Mobil ketua Panwaslu Rote Ndao dibakar, diduga terkait Pilkada
Merdeka.com - Mobil pribadi merek Avanza milik Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Tarsis Toumeluk, Jumat (8/7) dini hari tadi hangus terbakar. Mobil itu dibakar usai pleno rekapitulasi hasil pemungutan suara, pemilihan bupati dan wakil bupati setempat.
Kejadian ini diduga dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal dan keterkaitan dengan pemilihan bupati dan wakil bupati, yang saat ini masih berjalan atau belum diumumkan pasangan calon pemenang pilkada.
Menurut ketua Panwaslu Rote Ndao, Tarsis Toumeluk, saat kejadian rumahnya tidak dihuni oleh keluarga, atau dalam keadaan kosong. Bahkan dirinya tidur di kantor, karena masih banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Dirinya pun mengaku dalam beberapa hari terakhir ini sering mendapat teror.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Siapa yang terlibat dalam skenario tunda pemilu? Putusan ini menimbulkan dugaan bahwa ada rencana dari sekelompok tertentu untuk mengatur penundaan pemilu tersebut.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang mengawasi Pilkada? Diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Provinsi dan Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten/Kota.
"Memang ancaman sudah beberapa kali ini saya sudah mengalami ancaman-ancaman ini tapi, tidak langsung ke saya didengar oleh orang-orang tapi pada waktu demo di kabupaten, panwas itu sudah ada ancam-ancaman, katanya kalau ketemu ketua Panwas kami bakar di jalan. Itu memang saya dengar, karena mereka teriak-teriak di jalan. Terus ada yang datang intimidasi anak saya, katanya ini mobilnya ketua panwas, anak saya bilang ini mobil polisi, trus bilang sama dia hati hati e katanya," ujar Tarsis meniru kalimat-kalimat ancaman itu, Jumat (6/7).
Bawaslu NTT meminta pihak kepolisian agar segera mengusut hal ini, sehingga oknum di balik kejadian ini bisa terungkap. Lantaran menurut juru bicara Bawaslu NTT, selain di Rote Ndao, di Kabupaten Sumba Barat Daya, rumah ketua panwaslu juga dirusak oleh sekelompok orang tak dikenal.
"Kami menduga peristiwa ini terkait dengan proses pemilihan yang ada di Kabupaten Rote Ndao, karena sebelum kejadian ada beberapa oknum yang sempat mengintai rumah ketua panwas dan juga melakukan intimidasi secara langsung kepada ketua panwas. Kami berharap aparat kepolisian di Rote Ndao bisa bergerak cepat, untuk menangani kasus ini karena sesungguhnya proses pilkada di Rote Ndao sendiri belum selesai, yang baru selesai itu tahapan rekapitulasi hasil bahkan penetapan hasil sendiri belum dilakukan karena belum waktunya.
Selain di Rote Ndao, kejadian yang sama juga terjadi di kabupaten Sumba Barat Daya di mana rumah ketua panwaslu diserang dini hari tadi juga, kaca kaca rumahnya dipecahkan semua beberapa bagian rumahnya juga rusak, kami berharap kedua kasus ini segera ditangani secara cepat, agar kami penyelenggara pemilu bisa kerja mengawasi proses pilkada lebih leluasa dan aman," ungkap Jemris.
Pihak Kepolisian Resor Rote Ndao telah melakukan sterilisasi lokasi kejadian, dengan memasang garis polisi. Beberapa orang saksi juga sudah dimintai keterangan guna mengusut tuntas kasus ini.
"Untuk para penyerang sendiri sudah dilakukan atau dibentuk tim jadi dari Kapolres Rote Ndao sendiri pak Muri sudah membentuk tim untuk melakukan penyerangan, kemudian sudah melakukan olah TKP, juga untuk lokasi kita sudah tutup steril dan mudah mudahan kita secepatnya mengungkap siapa pelaku pembakaran ini. Untuk rumah secara melekat tentunya tidak dijaga aparat, karena yang bersangkutan tidak berada disitu, tapi untuk yang bersangkutan sendiri ketika keliling, ketika kemana-mana tentunya kita dampingi dari pihak petugas, dari Polres Rote akan melekat," jelas Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jules Abraham Abas.
Untuk diketahui, pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Rote Ndao diikuti oleh empat pasangan calon. Yang sementara memimpin perolehan suara yakni paket Lentera atau pasangan Paulina Haning Bullu - Stefanus Saek.
Sementara di Kabupaten Sumba Barat Daya, diikuti oleh tiga pasangan calon yang hari ini sedang melakukan rekapitulasi perolehan pemungutan suara di tingkat KPUD setempat.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi akan melakukan scientific crime investigation untuk menyelidiki penyebab mobil terbakar
Baca SelengkapnyaSepekan terakhir, kobaran api terjadi di sejumlah titik di Papua. Mulai dari bangunan kantor pemda hingga area komplek DPR Papua.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaPelaku mengendarai motor kemudian melemparkan sebuah benda yang bisa meledak.
Baca SelengkapnyaKKB pimpinan Undius Kogoya menembak dan membakar sopir bersama kendaraannya di Paniai, Papua Tengah, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT.
Baca SelengkapnyaPelaku berharap dengan mobil korban dibakar berkas C hasil dikumpulkan tim sukses ikut terbakar.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaSatgas Damai Cartenz buru OPM yang membakar mobil dan membunuh sopirnya di Paniai
Baca SelengkapnyaSeluruh kotak suara yang berada di atas perahu dibongkar warga hingga berhamburan.
Baca SelengkapnyaKeterangan warga, saat kejadian pelaku ada di lokasi. Namun warga tidak mengira karena saat itu warga sedang memadamkan api.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok diteror aksi pembakaran misterius. Pelakunya pemuda tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaWarga tidak terima sehingga melempar kaca belakang mobil tim resmob menggunakan batu
Baca Selengkapnya