Mirwan Amir: Saya tak butuh Marzuki

Merdeka.com - Menjelang kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat, sejumlah nama muncul menjadi calon ketua umum. Teranyar adalah, permintaan dari DPD-DPD agar Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi ketua umum.

Politikus Demokrat Mirwan Amir mendukung penuh langkah SBY jika memang benar-benar akan maju sebagai ketua umum. Namun demikian, dirinya tidak yakin sepenuhnya jika SBY memang benar-benar mau menjadi ketua umum sambil mengemban tugas sebagai presiden.

"Kan ini masih keinginan dari pada sejumlah DPD setelah ada pertemuan di Cikeas empat hari lalu. Semua bisa terjadi pada saat kongres nanti. Kita belum tahu kesediaan SBY untuk jadi Ketum," kata Mirwan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/3).

Dia menilai, apabila memang nantinya

4 Politikus Demokrat tolak SBY jadi ketum

Pohan: SBY pilihan terakhir sebagai ketum Demokrat

Marzuki kumpulkan pengurus DPC sebelum KLB, SBY marah besar

Sutan: SBY tegur Marzuki agar di KLB tak muncul faksi-faksi

Marzuki Alie mengaku tak terima SMS teguran dari SBY

Dukung SBY nyalon ketum, Saan Mustopa usul ada ketua harian SBY dinobatkan sebagai ketua umum, sudah sepantasnya jabatan Sekretaris Jendral (Sekjen) yang saat ini dijabat oleh putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) harus ditinggalkan.

"Saya rasa, harus dan tidak elok juga kalau Ketum Pak SBY, dan Sekjen anaknya sendiri, bisa jadi ada perubahan (di KLB)," imbuhnya.

Mirwan menegaskan, meski SBY maju di KLB dirinya tetap keukeuh akan mendukung Saan Mustopa untuk duduk di kursi Demokrat satu. "Tetap maju, makanya lihat pada saat kongres nanti," tegas dia.

Ketika ditanya, bagaimana dengan kandidat lainnya seperti Marzuki Alie? Dengan nada ketus Mirwan pun menjawab bahwa dirinya tak butuh sosok seperti Marzuki Alie.

"Saya tak butuh Marzuki," tandasnya.