Mereka yang terdepak dari kepengurusan PDIP
Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait dan Effendi Simbolon terpental dari kepengurusan DPP periode 2015-2020. Padahal, di kepengurusan sebelumnya mereka menjabat sebagai posisi strategis di partai banteng.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai itu sebagai sesuatu yang wajar dalam dinamika partai politik. Dirinya menganggap partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri ini sedang mengalami massa regenerasi.
"Wajar saja ada regenerasi di PDIP, sehingga tidak lagi orang lama yang selalu dipertahankan. Menurut saya ini proses perjalanan PDIP untuk ke depannya," ujar Emrus saat dihubungi, Sabtu (11/4).
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
Menurutnya, regenerasi di tubuh PDIP juga membuat tokoh senior Pramono Anung tak memperoleh tempat. Namun, dia beranggapan Maruarar Sirait dan Pramono Anung dipersiapkan menjadi menteri ke depan.
"Karena banyak menteri-menteri sekarang banyak yang tidak produktif. Tidak baik dan tidak jalan menteri-menteri sekarang, kalau udah masalah ini yang salah bukan Pak Jokowi, tapi mereka karena kurang koordinatif," ujarnya.
Lanjut dia, kedua orang itu cepat atau lambat bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi. Mereka diharapkan dapat menggantikan menteri yang kapasitas dan kinerjanya dinilai buruk.
"Secara pribadi menurut saya, Ara dan Pram memiliki potensi untuk dipersiapkan menjadi menteri yang akan datang, karena mereka luar biasa dalam rangka kompetensinya. Seseorang itu punya konsep suatu pemikiran yg luas apabila dia mampu mengatasi masalah atau memberikan masukan terhadap masalah yang ada, dan menurut saya Ara dan Pram luar biasa dalam hal itu. Jadi masuk kembalinya mereka dalam DPP PDIP itu hal yang baik, mungkin mereka nantinya juga bisa menjadi kabinet Jokowi yang akan datang," ucapnya.
Dia juga menilai masa depan Effendi Simbolon tak bakal secemerlang kedua koleganya. Persoalannya, Effendi Simbolon adalah pribadi yang sulit diatur.
"Saya tidak terlalu paham dengan Effendi, dirinya tipikal krasak-krusuk, tidak teratur dan tidak sistematis. Beda dengan Ara yang pemikirannya tajam dan terstruktur," tutupnya.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan kader ini mengikuti langkah politik yang diambil Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan PDIP tetap berdiri kokoh, meski ditinggalkan kadernya.
Baca SelengkapnyaSaid diketahui sudah lima kali terpilih menjadi Anggota DPR RI sejak 2004. Said menyebut dia kembali maju pada Pileg 2024 lalu karena perintah partai.
Baca SelengkapnyaLangkah ratusan kader PDIP tersebut menyusul Maruarar Sirait yang telah pamit lebih awal.
Baca SelengkapnyaHasto memastikan tidak akan mempengaruhi soliditas partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Baca SelengkapnyaRamai Kader PDIP di Majalengka Mundur Ikuti Jejak Maruarar, Organisasi Sayap Tegaskan Tetap Setia
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menegaskan, kadernya yang bernama Gibran Rakabuming Raka sudah bukan kadernya.
Baca SelengkapnyaSalah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Baca SelengkapnyaBudiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKomaruddin mengatakan mahkamah partai tidak hanya memecat Tia Rahmania, tetapi juga Rahmad Handoyo.
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP
Baca SelengkapnyaPDIP tidak pernah memaksa siapapun untuk tetap berada atau memilih keluar.
Baca Selengkapnya