Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Militansi kader partai diragukan jika PDIP usung Ahok jadi Cagub DKI

Militansi kader partai diragukan jika PDIP usung Ahok jadi Cagub DKI Basuki Tjahaja Purnama. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Sikap PDIP yang belum menentukan calon gubernur DKI dalam pilkada DKI mendatang menimbulkan banyak spekulasi dan perhitungan politik bagi partai-partai lain. Di kalangan internalpun menguat nama Ahok-Djarot yang akan dideklarasikan dalam waktu dekat.

"Enggak ada itu. Percayalah, PDIP pilih cagub yang bisa membuat kader dan akar rumput jadi militan dan mau bangun pagi-pagi ke TPS. Dan bukan militansi teman-temanan. Pemilih mayoritas etnis Jawa dan Sunda, rasionalnya cagub harus orang Jawa atau Sunda kalau PDIP ingin menang," ujar Direktur Eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti, Fahmi Habsy seperti dilansir dari Antara, (18/8).

Ia mengaku mendapat info dari elit salah satu petinggi partai pendukung Ahok, jika PDIP berani mengusung kader partai sendiri maka salah satu partai yang mendukung Ahok ini akan berbalik membelot mendukung cagub PDIP. Ahok akan ditinggal salah satu partai pendukungnya sehingga menyebabkan tidak bisa mencalonkan diri.

"Otomatis Ahok tidak bisa maju cagub, karena tidak cukup kursi," ujar politisi PDIP yang pernah beradu puisi dengan Fadli Zon dalam masa Pilpres 2014 itu.

Ketika ditanyakan bagaimana bila PDIP memilih Ahok sebagai cagub untuk dipasangkan Djarot, fungsionaris Badiklat DPP PDIP ini mengatakan itu sebuah tragedi. Ketika PDIP sedang membangun loyalitas, pendidikan politik dan sekolah kader yang disiapkan menelurkan pemimpin-pemimpin daerah, kemudian malah mengusung calon gubernur Ahok.

Fahmi mengaku, belum masuk akal jika partai militan dan ideologis PDIP kemudian menempatkan kehormatan dan posisi tawar politik tinggi hanya mengusung kader untuk menjadi cawagub. Kemudian malah mengusung Ahok sebagai calon gubernur yang diketahui rekam jejaknya terbiasa melakukan avonturisme politik dengan berpindah-pindah partai.

"Kalau memang sudah kepepet dan ketika menengok di belakang PDIP hanya tembok, ya apa boleh buat Ahok dijadikan cawagub. Bisa Djarot-Ahok, Risma-Ahok, atau siapapun kader PDIP dengan cawagub Ahok," pungkasnya.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP