Merasa diserang kampanye hitam, pasangan Asyik yakin didukung kekuatan rakyat
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku sudah diserang dengan berbagai isu yang mengarah pada black campaign di Pilgub Jabar. Mereka menilai, hal itu merupakan indikasi kekuatan yang dimilikinya ditakuti kompetitor.
Hal itu disampaikan Ketua tim pemenangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik), Haru Suandharu saat dihubungi melalui telepon, Selasa (29/5).
Haru mengatakan, isu tak sedap sudah mulai menyerang ke paslon Asyik atau ke partai pengusung. Bahkan, di tingkat Kota, kantor partai bisa disambangi pendemo tiga kali dalam seminggu.
-
Apa komitmen PKB di Pilgub Jabar? 'Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya,' ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6).
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
"Sekarang sudah ada pihak mengaitkan PKS dan koalisinya seolah tidak mencintai NKRI, tidak toleran, macam-macam, dikaitkan dengan itu lah dengan ini lah," ujarnya sambil tertawa.
Alih-alih khawatir, Haru justru menilai, upaya dari okum yang tidak jelas itu menegaskan bahwa mereka takut dengan kekuatan yang dimiliki.
"Dalam hasil berbagai survei kami tidak diunggulkan. Kami disepelekan, kami sudah biasa, tapi ya enggak usah ada upaya downgrade," ujarnya.
"Perlu ditegaskan, saya enggak nuduh siapa-siapa. Tapi yang jelas, kami tidak akan gentar dengan hal-hal semacam itu," ia melanjutkan.
Haru mengaku sudah biasa tidak menjadi unggulan dalam mengusung calon kepala daerah. Meski begitu, para kompetitor selalu mengawasi pergerakan kader dan strategi tim pemenangan dalam setiap gelaran hajat demokrasi.
Indikatornya, Ia sebut, dalam setiap hasil lembaga survei, pasangan calon kepala daerah yang diusung oleh PKS jarang berada di posisi teratas.
Survei terbaru Pilgub Jabar dari Litbang Kompas yang dilakukan tanggal 10-15 Mei ini, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas 11,4 persen.
"Waktu dua periode lalu juga sama. Ya gapapa lah, mending begitu, tapi menang," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan rilisan beberapa survei, masyarakat yang menentukan pilihannya itu terbagi dalam empat fase. Yakni, pada masa kampamye, seminggu sebelum pemilihan, masa tenang dan hari H.
Tim kampanye di tingkat provinsi, Kota, Kabupaten hingga desa saat ini sudah mulai tancap gas.
"Ini ibaratnya injury time. Yang bahaya tuh kan goal di masa injury time. Kita itu incar goal di injury time," selorohnya.
Ia meyakini bahwa para pesaingnya pun merasakan potensi kekuatan besar yang dimiliki oleh PKS dan koalisinya. Apalagi, banyak faktor pendukung lain yang bisa merealisasikan kemenangan di Pilgub Jabar.
Haru memberikan bocoran bahwa pasangan Asyik sudah didukung oleh 14 ormas islam. Mereka sudah menggaransi akan jalan tanpa paksaan menyosialisasikan Asyik.
"Mereka bilang ke saya, perasaan kami mendukung pasangan Asyik dengan partai pengusung itu sama besar," katanya.
"Mereka bergerak di luar mesin partai koalisi. Mesin ini berjalan dengan people power, tanpa instruksi dari tim pemenangan. Ini yang bikin kita optimis menang," tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabruri percaya, elektabilitas Syaikhu-Ilham nantinya bisa melejit seiring berjalannya tahapan Pilkada 2024 secara resmi.
Baca SelengkapnyaMeski sempat ada polemik saat Anies tidak maju, namun Aher mengklaim pemilih Anies sudah balik ke PKS.
Baca Selengkapnyaasco menyebut, jika ada kecurangan dibuktikan di Bawaslu.
Baca SelengkapnyaSyaikhu mengatakan, dulu orang sering menyebut City on The Hill atau Kota di Atas Bukit untuk merujuk Kota Depok.
Baca SelengkapnyaAher yakin dalam waktu beberapa pekan ke depan, elektabilitas Syaikhu dan Ilham Habibie akan naik.
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan, PDIP sudah berusaha maksimal agar Andika-Hendi mendapat hasil positif di Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaDi Dapil 2 Jabar, banyak Caleg yang memiliki latar belakang beragam, salah satunya publik figur.
Baca SelengkapnyaKetua Timnas Pemenangan AMIN, Muhammad Syaugi Alaydrus percaya dengan kekuatan PKB bisa membantu pemenangan AMIN di Jateng.
Baca SelengkapnyaPKB tidak yakin Ganjar Pranowo bisa menembus suara di Jawa Timur dengan menggandeng Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bereaksi keras atas kekalahan partainya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2019, PDIP meraup 5,77 juta suara atau 29,71 persen, sementara PKB di urutan kedua dengan 2,73 juta suara atau 14,04 persen.
Baca Selengkapnya