pertolongan Allah SWT," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan capres 02 Prabowo di Jawa Timur pada Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSalah satu tujuannya yaitu Jawa Tengah, yang saat ini masih menjadi suara mayoritas PDI Perjuangan
Baca SelengkapnyaAHY mengaku mengetahui kondisi Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam menentukan nama menteri di kabinet.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY bersiap turun gunung langsung memenangkan Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSBY juga mengungkit adanya pihak yang pernah mencoba mengambil paksa Demokrat
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY terlihat menahan emosi melihat sikat Capres Anies Baswedan yang memilih Cak Imin dibanding AHY.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat itu juga mengkritik kondisi utang luar yang terus meroket. Simak selengkapnya!
Baca Selengkapnya