Meski diusung Gerindra, Sekda Saefullah ngaku tak niat maju pilgub
Merdeka.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, masih dua tahun lagi. Namun, Partai Gerindra mulai menjaring nama-nama yang bakal diusung di Pilgub 2017 mendatang, salah satunya Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah.
Meski dikabarkan akan diusung partai berlogo burung Garuda itu, tapi Saefullah mengaku tidak berniat untuk maju melawan calon incumbent, Basuki Tjahaja Purnama ataupun menjadi wakil gubernur.
"Saya sudah menyampaikan ke Pak Gubernur, kalau saya sampai sekarang tidak berniat untuk maju di pilkada, baik wagub apalagi gubernur," kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Pilkada memilih apa saja? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.Dalam hal ini, hak suara masyarakat digunakan untuk memilih Gubernur, wakil gubernur, Bupati, wakil bupati, Wali kota, dan wakil wali kota.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Apa yang dipilih di Pilkada? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah proses demokratis yang dilaksanakan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Disinggung soal rencana partai besutan Prabowo Subianto yang melirik dirinya untuk melawan Ahok, Saefullah mengatakan lebih memilih kerja ketimbang memikirkan persiapan Pilgub 2017.
"Itu kan haknya Gerindra sebagai partai politik ya silakan saja. Saya tiap hari di sini enggak ke mana-mana," tandasnya.
Untuk menjadi gubernur DKI, lanjut Saefullah, ada dua syarat yang harus dipenuhi. Pertama, bisa maju dengan diusung melalui partai politik. Kedua, maju melalui jalur independen namun diharuskan mengumpulkan kurang lebih 532 ribu KTP.
"Yang pertama harus punya partai, saya enggak punya partai. Yang kedua, kalau independen harus ngumpulin KTP, saya enggak ngumpulin KTP," tegas pejabat eselon I DKI ini.
Seperti diketahui, nama Saefullah masuk dalam bakal calon gubernur yang akan diusung Partai Gerindra. Selain Saefullah, ada tujuh nama lain, di antaranya Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Ketua Komisi D DPRD DKI Muhammad Sanusi, mantan Pangdam Jaya Mayjen (Purn) Sjafrie Syamsoedin, anggota Dewan Pembina Gerindra Sandiaga S Uno.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra menyiapkan opsi nama Kaesang jika Ridwan Kamil batal maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamanya masuk kandidat dari Partai Golkar bersama Bambang Wuryanto
Baca SelengkapnyaKhoirudin bilang ia bakal fokus di DPRD DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaKIM akan kompak dalam pengusungan paslon untuk Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaSejumlah nama mulai ramai bermunculan dan digadang-gadang maju di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku siap jika ditugaskan maju pada Pilgub Jabar
Baca SelengkapnyaKaesang menyebut kabar istrinya mencalonkan diri sebagai Bupati Sleman hanya rumor.
Baca Selengkapnya"Jadi gubernur nanti musuh saya makin banyak. Kalau Ahok lebih galak saya 1.000 kali lebih galak dari Ahok," kata Sahroni
Baca SelengkapnyaAnies mengklaim pada tahun 2018 pernah ditawarkan menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo. Tetapi Anies menolak karena komit menjadi gubernur.
Baca SelengkapnyaKesaksian Pj Wali Kota Bekasi Bantah Dapat Arahan Pemerintah Pusat Menangkan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas rendah karena selama bertugas sebagai Sekretaris Kabinet jarang sekali muncul di hadapan media.
Baca Selengkapnya