Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Moeldoko Ibaratkan Perbedaan Kader PBB Dukung Capres Seperti Patung Liberty

Moeldoko Ibaratkan Perbedaan Kader PBB Dukung Capres Seperti Patung Liberty Moeldoko. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika

Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyinggung perbedaan sikap politik di Partai Bulan Bintang (PBB).

Moeldoko menyampaikan di hadapan peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PBB di Mecure Convention Center, Ancol Jakarta, Minggu (27/1/2019). Moeldoko hadir mewakili Presiden Joko Widodo.

Moeldoko mengatakan, perbedaan hal yang wajar. Namun, tetap memegang erat konstitusi. Ia pun mengibaratkan perbedaan politik itu seperti patung Liberty.

"Tadi saya tertarik bahwa demokrasi menjunjung tinggi perbedaan dan kebebasan. Mari kita lihat patung Liberty di Amerika. Dia Wujudkan kebebasan dia, dia angkat api kebebasan tinggi-tinggi. Tapi di tangan kanan peluk erat-erat konstitusi," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, tidak mempersoalkan apabila ada kadernya berbeda pilihan dalam mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 17 April mendatang. Menurut Yusril, PBB memutuskan mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"PBB putuskan memberikan dukungan politik ke pasangan Joko Widodo ( Jokowi)-Ma'ruf Amin. Tapi kalau ada beda pilihan dan dukungan tidak dipermasalahkan oleh PBB," kata Yusril, sebelum menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Mecure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/1).

Yusril menegaskan terkait 80 calon anggota legislatif Partai Bulan Bintang (PBB) yang mendeklarasikan diri mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto- Sandiaga Uno di Pilpres 2019 merupakan pilihan pribadi.

"Jadi tidak ada istilahnya Gerakan Nasional Caleg PBB Poros Makkah atau lain-lainnya. Karena yang mengangkat orang menjadi caleg itu adalah partai. Bukan yang lain. Jadi keputusan udah diambil diharapkan semua taat pada putusan. Tapi kami tetap mentolerir beda pendapat di partai," jelas dia.

Yusril menuturkan tidak akan memberikan sanksi kepada caleg yang berbeda pilihan tersebut. Ia mengaku tetap hormati perbedaan pendapat. Asalkan, tidak saling mengusik.

"Enggak ada sanksi. Tapi baik-baiklah di partai jangan serang menyerang, caci maki, fitnah. Tidak sepantasnya hal itu dilakukan. Saya pikir mayoritas PBB diam dan sopan, tapi ada juga yang suaranya lantang," ucap dia.

Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin
Jokowi: Pemilu Panas Enggak Apa-Apa, Asal Bapak Ibu Jangan Panas-Panasin

Jokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.

Baca Selengkapnya
10 Arti Simbol Pancasila, Cerminan Karakter Bangsa
10 Arti Simbol Pancasila, Cerminan Karakter Bangsa

Pancasila memiliki banyak simbol yang menggambarkan karakter bangsa.

Baca Selengkapnya
Pesan Puan Maharani dalam Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024
Pesan Puan Maharani dalam Pelaksanaan Pilkada Serentak 2024

Puan Maharani menyoroti proses penyelenggaraan pemilihan kepala daerah tahun ini agar dapat berjalan dengan jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat
Pimpin Upacara HUT ke-79 RI di Lenteng Agung, Megawati Singgung Penguasa Belenggu Kedaulatan Rakyat

Megawati menyoroti konstitusi yang ikut dibelokkan penguasa demi kepentingan pribadi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jangan Sampai Capres Sudah Ngopi Bareng, di Bawah Masih Ribut
Jokowi: Jangan Sampai Capres Sudah Ngopi Bareng, di Bawah Masih Ribut

Jokowi tak ingin masyarakat masih ribut-ribut, di saat para calon presiden yang bersaing sudah adem.

Baca Selengkapnya
Deretan Patung Gagah Sukarno Tersebar di Indonesia, Ini Lokasinya
Deretan Patung Gagah Sukarno Tersebar di Indonesia, Ini Lokasinya

Sosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia

Baca Selengkapnya