Meski dimarahi Prabowo, Waketum Gerindra ogah minta maaf pada AHY
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tidak akan meminta maaf atas kritik kerasnya kepada Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dia punya alasan sendiri. Menurutnya, kritik yang disampaikan bertujuan baik agar AHY menjadi pribadi yang lebih kuat.
"Saya tidak mau minta maaflah. Enggaklah. Ngapain? Wong tujuan saya bener kok supaya AHY jadi kuat. Kan yang ngomong bukan saya saja. Banyak yang ngomong AHY seperti itu. Nah AHY harus buktikan," kata Arief saat dihubungi, Senin (23/7).
Arief meluruskan, kritik kepada AHY lebih mengarah pada kriteria pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Menurutnya, tidak cocok jika Prabowo Subianto berlatarbelakang militer berdampingan dengan cawapres dari militer pula.
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
-
Apa harapan AHY untuk Polri? Pada kesempatan itu AHY memberikan harapan dan doa kepada Polri agar bisa melayani masyarakat dengan lebih baik lagi.'Usai rapat di Istana, saya langsung menghadiri acara peringatan Hari Bhayangkara ke-78, di Monas, Jakarta.Semoga Polri semakin maju dan profesional di tengah tantangan zaman yang tidak ringan, dan menjadi pelindung serta pengayom masyarakat Indonesia.Ke depan, kita semua berharap Polri semakin adaptif dengan perkembangan teknologi dan menghadirkan keadilan untuk semua,' tulis unggahan AHY.
-
Siapa yang setuju dengan AHY? Menteri ATR/BPN ini mengaku sudah berbicara dengan capres Prabowo Subianto yang memiliki kekhawatiran yang sama. Menurutnya, jika kemiskinan dipertahankan, maka jual beli suara semakin merajalela. 'Kalau kemiskinan dipertahankan, politik vote buying akan merajalela. Jadi ini perlu jadi atensi kita bersama, dan saya telah berbicara intens dengan Pak Prabowo Subianto yang setuju beliau sangat setuju karena beliau juga merasakan hal yang sama dan Gerindra mengalami nasib yang tidak jauh berbeda. Artinya di luar ekspektasi yang telah ditargetkan sebelumnya,' pungkasnya.
-
Siapa yang menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Maju tidak khawatir dengan wacana duet Sandiaga-AHY? Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menjelaskan, Koalisi Indonesia Maju yang partainya bangun dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, serta PKB dan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tidak khawatir dengan poros tersebut.
Konteks kedua, kata Arief, AHY masih minim pengalaman di bidang politik. Sehingga dia menyimpulkan AHY belum pantas mendampingi Prabowo sebagai cawapres.
"Saya bilang, sangat tidak mungkin kalau militer sama militer. Kedua, AHY itu kan belum punya pengalaman, masih boncel dalam politik," ujarnya.
Oleh karena itu, Arief berpandangan jika AHY ingin menjadi pemimpin maka harus ditempa dan dikuatkan melalui kritik dan hinaan. Namun, dia mengakui AHY memiliki potensi besar dan memenuhi kriteria menjadi pemimpin Indonesia.
"Sekolahnya tinggi, lulusan AKABRI. Tapi kan politik enggak bisa gitu. AHY ini harus ditempa, dikritik harus kuat. Jangan ujuk-ujuk lapor baru dihina gitu. Untung yang menghina saya, kalau yang menghina rakyat kecil gimana? Kan kita mau mencari pemimpin besar," tegasnya.
Arief tak mau memberikan penilaian soal kecocokan Prabowo dengan AHY. Cocok tidaknya opsi Prabowo-AHY tergantung penilaian partai-partai koalisi.
"Maka itu ini waktu masih lama lah sblm Jokowi diganti. Nah saya mau AHY ini jadi orang yang kuat, jadi pemimpin yang besar. Menjadi benar-benar pemimpin, bukan pemimpin kutu buku. Menjadi the real pemimpin yang lahir dr masyarakat," ungkapnya.
Sebenarnya AHY pantas dipasangkan dengan mantan Danjen Kopassus. Tapi, kata dia, AHY harus diuji terlebih dahulu sebelum memimpin Indonesia. Contohnya saja Jokowi ketika dikritik keras sebelum menjadi Presiden.
"Makanya harus disiapkan jadi pemimpin yang kuat dan mumpuni. Biarkan masyarakat yang menilai siapa AHY. Enggak bisa jadi pemimpin besar kalau kayak gini," ucapnya.
"Contohnya dulu Jokowi dihina kan sama JK. Nah jadi presiden. Ini AHY saya hina nanti jadi presiden kayak dulu Jokowi jadi presiden saya hina," sambung Arief.
Untuk diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengkritik keras Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), karena belum pantas mendampingi Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, dalam pertarungan di Pilpres 2019. Arief menilai, AHY dipandang belum punya pengalaman di pemerintahan dan disebut hanya tentara biasa.
Hal ini ternyata disikapi serius oleh Prabowo. Dia pun menegur Arief, atas pernyataannya akan sosok AHY. Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, Prabowo marah terhadap Arief, karena dianggap menghina putra Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono membenarkan hal tersebut. Bahkan sudah ada surat teguran dari Prabowo untuk Arief.
"Benar, (suratnya) tadi pagi. Selain surat, juga dibuat copy elektroniknya untuk dikirim kepada Mas Arief Poyuono," ungkap Sugiono.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kata maaf dijadikan obat yang murah untuk pengingkaran atas sebuah komitmen," kata AHY.
Baca SelengkapnyaAHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca SelengkapnyaAHY Bela Prabowo Tak Salaman dengan Anies Baswedan Usai Debat
Baca SelengkapnyaMeski begitu, AHY menegaskan tidak akan melupakan kejadian menyakitkan ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membongkar alasannya mendukung pasangan Prabowo dan Gibran pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono memaafkan pihak melalukan tindakan jahat pada dirinya dan Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara terkait cawapres dari Capres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAHY dan seluruh kadernya tidak akan melupakan apa yang dilakukan oleh Moeldoko.
Baca SelengkapnyaMenurut AHY, pertempuran politik menyisakan orang kecewa dan marah
Baca SelengkapnyaSetiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, Partai Demokrat akan mengambil peran di eksekutif hingga legislatif.
Baca SelengkapnyaAHY mengatakan Partai Demokrat bertekad untuk menyukseskan pemerintahan di masa mendatang.
Baca Selengkapnya