Moeldoko foto bareng pemilik Asia Sentinel, Demokrat pertanyakan keterlibatan Istana
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mempertanyakan kemungkinan adanya keterlibatan pihak Istana dalam pemberitaan soal konspirasi pada kasus Bank Century yang menyeret nama Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam artikelnya, media Asia Sentinel menyebut SBY bersama 30 pejabat lain melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.
Hal itu ditunjukkan Rachland dengan mengunggah sebuah foto yang menampilkan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko bersama bersama Co-Founder media asing Hong Kong, Asia Sentinel, Lin Neumann. Foto itu diunggah lewat akun media sosial twitternya, @RachlandNashidik hari ini.
Dia mendeskripsikan, Lin Neumann adalah pria berkacamata yang berdiri di barisan ketiga. Sementara di foto itu, Moeldoko tampak duduk di barisan depan bersama 3 orang.
-
Siapa yang duduk di samping Jokowi? Makan bersama satu meja, Jokowi duduk berdampingan dengan Raffi.
-
Siapa yang dituduh sebagai orang ketiga? Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk menyalahkan Salshabilla Adriani, seorang artis muda lainnya, yang disebut-sebut sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang melihat Prabowo gemoy? 'Karena banyak orang yang mencintai Pak Prabowo, misalnya dikatakan dengan gimik-gimik gemoy dan lain-lain ya memang begitulah,' kata Habiburokhman.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang menjenguk Prabowo Subianto? Ada tamu istimewa yang lantas memberi perhatian kepada sang jenderal Kopassus. Ada Presiden Jokowi hingga belum lama ini Titiek Soeharto.
"Lin Neumann -- berkacamata, ketiga di belakang -- adalah Co-Founder Asia Sentinel, Blog berbasis di Hongkong yang menyebar kabar bohong tentang SBY dan Partai Demokrat. Di foto ini Tuan Neumann berfoto dengan @GeneralMoeldoko," tulis Rachland, Selasa (18/9).
Twitter Rachland Nashidik ©Twitter Rachland Nashidik
Atas bukti foto ini, Rachland mempertanyakan kebenaran soal keterlibatan Istana dalam artikel yang menuding SBY melakukan pencucian uang senilai USD 12 miliar selama 10 tahun menjabat orang nomor satu di RI.
"Apakah Istana terlibat dalam fitnah pada SBY?," tandasnya.
Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan menegaskan, tudingan artikel yang ditulis oleh John Berthelsen merupakan fitnah. Oleh sebab itu, Demokrat akan menggugat media dan si penulisnya.
"Karena berita ini penuh kebohongan dan fitnah, maka kami akan mengajukan gugatan terhadap Asia Sentinel dan penulisnya John Berthelsen," kata Hinca dalam keterangan tertulis, Jumat (14/9).
Berikut sikap kami Partai Demokrat terkait pemberitaan di Asia Sentinel yang menyatakan Presiden SBY melakukan pencucian uang sebesar USD 12 Billion dalam bail-out Bank Century:
1. Artikel Asia Sentinel yang ditulis John Berthelsen tersebut sepenuhnya tidak benar dan fitnah yang dibangun dari opini pribadinya. Sumber beritanya diambil dari materi gugatan persidangan di Mauritius antara Weston Capital vs LPS yang sama sekali tidak menyebut SBY dan Partai Demokrat. Jika isi gugatan Weston Capital itu benar dan niatnya bukan untuk mencemarkan nama baik SBY, maka kami persilahkan gugatan ini di ajukan di Indonesia. Dan kami siap menghadapinya. Karena kami yakin sepenuhnya tuduhan itu tidak benar dengan menuduh "Century Bank SBY" dan "SBY mencuci uang US$ 12 Billion".
John Berthelsen sendiri sudah pernah menulis soal isi gugatan antara Weston dengan LPS ini pada November 2017 dan didalamnya sama sekali tidak menyebut nama SBY dan Partai Demokrat https://www.asiasentinel.com/politics/mauritius-lawsuit-accuse-indonesia-officials-laundering/
2. Terkait Bank Century ini sendiri, secara terang benderang telah kita ketahui bersama : hasil Audit BPKnya telah ada, hasil Pansus di DPR juga ada dan bahkan KPK juga telah melakukan penyidikan. Dan dalam keseluruhan dokumen-dokumen yang dihasilkan disetiap proses berbagai lembaga tersebut sama sekali tidak ditemukan ada satupun fakta adanya aliran dana ke Partai Demokrat serta SBY mencuci uang sebesar US$ 12 Billion sebagaimana yang ditulis John Berthelsen dalam laporannya 11 September 2018 lalu https://www.asiasentinel.com/politics/indonesia-sby-government-criminal-conspiracy/
3. Karena berita ini penuh kebohongan dan fitnah, maka kami akan mengajukan GUGATAN terhadap Asia Sentinel dan penulisnya John Berthelsen. Dan bagi pihak-pihak di Indonesia yang juga ikut "menggoreng" dan menyebarluaskan berita yang tidak benar dan penuh fitnah ini akan kami ambil tindakan hukum yang sama.
Dr. Hinca IP Pandjaitan XIIISekjen Partai Demokrat
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam undangan makan siang, posisi duduk Jokowi berhadapan dengan Anies.
Baca SelengkapnyaBacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan duduk berseberangan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo, Ganjar dan Anies hadir duduk satu meja bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo terlihat duduk sejajar dengan Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin, dan jajaran Menteri Koordinator.
Baca SelengkapnyaPara tokoh penting di Indonesia itu duduk lesehan. Momennya pun mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaMenpora awalnya terlihat asyik sendiri melalui gerak-geriknya.
Baca SelengkapnyaStafsus Presiden, Diaz Hendropriyono komentari momen kebersamaan ayahnya bersama jenderal-jenderal TNI.
Baca Selengkapnya