Moeldoko Ingatkan Rekonsiliasi Tak Berarti Negosiasi
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar persoalan rekonsiliasi antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto tak dibesar-besarkan. Dia khawatir rekonsiliasi hanya dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menegosiasikan kepentingannya kepada Jokowi.
"Saya takut terjebak rekonsiliasi hanya memikirkan negosiasi, memikirkan kepentingan kelompok tertentu. Kita ini negara loh, memikirkan negara. Jangan kita terjebak antara satu elite ke elite, jangan terjebak satu kelompok ke kelompok. Kita harus memikirkan negara," ujar Moeldoko di kantornya Jakarta, Jumat (5/7).
Menurut dia, saat ini masyarakat Indonesia sudah senang dengan situasi sekarang, pasca pilpres 2019. Moeldoko tak ingin istilah rekonsiliasi justru mengganggu kondisi yang telah aman saat ini.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Presiden Marcos? 'Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan),' jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
"Jangan lagi justru istilah istilah rekonsiliasi malah mengganggu apa yang telah terjadi di lapangan sekarang ini," tutur dia.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu meminta masyarakat tak terjebak dalam agenda pertemuan Jokowi dan Prabowo yang belum diketahui kapan waktunya. Moeldoko mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki tantangan yang lebih besar, bukan hanya persoalan politik.
"Nanti kita semuanya hanya terjebak di situ kita menjadi enggak maju-maju," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin mengatakan, pihaknya akan membicarakan kelompok atau partai politik yang ingin melakukan rekonsiliasi. Selain itu, akan dibicarakan pula tentang kemungkinan parpol yang menjadi oposisi.
Dia menuturkan, rekonsiliasi itu harus dimaknai sebagai langkah partai politik menjadi satu kembali untuk membangun bangsa. Sehingga, tak bisa diartikan sebagai cara untuk bagi-bagi kursi.
"Saya kira rekonsiliasi tentu kita harus satu ya, kan rekonsiliasi itu Pak Jokowi bilang tak berarti bagi-bagi kursi. Rekonsiliasi itu untuk menyatukan langkah supaya kita bersama-sama membangun negeri ini," ungkap Ma'ruf di di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (2/7).
Reporter: Lisza Egeham (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko menyadari ada komunikasi yang tak tepat dalam proses relokasi ini. Sehingga memancing emosi warga.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaMoeldoko bagi Partai Demokrat tak termaafkan dan tak terlupakan.
Baca SelengkapnyaTNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengatakan dirinya salah satu Panglima TNI yang memperkuat netralitas prajurit setiap ada pesta demokrasi.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaMoeldoko membeberkan rapat paripurna yang digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaMoeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Baca Selengkapnya