Moeldoko: Jokowi Tendang Sendal Orang Saja Disalahkan
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko menilai, sebagai capres inkumben Joko Widodo bakal terus disalahkan. Termasuk dalam mengambil kebijakan.
Dia mengungkapkan, apapun kebijakan dan tindakan yang diambil pemerintah pasti akan dianggap sebagai langkah politis oleh lawan politik.
"Di tahun demokrasi ini, Pak Jokowi itu istilahnya jalan, tendang sandalnya orang di jalan ini, disalahkan," ujar Moeldoko di rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana caranya agar pemimpin dapat menjadi yang terbaik? 'Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.' (HR. Ahmad)
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Bagaimana Paus memuji Jokowi? Momen perkenalan itu dilakukan Presiden Jokowi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, usai Sri Paus diterima melalui upacara kenegaraan.'Presiden ke mana-mana selalu mengenalkan (calon) presiden terpilih dan tadi secara khusus Paus mengatakan ini adalah tradisi yang bagus, ada seorang presiden yang akan mengakhiri jabatannya memperkenalkan presiden yang akan datang,' kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (4/9).
-
Bagaimana Kiky Saputri menunjukkan apresiasinya kepada Moeldoko? 'Tentu saja adalah salah satu kebanggaan saya nih, makanya saya baca buku beliau, M-Leadership, berani memimpin,' lanjut Kiky.
Salah satu contohnya adalah kebijakan presiden Joko Widodo ingin menaikkan tunjangan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Moeldoko membantah tudingan bahwa kebijakan itu dibuat demi kepentingan politik.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan itu, wajar kepala negara memberikan terbaik untuk bawahannya.
"Masa seorang presiden itu memberikan kesejahteraan kepada anak buahnya enggak boleh," ucapnya.
Moeldoko pun menyamakan seperti ketika masih menjabat sebagai Panglima TNI. Dia mengaku bakal memberikan kesejahteraan kepada personel di ketiga matra TNI.
"Sebisa mungkin saya ingin membuat anak saya tersenyum," ucapnya.
Diberitakan, Wapres Jusuf Kalla menilai kenaikan tunjangan ASN tidak ada kaitan dengan Pemilu. Maksud kenaikan tunjangan itu untuk meningkatkan kinerja abdi negara.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memperingati Rocky Gerung.
Baca SelengkapnyaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko merespons tegas pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla yang mengkritik netralitas Presiden Jokowi di Pilpres 2
Baca SelengkapnyaIstana memastikan Mendagri tak akan tinggal diam bila pejabat Batubara terbukti minta kepala desa menangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMedali ini diberikan di Markas Komando (Mako) Brigade Mobile (Brimob) Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnyai sela pidatonya, Jokowi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung menilai pernyataan Moeldoko tidak mencerminkan seorang pejabat publik.
Baca SelengkapnyaMoeldoko meminta masalah netralitas tak sekedar dilihat kacamata subjektivitas.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mewakili Wapres Ma'ruf Amin ketika menyampaikan permohonan maaf itu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMeski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.
Baca Selengkapnya