Merencanakan Koalisi Besar Melawan Calon Petahana di Pilkada Jember
Merdeka.com - Peta politik di Jember perlahan mulai terlihat jelang Pilkada Jember. Muncul wacana koalisi besar dari seluruh partai yang memiliki kursi di DPRD Jember. Total, terdapat 11 partai yang berbagi 50 kursi di DPRD Jember.
Ini terjadi hanya beberapa hari setelah petahana Bupati Jember Faida menyerahkan syarat dukungan kandidat perseorangan ke KPU Jember. Kemunculan wacana koalisi besar itu terlihat dari pertemuan 11 pimpinan partai di Jember, pada awal pekan ini.
Tak sekedar berkumpul, mereka juga datang bersama-sama ke dua titik. Yakni DPRD dan KPU Jember. Sejumlah 11 partai tersebut terdiri dari PKB, NasDem, PDIP, Gerindra, PKS, PPP, PAN, Demokrat, Golkar, Perindo dan Partai Berkarya. PKB dan NasDem, sama-sama memiliki kursi terbesar di DPRD Jember, yakni 8 kursi.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Kapan pelaksanaan pilkada serentak di Jawa Timur? Tak terasa beberapa hari lagi, tepatnya Rabu 27 November 2024 masyarakat Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepada daerah serentak di seluruh daerah.
-
Kapan Pilkada Serentak pertama? Pilkada Serentak pertama kali dalam cakupan nasional di Indonesia dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015.
-
Apa yang terjadi dengan Pendaftaran calon kepala daerah? Pendaftaran calon kepala daerah telah resmi ditutup. Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kapan Pilkada dilakukan? Pilkada merupakan proses demokratis yang dilakukan secara periodik oleh masyarakat untuk memilih kepala daerah, seperti gubernur, bupati, atau walikota.
-
Bagaimana proses Pilkada Serentak 2024? Berikut adalah jadwal Pilkada Serentak 2024 dan tahapannya: Jadwal Pilkada Serentak 2024 Sebagaimana terlampir dalam PKPU Nomor 2 Tahun 2024, jadwal Pilkada 2024 adalah sebagai berikut: Perencanaan Program dan Anggaran: Jumat, 26 Januari 2024 Penyusunan Peraturan Penyelenggaraan Pemilihan: Senin, 18 November 2024 Perencanaan Penyelenggaraan yang Meliputi Penetapan Tata Cara dan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pemilihan: Senin, 18 November 2024
"Kita sepakat untuk menghilangkan ego masing-masing, demi menghasilkan calon terbaik bagi rakyat Jember dalam Pilkada 2020 ini. Kita mulai dari menyamakan visi dan misi seluruh partai," ujar Ayub Junaidi, Sekretaris DPC PKB Jember, usai berkunjung ke kantor DPRD Jember pada Senin (02/03) kemarin.
Kedatangan pimpinan 11 partai ini juga sebagai bentuk dukungan kepada DPRD Jember, yang saat ini sedang menggulirkan Hak Angket atau penyelidikan terhadap sejumlah proyek pengadaan barang dan jasa di Pemkab Jember, yang ditengarai mengandung kecurangan.
"Kami ke DPRD Jember ini meminta agar kerja Panitia Angket dituntaskan. Jika memang sudah cukup bukti, segera digelar Rapat Paripurna DPRD untuk proses selanjutnya," ujar Ketua DPC PPP Jember, HM Madini Farouq.
Selain meminta penuntasan penyelidikan dalam pengadaan barang dan jasa, para pimpinan partai juga meminta agar DPRD Jember meningkatkan pengawasan dalam pelaksanaan Pilkada 2020. "Kami mendesak ada pansus Pilkada. Kita juga ke KPU, karena kita tidak ingin ada manipulasi dukungan rakyat," lanjut pria yang akrab disapa Gus Mamak ini.
Para pimpinan 11 partai tersebut khawatir, syarat dukungan kandidat perseorangan yang diserahkan oleh kandidat petahana Bupati Faida, diperoleh dengan cara yang curang.
"Karena itu, beberapa hari lagi, kita juga akan ke Bawaslu, untuk mendorong Pilkada yang jujur dan adil. Tidak memanipulasi suara rakyat," jelas Mamak.
Wacana pembentukan koalisi seluruh partai di Jember ini, menurut PKS tidak hanya didasari oleh kekuasaan semata. Ketua DPD PKS Jember, Ahmad Rusdan mengatakan gagasan wacana koalisi besar ini juga didasari oleh kinerja Faida yang dinilai cukup kontroversial.
"Di antaranya, sebagaimana kita tahu, Jember saat ini menjadi salah satu daerah di Indonesia yang sampai saat ini, belum memiliki APBD," tutur Rusdan.
Berdasarkan catatan merdeka.com, hingga saat ini, Jember menjadi satu-satunya daerah di Indonesia, yang belum memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Pembahasan RAPBD Jember 2020, terlambat dan macet hingga saat ini. Buntut dari kasus ini, beberapa kali Gubernur Jawa Timur maupun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berupaya memfasilitasi komunikasi DPRD-Pemkab Jember. Namun hingga hari ini, belum ada hasil yang terlihat.
Ketua DPC PAN Jember Lilik Niamah berharap, calon yang diusung dalam koalisi bersama ini, nantinya bisa memiliki komunikasi yang baik dengan parlemen. Sehingga program pembangunan bisa berjalan lebih lancar di Jember.
"Karena kandidat Independen yang sekarang ini dulunya maju dari kami. Tapi setelah besar (terpilih menang), justru tidak menghargai kelembagaan DPRD," ucap Lilik.
Bupati Jember, dr Faida, sebelumnya memenangkan Pilkada Jember atas dukungan koalisi PDIP, NasDem, PAN dan Hanura. Dalam Pemilu 2019, Hanura gagal lolos ke DPRD Jember.
Saat ini, Faida maju dari jalur perseorangan (independen) dengan menggandeng pengusaha muda, Dwi Arya Nugraha Oktavianto (36). Proses verifikasi faktual atas syarat dukungan pasangan independen ini masih berlangsung di KPU Jember.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faida datang sekitar pukul 23:48, atau sebelas menit jelang ditutupnya pendaftaran calon peserta Pilkada.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan rekomendasi untuk petahana bupati dan wabup, Jember Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman.
Baca SelengkapnyaKetujuh partai non-parlemen itu pun menamakan diri dalam "Koalisi Jatim Menang".
Baca SelengkapnyaDPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGus Fawait punya sejumlah modal sehingga berani menantang calon petahana
Baca SelengkapnyaTotal ada 144 nama yang masuk dalam struktur tim sukses pasangan cabup-cawabup Muhammad Fawait dan Djoko Susanto.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca Selengkapnyapartainya akan berkoalisi dengan PKS di Pilgub Jatim 2024.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaTujuh dari delapan partai pemilik kursi di DPRD Jember hasil Pemilu 2024, yang merupakan anggota KIM Plus, memilih mengusung Muhammad Fawait-Djoko Susanto.
Baca SelengkapnyaPKB membentuk tim petunjuk teknis penjaringan calon kepala daerah di Sulsel.
Baca SelengkapnyaPKB akan bekomunikasi dengan PDIP membahas calon kuat yang akan menjadi jagoan mereka.
Baca Selengkapnya